Belajar Perihal Indahnya Saling Menyayangi Alasannya Ialah Allah

Oleh Himler Usman السلام عليكم ورحمة الله وَبَرَكَاتهُ بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم Dalam sebuah had...

A+ A-
Oleh Himler Usman

السلام عليكم ورحمة الله وَبَرَكَاتهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم


Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman, “Di mana orang-orang yang saling menyayangi karena keagungan-Ku? Hari ini Aku berikan baginya naungan di hari tiada lagi naungan selain naungan-Ku.” (HR.Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya :

“Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga beliau menyayangi sesuatu bagi saudaranya sebagaimana beliau menyayangi sesuatu bagi dirinya sendiri.”(HR. An-Nasa’i.)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya : 

Ada tiga hal yang dengannya seseorang akan mencicipi manisnya iman; mengakibatkan Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dicintai dari selainnya, menyayangi seseorang karena Allah Ta’ala, dan benci apabila dirinya kembali kepada kekufuran sehabis Allah Ta’ala mengeluarkannya dari kekufuran tersebut sebagaimana kebenciannya jikalau dijebloskan ke dalam api neraka.”(HR.Bukhari dan Muslim)

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Islam sangat perhatian kepada persaudaraan. Islam menaruh hormat yang agung pada mereka yang dekat atas nama akidah dan cinta kepada Allah Ta’ala.

Maka siapa pun yang saling menyayangi kepada sahabat, saudara, dan sesama kaum Muslimin karena kecintaan kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ada pahala agung yg menciptakan iri para Nabi dan orang-orang shalih lainnya.

Merasakan Manisnya Iman

Manisnya akidah akan diberikan oleh Allah Ta’ala, di antaranya kepada tiga golongan. 
Tiga golongan ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga hal yang dengannya seseorang akan mencicipi manisnya iman; mengakibatkan Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dicintai dari selainnya, menyayangi seseorang karena Allah Ta’ala, dan benci apabila dirinya kembali kepada kekufuran sehabis Allah Ta’ala mengeluarkannya dari kekufuran tersebut sebagaimana kebenciannya jikalau dijebloskan ke dalam neraka.

Dengan saling menyayangi karena Allah Ta’ala, manisnya akidah sanggup dirasakan. Manisnya akidah inilah yang menjadi alasannya yakni bagi seorang hamba untuk berlama-lama dalam munajatnya kepada Allah Ta’ala. Nikmat.

Didatangi Malaikat

Ada seorang pria yang berniat mengunjungi saudaranya di kampung lain. Allah Ta’ala mengutus malaikat untuk turun di jalan yg hendak dilalui oleh pria ini. Malaikat itu menghampiri dan bertanya, ‘Anda hendak pergi ke mana?’ Sang pria sampaikan jawaban, ‘Aku berniat mengunjungi saudaraku di kampung ini.’ Malaikat kembali bertanya, ‘Adakah suatu kepentingan lain yang ingin kau dapatkan darinya?’ Jawab si pria lugas, ‘Tidak ada. Aku berkunjung kepadanya hanya karena saya mencintainya karena Allah Ta’ala.’ Malaikat berkata, ‘Sungguh, saya yakni utusan Allah Ta’ala kepadamu. (Karena amalanmu itu) Allah Ta’ala mencintaimu menyerupai cintamu kepada saudaramu karena-Nya.’”

Hadits agung ini diriwayatkan dari sobat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dan dikutip oleh Dr Muhammad ‘Ali Hasyimi dalam Membentuk Pribadi Muslim Ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah.

Dicintai Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa

Diriwayatkan dari sobat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, seorang pria mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kemudian berkata, “Ya Rasulullah, saya menyayangi pria ini.” Nabi al-Musthafa bertanya, “Sudahkah engkau memberitahukan (rasa cintamu) kepadanya?” Jawab si pria tanpa nama, “Belum.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun berkata, “Beritahukanlah kepadanya.”Sang pria mendatangi saudaranya, kemudian berkata, “Sungguh, saya mencintaimu karena Allah Ta’ala.” Jawab saudaranya dengan penuh keyakinan, “Semoga Allah Ta’ala mencintaimu sebagaimana kau mencintaiku karena-Nya.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menggenggam tangan sobat Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu. “Wahai Muadz,” tutur sang Baginda, “demi Allah, saya sangat mencintaimu. Aku berwasiat kepadamu, wahai Muadz, janganlah kau tinggalkan dalam setiap selesai shalatmu untuk mengucapkan, ‘Ya Allah, bantulah saya supaya senantiasa berdzikir kepadamu, bersyukur kepadamu, dan beribadah dengan baik kepadamu.’”

Inilah di antara salah satu sunnah agung dalam bersaudara. Ialah saling mengungkapkan perasaan cinta karena Allah Ta’ala kepada saudara sesama jenis, bukan kepada lawan jenis.

Mendapatkan Naungan Istimewa

Dalam sebuah hadits yang panjang riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tujuh golongan yang dijanjikan mendapat naungan istimewa ketika tidak ada lagi naungan selain naungan dari-Nya.

Mereka adalah:
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dan beribadah kepada Allah
3. Seseorang yang hatinya senantiasa tertaut pada masjid
4. Dua org yg slg menyayangi karena Allah Ta’ala, bertemu dan berpisah karena-Nya
5. Seorang pria yg menjaga diri dari maksiat, kemudian berkata, ‘Aku takut kpd Allah’ ketika diajak berzina oleh perempuan cantik yg mempunyai kekuasaan atas dirinya
6. Seorang yg gemar beramal dan merahasiakan sedekahnya, sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala dalam kesunyian hingga air matanya bercucuran" (HR.Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman, “Di mana orang-orang yang saling menyayangi karena keagungan-Ku? Hari ini Aku berikan baginya naungan di hari tiada lagi naungan selain naungan-Ku.” (HR.Bukhari)

Betapa bahagianya mereka yang saling menyayangi dalam iman, Islam, dan amal shalih. Ialah cinta tulus yang motivasinya karena Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Membuat Iri Para Nabi

Betapa agungnya mereka. Bahkan para Nabi pun menaruh iri kepada mereka. Sebuah iri kasatmata karena ganjaran istimewa yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Sebuah akibat berupa mimbar-mimbar yang bahannya yakni cahaya.
"Allah Ta’ala berfirman,” tutur sobat Muadz bin Jabal yang mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Orang-orang yang saling menyayangi karena keagungan-Ku, maka bagi mereka mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, yang menciptakan iri hati para Nabi dan orang-orang yang mati syahid.”

Allahu Akbar walillahil hamd! Padahal, orang yang mati syahid saja mendapat akibat yang agung karena keikhlasan dan keberanian mereka. Bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat, orang yang mati syahid ingin hidup lagi kemudian mati berkali-kali karena keagungan pahala yang mereka dapatkan.

Menjadi 4 Golongan yg Wajib Mendapatkan Cinta Allah Ta’ala

Aku,” tutur Abu Idris al-Khulani Rahimahullah, “masuk ke sebuah masjid di Damaskus, kemudian bertemu dengan seorang perjaka dengan paras penuh cahaya dan senyuman yang dikelilingi banyak orang.”
Mereka hendak meminta pendapat atas perselisihan yang terjadi di antaranya. Tatkala duduk kasus diserahkan kepada pria ini, semuanya selesai. Semuanya puas dg solusi yg beliau sampaikan.

Karena penasaran, Abu Idris al-Khulani bertanya ihwal pria tersebut. Rupanya, pria shalih itu merupakan salah satu sobat Nabi yang mulia, Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu.
Esok hari, Abu Idris al-Khulani bergegas ke masjid untuk mendahului Muadz bin Jabal dalam beribadah.

Namun, ia kalah cepat. Muadz bin Jabal sdg mendirikan shalat. Abu Idris menunggu hingga Muadz selesai mendirikan shalat.
“Demi Allah,” ungkap Abu Idris al-Khulani di dekat Muadz bin Jabal, “aku sungguh mencintaimu.”
Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah cintamu kepadaku krn Allah Ta’ala?”
“Iya. Cinta karena Allah Ta’ala.” tutur Abu Idris al-Khulani.
Kedua kali, Muadz bin Jabal sampaikan tanya serupa, “Apakah cintamu kpd krn Allah Ta’ala?”
Jawab Abu Idris al-Khulani senada, “Iya. Cinta krn Allah Ta’ala.”
Muadz bin Jabal pun pribadi menarik surban Abu Idris al-Khulani seraya berkata, “Kabar bangga bagimu. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Allah Ta’ala berfirman: Cinta-Ku wajib Aku berikan kepada orang-orang yang saling menyayangi karena Aku, orang-orang yang duduk dalam majlis karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, dan orang-orang yang saling berkorban karena Aku.’

Hadits mulia ini diriwayatkan secara shahih dalam kitab al-Muwatha’ susunan Imam Malik bin Anas Radhiyallahu ‘anhu.

Sahabat-sahabatku sekalian, saya mencintaimu krn Allah Ta’ala. 
Wallahu a’lam bish shawab.

Demikianlah, semoga uraian sederhana ini ada manfa’atnya dalam menggapai rahmah dan ridha Allah Ta’aalaa. Aamiin….:






Related

Siraman Rohani 4415795981339029342

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item