Belajar Perihal Taushiyah Pagi ** Menjemput Rezeki Allah Yang Telah Disediakan-Nya **

TAUSHIYAH PAGI ** Menjemput Rezeki Allah yang Telah Disediakan-Nya ** Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ا...

A+ A-

TAUSHIYAH PAGI
** Menjemput Rezeki Allah yang Telah Disediakan-Nya **

Oleh Himler Usman



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
 
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ



Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui daerah berdiam binatang itu dan daerah penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang kasatmata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud [11]: 6). 

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa juga berfirman yang artinya :

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Ankabut [29]: 60). 

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah 

Tatkala turun perintah hijrah dari Mekkah menuju Madinah, seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Abdurrahman bin Auf berada dalam rombongan tersebut. 

Ia yaitu salah seorang sahabat Rasul yang kaya raya, dermawan, saleh dan dijamin masuk surga. Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mempersaudarakan kaum muhajirin dengan kaum anshar. 

Pada ketika itu, Abdurrahman bin Auf, dipersaudarakan dengan seorang penduduk Madinah (kaum anshar) yang kaya raya dan pemurah berjulukan Sa’ad bin Rabi’. 

Setelah mereka berdua berikrar dan saling berpelukan, kemudian Sa’ad bin Rabi’ mengatakan harta dan istrinya kepada Abdurrahman bin Auf. 

Aku mempunyai harta yang banyak dan dua orang istri. Ambillah separuh dari hartaku dan pilihlah salah satu istriku yg menurutmu paling cantik. Aku akan menceraikannya biar kamu dapta memperistrinya,” ujar Sa’ad. 
“Tidak, terima kasih, saudaraku. Tolong tunjukkan padaku di mana letak pasar? Di sana biar saya sanggup berdagang.” Abdurrahman menjawab. 

Dengan penuh doktrin atas rezeki yang pasti diberikan Allah kepadanya, Abdurrahman bin Auf pribadi meminta ditunjukkan pasar kepada saudara angkatnya, Sa’ad bin Rabi’, dari kalangan Anshar. 

Ia bersemangat menjemput rezeki-Nya dengan cara berniaga hingga menjadi pengusaha, saudagar kaya raya, dan seorang sahabat gemar memberi pada masa itu. 

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa memang tidak pernah melupakan seluruh makhluk-Nya. Dia akan mengatakan rezeki kepada ciptaan-Nya tanpa kecuali. 

Dari mulai hewan, tumbuhan, manusia, dan segenap ciptaan-Nya yang ada di muka bumi akan mendapat rezeki untuk mencukupi kebutuhan hidup. 

Seekor cecak yang melata di dinding, misalnya, selalu mendapat rezeki dari sekelilingnya. Tumbuhan yang ada di muka bumi juga tumbuh dengan rezeki yang diberikan-Nya. 

Apalagi umat manusia, yang berpikir dan mempunyai semangat. Tentunya telah disediakan rezeki oleh Allah biar sanggup dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa Berfirman dalam kitab suci Al-Quran, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui daerah berdiam binatang itu dan daerah penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang kasatmata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud [11]: 6). 

I’tibar yang dipakai dalam ayat ini bermakna bahwa binatang diberikan rezeki oleh Allah yang telah ditulis semenjak di Lauh Mahfuzh. 

Kemudian dalam surah yang lain Allah Subhanahu wa Ta'aalaa menegaskan kepada kita, “Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Ankabut [29]: 60). 

Ayat ini, maknanya lebih dikhususkan pada umat manusia. Selain diberikan kepada binatang; rezeki juga pasti diberikan kepada umat manusia. 

Dua ayat dari surah yang berbeda di atas, menjelaskan ikhwal pentingnya meyakini bahwa kita tdk boleh takut kekurangan rezeki. Dalam bahasa lain, rezeki itu pasti, bukan sebuah misteri dan teka-teki. 

Sebab, seluruh makhluk ciptaan-Nya, termasuk manusia, akan diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Karena itu, takwa dan tawakal kepada-Nya sanggup menciptakan kita mencicipi akomodasi dalam memperoleh rezeki tersebut. 

Firman-Nya, “Siapa saja yang bertaqwa kepada Allah, pasti Dia akan membukakan jalan keluar baginya (ketika ditimpa kesulitan), dan Dia memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan,siapa saja yang bertawakal kepada Allah, pasti Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3). 

Rezeki itu bukan hanya problem matematis logis; tetapi menyangkut doktrin spiritual dan teologis juga. Rezeki, yang kita peroleh ialah salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah. 

Dia (Allah) tidak pilih kasih mengatakan rezeki kepada umat manusia. Antara orang mukmin dengan kafir, kedua-duanya mendapat rezeki yg setimpal. Inilah bukti kasih sayang Allah kepada seluruh ciptaan-Nya. 

Yakinlah Allah akan mengatakan rezeki-Nya, kemudian jemputlah rezeki tersebut dengan mengoptimalkan segenap perjuangan dan doa ibarat yang dilakukan Abdurrahman bin Auf. Wallahua’lam

Semoga kita termasuk hamba Allah yg senantiasa dianugerahi rezki yang halal, baik dan berkah dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin.

Related

Siraman Rohani 2127537707603779805

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item