Belajar Wacana Sesibuk Apapun Kita, Sempatkanlah Menunaikan Ibadah Shalat
Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ ا...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/belajar-wacana-sesibuk-apapun-kita.html
Oleh Himler Usman
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. dan kebaikan apa saja yang kau usahakan bagi dirimu, tentu kau akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. gotong royong Allah maha melihat apa-apa yang kau kerjakan" (Qs Al Baqarah : 110 )
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat, dan bersabarlah kau dalam mengerjakannya” ( QS. Thaahaa: 132 )
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Shalat lima waktu Allah wajibkan atas hamba- hamba-Nya. Siapa yang mengerjakannya tanpa menyia-nyiakan di antara kelima shalat tersebut alasannya yaitu meremehkan keberadaannya maka ia mendapat komitmen dari sisi Allah untuk Allah masukkan ke surga. Namun siapa yang tidak mengerjakannya maka tidak ada baginya komitmen dari sisi Allah, jikalau Allah menghendaki Allah akan mengadzabnya, dan jikalau Allah menghendaki maka Allah akan mengampuninya.” (HR. Abu Dawud)
Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah
Ibadah Shalat merupakan rukun Islam yang kedua dari lima rukun Islam. Shalat hukumnya wajib bagi Ummat Islam yg sudah baligh.
Wajib artinya apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan berdosa. Seseorang yang melakukan ibadah shalat berarti beliau menegakan rukun islam. dalam hadits dikatakan bahwa shalat merupakan tiangnya agama dan ibadah yang lebih dahulu diperhitungkan sehabis insan mati yaitu ibadah shalat.
Sesibuk apapun, sempatkan ibadah. Tunaikan shalat lima waktu sebagai ciri khas orang beriman (Muslim).
Kesibukan bekerja hakikatnya utk mencari nafkah atau harta guna memenuhi kebutuhan hidup.
Namun, jangan lupa, Allah-lah Yang Maha Pemberi Rezeki dan Maha Pemenuh Kebutuhan kita.
Karenanya, bekerja hanyalah "sarana" (wasilah) untuk mendapat rezeki. Hakikatnya, rezeki itu tiba dari Allah Subhanahu wa Ta'aalaa.
Orang yang tidak sempat beribadah dengan alasan sibuk (tidak ada waktu/tidak sempat), justru memperlihatkan kebutuhannya tidak terpenuhi oleh Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. Maka, semoga kebutuhan hidup terpenuhi, hati tenang, rezeki melimpah, laksanakan ibadah selain bekerja.
Dua hadits shahih berikut ini semoga memotivasi kita untuk tetap menyempatkan diri beribadah, sesibuk apa pun acara kita.
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya : “Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada- Ku, pasti Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, pasti Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)."
(HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
“Wahai ananda, saya ajarkan kepadamu pelajaran, (yaitu) Jagalah Allah, pasti Dia akan menjagamu, jagalah Allah pasti Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kau meminta, mintalah kepada Allah, jikalau kau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.
Ketahuilah gotong royong jikalau satu umat berkumpul untuk meminta manfaat sesuatu kepadamu, mereka tidak akan sanggup menawarkan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah memutuskan bagimu, dan jikalau mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, pasti mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali tragedi alam yang telah Allah memutuskan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (HR. Turmudzi)
Demikianlah, semoga ada manfa'atnya bagi kita, dan kita termasuk hamba Allah yang mendirikan shalat dengan baik dan benar demi menggapai rahmat dan ridha-Nya. Aamiin...