Belajar Wacana Lima Alasan Mengapa Kita Harus Istiqamah Dalam Ibadah

Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ...

A+ A-
Oleh Himler Usman


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ



Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :.


Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), pasti Kami akan Mencurahkan kepada mereka air yang cukup.” (QS. Al-Jin : 16)

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kau merasa takut dan janganlah kau bersedih hati; dan bergembiralah kau dengan (memperoleh) nirwana yang telah dijanjikan kepadamu.”(QS. Fushillat : 30 )

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Menemukan tujuan merupakan suatu hal yang paling penting dalam hidup seseorang. Tujuan yang terang akan mempengaruhi setiap tindakan kita menjadi lebih terarah dan termotivasi. Karena pilar utama motivasi berdasarkan psikologi modern ialah tujuan, selain otonomi dan kemahiran.

Salah satu cara untuk menemukan tujuan ialah dengan mengajukan pertanyaan pada diri kita wacana apa yang akan kita kerjakan. Dan pertanyaan yang paling ampuh untuk menemukan tujuan ialah “Mengapa kita harus … ?”. Pertanyaan ini akan memunculkan alasan. Semakin berpengaruh alasan yang muncul maka kita akan semakin termotivasi untuk melaksanakan sesuatu.

Cara ini sering kita temui pada anak kecil yang sedang belajar. Mungkin anda pernah mengalami ketika diberikan pertanyaan oleh anak kecil yang serba ingin tahu? Ketika anda menjawabnya ditimpali oleh pertanyaan mengapa? mengapa? mengapa? itu tandanya ia sedang mencari alasan untuk menawarkan pembenaran terhadap hal yang ditanyakannya.

Maka ketika kita ingin istiqomah dalam ibadah. Temukan dahulu alasan mengapa kita harus istiqomah dalam ibadah?

Sebenarnya banyak sekali jawaban terhadap pertanyaan tersebut namun kali ini kami hanya merangkumnya 5 saja. 
Apa saja itu?

1.Agar dicintai Allah

Siapa yang tidak ingin dicintai oleh penciptanya? Semua orang pasti menginginkannya. Dicintai oleh sang pencipta ialah alasannya teraihnya kenikmatan hidup di dunia maupun di akhirat. Maka beruntunglah bagi kita yg ketika ini masih diberi Allah hidayah sehingga masih ada kepercayaan dalam hati walaupun berbeda beda tingkatanya bagi setiap orang.

Tapi tunggu sebentar, beriman saja tidak cukup untuk meraih cintaNya. Banyak orang mengaku cinta padaNya namun di lain waktu melaksanakan perbuatan yang mengundang murkaNya. Banyak orang yang mengaku cinta padaNya tetapi tidak melaksanakan sesuai apa yang bersama-sama diperintahkan olehNya. Dan yang lebih parahnya lagi banyak orang yang mengaku cinta padaNya tapi melaksanakan perbuatan yang dia kira akan mengundang cintaNya tapi bersama-sama mengundang laknatNya. Naudzubillah

Maka tidak ada cara lain selain istiqomah pada jalan yang lurus. Namun bagaimana caranya? yaitu dengan mencontoh orang orang yang sudah pasti dicintai oleh Allah yaitu rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan para salafus shalih
Maka tetaplah engkau (Muhammad berada di jalan yang lurus), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu…” (QS. Huud : 112)

2. Agar Allah melapangkan rezeki

Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), pasti Kami akan Mencurahkan kepada mereka air yang cukup.” (QS. Al-Jin : 16)

Rezeki ialah suatu yang pasti telah tercatat di lauhul mahfudz. Banyak sedikit semuanya telah ditakar oleh Allah . Namun banyak orang yang masih saja mengkhawatirkannya. Takut nanti tidak makan, Takut keluarganya hidup sulit, takut dihina oleh orang. Ketakutan ketakutan inilah yang menciptakan mereka mati matian mengejar rezeki yang mereka kira akan bisa menghilangkan ketakutan tersebut. Sehingga menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.

Padahal jikalau kita sadar, Allah ialah yang Maha pemberi rezeki maka ketika seseorang akrab denganNya gampang bagi Allah melapangkan rezeki seseorang. Dekatnya seorang hamba dengan Allah mustahil diraih tanpa adanya cinta dariNya pada Allah.

Ketika dicintai oleh Allah maka Allah akan memenuhi semua kebutuhan kita. Bukan hanya itu tapi Allah akan menambah rezeki dari jalan perjuangan kita dan bahkan juga menambah dari yang tidak kita sangka sangka datangnnya.

“..Barangsiapa bertaqwa kepada Allah pasti Dia akan Membukakan jalan keluar baginya,
Dan Dia Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya..”(QS. At Thalaq : 2 – 3 )

Benar Allah Maha menepati janji? 
Maka ketika Allah telah berjanji mustahil bagiNya untuk menginkari. Maka komitmen ini bersama-sama sudah cukup bagi kita untuk beriman padaNya. Jika yg tidak beriman saja dicukupkan rezekinya apalagi yg beriman.
Dan sesungguhnya Dia-lah yang Memberikan kekayaan dan kecukupan.” (QS. An-Najm : 48)

Allah tidak menyebutkan kemiskinan. Dalam arti kata kekurangan dalam rezeki. Namun Allah menyebutkan kecukupan. Bayangkan jikalau orang gila saja yang tidak punya nalar bisa hidup Karena Allah mencukupkan rezekinya. Maka jikalau kita sebagai orang yang masih diberikan nalar sehat oleh Allah selalu merasa kekurangan rezeki. Mungkin harus segera direhabilitasi di RSJ.

3. Agar memperoleh faidah dalam setiap amalan

Setiap amalan yang diperintahkan Allah melalui RasulNya pasti mempunyai faedahnya masing masing. Karena Allah mustahil memerintahkan sesuatu sia sia. Adapun yang diperintahkan Allah yang kita anggap sia sia bersama-sama itu menerangkan betapa bodohnya kita di hadapanNya, betapa bergantungnya kita akan ilmu yang dianugerahkan Allah pada kita.

Banyak sekali amalan yang diperintahkan tidak lah mungkin kita akan bisa menjalankan semuanya. Namun lantaran Maha baiknya Allah, Dia memerintahkan kita berinfak semampu kita.

Maka bertakwalah kau kpd Allah berdasarkan kesanggupanmu…”(QS. At-Thagabun : 16)

Maka ketika diri ini tidak bisa mengerjakan semua, lakukan yang menjadi kewajiban terlebih dahulu kemudian lakukan amalan yang bisa memenuhi kebutuhan kita ketika ini. Contohnya ketika rezeki sedang seret, ketuk pintu rezeki dengan shadaqah. ketika diri sulit menghindari maksiat, tahan hawa nafsu dengan puasa. ketika hidup terasa sulit, panjatkan doa pada Allah di sepertiga malam terakhir dan lain lain.

Namun semua itu mustahil anda dapatkan kecuali dengan istiqomah menjalankannya. Bayangkan saja ketika anda mempunyai pembantu yang diamanahi untuk menjaga suatu rumah yang akan anda beri upah jikalau dia menyapu dan mengepel halaman rumah tersebut dengan benar. Tetapi dia melakukannya hanya beberapa hari pertama kemudian hari selanjutnya dia membiarkannya. Apakah anda akan ridho memberinya upah?

Begitulah sedikit gambarannya terlebih lagi jikalau korelasi tersebut bekerjasama antara hamba dengan yang Maha pengasih. Namun ketika anda telah melaksanakan suatu amalan secara istiqomah tapi tak kunjung memperoleh faidah tersebut cek kembali niat anda, cek kembali benar tidaknya anda melakukannya dan cek kembali kepasrahan anda pada Nya. Jangan putus dari rahmat Allah dan janganlah menginginkan tergesa gesa meminta pengabulan doa.

“Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdo’a bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdo’a. Kemudian seseorang bertanya, ‘Ya Rasulallah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdo’a ?’. Kemudian Rasulullah menjawab, yaitu seseorang yang berkata, ‘Sungguh saya telah berdo’a dan berdo’a, namun tak juga saya melihat do’aku dikabulkan’, kemudian dia merasa jenuh dan meninggalkan do’a tersebut”. (HR Muslim)

4. Agar tidak merasa duka dan takut

Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian”. [HR Ibnu Majah, Tirmidzi; Nasai; dan Ahmad].

Batas selesai dari perjalanan kita di dunia ialah kematian. Saat itu tidak ada lagi kenikmatan dunia yang akan anda rasakan. Yang ada hanyalah pembalasan atas apa yang telah anda lakukan selama didunia.

Siapa yang tidak merasa duka kehilangan semua orang yang anda cintai, kehilangan harta yang selama ini anda kumpulkan, kehilangan jabatan yang anda raih selama di dunia. Semuanya lenyap seketika ketika itu. Yang anda hadapi ialah pertanyaan kubur dari malaikat penjaga kubur.

Barangsiapa tidak bisa menjawabnya maka diperlihatkan lah neraka yang akan dia tempati kelak pada hari selesai zaman namun bagi mereka yang bisa menjawabnya diperlihatkan lah nirwana dengan segala kenikmatannya. Maka ketika itulah bagi orang yang selalu istiqomah taat di jalan Allah hingga selesai hayatnya lenyap kesedihannya dan tidak akan merasa takut ketika hari selesai zaman terjadi.

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kau merasa takut dan janganlah kau bersedih hati; dan bergembiralah kau dengan (memperoleh) nirwana yang telah dijanjikan kepadamu.”(QS. Fushillat : 30 )

5. Agar masuk surga

Surga ialah salah satu nikmat yang dinanti oleh para hamba Allah. Di dalamnya terdapat semua kenikmatan yang belum pernah dilihat pandangan mata, blm pernah didengar oleh indera pendengaran dan belum pernah dirasakan oleh hati sekalipun. 
Dan jikalau kita bisa memasukinya semuanya akan teraih tanpa batasan waktu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sediakan bagi hamba-Ku yang shalih banyak sekali kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh indera pendengaran dan tidak pernah terbetik dalam benak manusia. Kalau kalian mau, bacalah, ‘Tak seorang pun mengetahui banyak sekali nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai jawaban bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.’(QS. As-Sajdah: 17)

Namun untuk memasukinya Allah menyediakan banyak pintu bagi mereka yang ingin memasukinya.

Siapa saja yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan jago shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan jago jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan jago puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan orang yang termasuk golongan jago sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”

Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus Anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallampun menjawab, “Iya ada. Dan saya berharap kau termasuk golongan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah mulianya sobat Abu bakar ash shidiq dengan tingkat keyakinannya beribadah dan keistiqomahnnya dalam ibadah sehingga semua pintu memanggilnya.

Demikianlah, semoga kita diberi hidayah untuk selalu mencontoh keistiqomahan dia dalam ibadah demi .menggapai kasih sayang dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin....







Related

Siraman Rohani 7238015115630168238

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item