Belajar Perihal Kesombongan Dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan (Bagian Pertama)

 Kesombongan Dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan  Oleh Himler Usman سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ ا...

A+ A-
 Kesombongan Dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan 

Oleh Himler Usman



سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

Firman Allah Subhanahu wa Ta'aalaa yang artinya.:

Dan janganlah kau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, lantaran sesungguhnya kau sekali-kali tidak sanggup menembus bumi dan sekali-kali kau tidak akan hingga setinggi gunung.” (QS. 17:37)


Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Maka tidak akan berlaku sombong, kecuali orang yang merasa dirinya besar dan tinggi, dan ia tidak merasa tinggi atau besar, kecuali lantaran adanya keyakinan, bahwa dirinya mempunyai keunggulan, kelebihan dan kesempur-naan yang dengannya ia menganggap berbeda dengan orang lain.

Ada beberapa alasannya ialah yang mendorong seseorang menganggap dirinya lebih unggul daripada orang lain, sehingga melahirkan kesombongan dalam jiwa, yaitu:

1. Sombong dengan Ilmu

Ada sebagian thalib ilmu atau orang yang diberi pengetahuan oleh Allah, namun malah justru menimbulkan dirinya sombong. Ia mencicipi dirinyalah yang paling cendekia (alim), menganggap rendah orang lain, menganggap kolot mereka dan selalu ingin biar dirinya mendapat penghormatan, pelayanan dan akomodasi khusus dari mereka. Dia memandang, bahwa dirinya lebih mulia, tinggi dan utama di sisi Allah daripada mereka.

Ada dua faktor yang menimbulkan seseorang menjadi sombong dengan ilmunya:

Pertama, Ia mencurahkan perhatian terhadap apa yang ia anggap sebagai ilmu, padahal hakikatnya ia bukanlah ilmu. Ia tak lebih sebagai data atau isu yang direkam dalam otak yang tidak menawarkan buah dan hasil, lantaran ilmu yang sesungguhnya akan semakin menciptakan ia kenal siapa dirinya dan siapa Rabbnya. Ilmu yang hakiki akan melahirkan perilaku khosyah (takut kepada Allah) dan tawadhu’ (rendah hati), bukan sombong, sebagai-mana firman Allah Subhannahu wa Ta”ala ,
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Faathir : 28)


Kedua, Al-khoudl fil ilm yaitu berguru dengan tujuan biar sanggup berbicara banyak, berdebat dan menjatuhkan orang dengan kepiawaian yang dimilikinya, sehingga orang menilainya sebagai orang alim yang tak terkalahkan ilmu-nya. Selayaknya ia lebih dahulu memperbaiki hati dan jiwanya, membersihkan dan menatanya, sehingga tujuan dalam mencari ilmu menjadi benar dan lurus. Karena merupakan karakteristik khas dari ilmu, bersama-sama ia menimbulkan pemiliknya bertambah takut kepada Allah dan tawadhu’ terhadap sesama manusia. Ibarat pohon tatkala banyak buahnya, maka ia semakin merunduk dan merendah, sehingga orang akan dengan lebih gampang mendapat kebaikan dan manfaat darinya.

Orang, apabila telah hobi mengumbar omongan, bantah-bantahan dan debat kusir, maka ilmunya justru akan melemparkannya kepada kedudukan yang rendah dan pengetahuan yang dimilikinya tidak akan membuahkan hasil yang baik, sehingga keberkahan ilmu tidak tampak sama sekali.

2. Sombong dengan Amal Ibadah

Kesombongan jago ibadah dari segi keduniaan ialah ia menghendaki,atau paling tidak menciptakan kesan, biar orang lain menganggapnya sebagai orang yang zuhud, wara’, taqwa dan paling mulia di hadapan manusia. Sedangkan dari segi agama ialah ia memandang, bahwa orang lain akan masuk neraka, sedang ia selamat darinya.

Sebagian jago ibadah apabila ada orang lain yang membuatnya jengkel atau merendahkannya, maka terkadang mengeluarkan ucapan, “Allah tidak akan mengampunimu atau, “Kamu niscaya masuk neraka” dan yang sejenisnya. Padahal ucapan-ucapan tersebut dimurkai Allah, yg justru sanggup menjerumuskannya ke dalam neraka.

3. Sombong dengan Keturunan (Nasab)

Barangsiapa yang mendapati kesombongan dalam hati lantaran nasabnya, maka hendaknya ia segera mengobati hatinya itu.

Jika seseorang akan mencari nasabnya, maka perhatikan firman Allah berikut ini,
Yang menciptakan segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan insan dari tanah. Kemudian Dia menimbulkan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).” (QS. 32:7-8)


Inilah nasab insan yang sebenarnya, kakeknya yang terjauh ialah tanah, dan nasabnya yang terdekat ialah nuthfah alias air mani. Jika demikian keadaannya, maka tak selayaknya seseorang sombong dan merasa tinggi dengan nasabnya.

4. Sombong dengan Kecantikan/ Ketampanan

Kesombongan menyerupai ini banyak terjadi di kalangan para wanita, yaitu dengan menyebut-nyebut kekurangan orang lain, menggunjing dan membicarakan malu sesama.
Seharusnya orang yang sombong dengan kecantikannya ini banyak menengok ke dalam hatinya. Untuk apa anggota tubuh yang indah, namun hati dan perangai buruk, padahal tubuh secantik apa pun niscaya akan binasa, hancur dan hilang tak tersisa.


Belum lagi jikalau orang mau merenungi, bahwa selagi masih hidup, maka mungkin saja Allah berkehendak untuk mengubah kecantikan atau ketampanannya, contohnya dengan mengalami kecelakaan, sakit kulit, kebakaran dan lain sebagainya, yang sanggup menimbulkan rupa yang bagus menjadi buruk. Maka dengan kesadaran menyerupai ini, insya Allah rasa sombong yang ada dalam hati akan terkikis dan bahkan tercabut hingga ke akar-akarnya.

5. Sombong dengan Harta

Yaitu dengan memandang rendah orang fakir dan bersikap congkak terhadap mereka. Ini disebabkan harta yang dimilikinya, perusahaan-perusahaan yang banyak, tanah dan bangunan, kendaraan mewah, pemanis dan lain sebagainya. Kesombongan lantaran harta termasuk kesombongan lantaran faktor luar, dalam arti bukan merupa-kan potensi eksklusif orang yang bersang-kutan. Berbeda dengan ilmu, amal, kecantikan atau nasab, sehingga apabila harta itu hilang, maka ia akan menjadi hina sehina-hinanya

.
6. Sombong dengan Kekuatan dan Kegagahan


Orang yang mendapat karunia menyerupai ini hendaknya menyadari, bahwa kekuatan ialah milik Allah seluruhnya. Hendaknya selalu ingat, bahwa dengan sedikit sakit saja akan menciptakan tubuh tidak enak, istirahat tidak tenang. Kalau Allah menghendaki, seekor nyamuk pun sanggup menciptakan seseorang sakit dan bahkan hingga menemui ajalnya.

Orang yang mau memikirkan ini semua, yaitu sakit dan kematian yang sanggup tiba kapan saja dan kepada siapa saja, maka sudah sepantasanya tidak arogan dan takabur dengan kekuatan dan kesehatan badannya.

7. Sombong dengan Banyaknya Keluarga, Kerabat atau Pengikut.

Kesombongan jenis ini juga merupakan kesombongan yang disebabkan faktor luar, bukan lantaran kelebihan yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Dan setiap orang yang sombong lantaran sesuatu yang bukan dari kelebihan dan keunggulan dirinya sendiri, maka ia ialah sebodoh-bodoh manusia. Bagaimana mungkin ia sombong dengan sesuatu yang bukan merupakan kelebihan dirinya?

PENGARUH KESOMBONGAN
( bersambung )

Semoga uraian belahan pertama ttg kesombongan ini ada manfa'atnya bagi kita biar kita terhindar dari sifat sombong dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin...

Related

Siraman Rohani 8255459024562684792

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item