Belajar Ihwal Perilaku Seorang Muslim Di Kurun Petaka Tiba Melanda
Oleh Himler Usman السلام عليكم ورحمة الله وَبَرَكَاتهُ بسم الله الرحمن الرحيم Allah Subhanahu wa Ta'aalaa...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/belajar-ihwal-perilaku-seorang-muslim.html
Oleh Himler Usman
السلام عليكم ورحمة الله وَبَرَكَاتهُ
بسم الله الرحمن الرحيم
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kau menyukai sesuatu, padahal ia amat jelek bagimu. Allah Maha Mengetahui sedang kau tidak mengetahui (QS Al Baqarah: 216)
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman :
وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, semoga mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. al-A’raf: 168)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan kasus kaum mukmin, bersama-sama semua perkaranya ialah kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang beriman. Jika ia dianugerahi nikmat ia bersyukur maka itu baik baginya dan jikalau ia tertimpa petaka ia bersabar maka itu baik pula baginya. (HR Muslim)
Sahabat-sahabatku yg dirahmati Allah
Apa yang harus diperbuat oleh seorang muslim jikalau petaka melanda, sedih berkepanjangan, nestapa telah tiba, rasa sakit telah tiba kepada kita apa yang harus kita perbuat?
Wahai saudaraku yang sedang dilanda duka, ingatlah dunia ialah negeri ujian, tidak ada seorang pun kecuali ia niscaya akan diuji, baik dengan kesehatan dan kelapangan untuk mengetahui sejauh mana ia akan mensyukurinya dan insan pula diuji dg petaka serta rasa sakit dan kesempitan untuk mengetahui pula sejauh mana ia akan bersabar menghadapi ujian tersebut.
Tidak ada orang yang lepas dari ujian, tidak ada ujian yang lepas dari petaka alasannya ialah bersama-sama Allah membuat final hidup dan kehidupan memang untuk menguji manusia. Semua orang akan terkena petaka alasannya ialah itulah sopan santun kehidupan dunia.
Allah berfirman:
وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, semoga mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. al-A’raf: 168)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan kasus kaum mukmin, bersama-sama semua perkaranya ialah kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang beriman. Jika ia dianugerahi nikmat ia bersyukur maka itu baik baginya dan jikalau ia tertimpa petaka ia bersabar maka itu baik pula baginya. (HR Muslim)
Kita tidak tahu, terkadang kita membenci penyakit tapii bisa jadi penyakit itu baik untuk kita, terkadang kita membenci suatu penyakit namun sengaja Allah kirimkan kepada kita alasannya ialah Allah menginginkan kebaikan bagi kita.
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kau menyukai sesuatu, padahal ia amat jelek bagimu. Allah Maha Mengetahui sedang kau tidak mengetahui (QS Al Baqarah: 216)
Hendaklah seorang hamba yang sedang ditimpa penyakit ataupun musibah, janganlah merasa cemas, jangan takut, dan jangan selalu dirundung duka, akan tetapi jadikanlah petaka itu sebagai sarana mendekatkan diri dengan surga, dan jadikanlah petaka itu sebagai sarana menjauhkan diri anda dari neraka.
Berapa banyak yang Allah berikan kenikmatan dan kebahagiaan namun justru membuatnya melupakan Allah dan membuatnya jatuh dalam neraka, berapa banyak yang diuji dengan petaka oleh Allah tapi justru petaka itu mendekatkannya dengan Allah, dan mendekatkan dirinya menuju surga.
Jangan pernah anda merasa sendirian, alasannya ialah Allah akan mencintai hamba-hambanya yang bersabar, ketauhilah rasa sakit yang tiba ialah kasih sayang Allah, sengaja Allah kirimkan rasa sakit itu untuk menghapuskan dosa kita, untuk mengangkat derajat kita, untuk mengantarkan diri kita ke surge dan menjauhkan kita dari neraka.
Jangan pernah bersedih bergembiralah, berdoalah, pintu Allah tidak pernah tertutup bagi orang yang mau mendatanginya. Detik-detik yang dialami oleh orang yang dilalui oleh orang yang terkena petaka diterpa nestapa ialah ibadah, pemberat timbangan amal ibadahnya di akhirat.
Musibah yang tiba jangan membuat kita jauh dari Allah, petaka yang tiba ialah bentuk kasih sayang Allah, alasannya ialah Allah ingin menghapuskan dosa kita, mengantarkan kita ke surga, dan menjauhkan kita dari neraka.
Ada seorang hamba, yang ia mendapat jatah daerah di nirwana namun amalnya tidak bisa mengantarkan dirinya ke surge, puasa sunnahnya tidak mampu, shalat malamnya tidak mampu, maka Allah uji ia dengan petaka semoga petaka itu mengantarkan ia ke surga.
Maka jangan pernah kita berprasangka jelek dikala petaka tiba melanda, alasannya ialah penyakit petaka galau gulana kepayahan keletihan yang kita alami di alam dunia ini, detik-detiknya jikalau kita tulus dan sabar akan bernilai pahala di sisi Allah Ta’ala.
Ternyata di balik petaka banyak kasih sayang Allah, di balik petaka banyak kebaikan-kebaikan, di balik penyakit yang menimpa kita banyak nasihat yang mahal harganya yang terkadang tidak kita rasakan sebelum ditimpa petaka tersebut.
Demikianlah klarifikasi sederhana perihal perilaku orang beriman dalam menghadapi petaka yg tiba melanda demi mendapat rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin....