Belajar Perihal Benarkah Sakit Dan Kesusahan Itu Penghapus Dosa Hamba Allah ?

Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ. Al...

A+ A-
Oleh Himler Usman

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah gosip gembira kpd orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa tragedi alam mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang menerima keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang menerima petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).


Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :.

Dan berikanlah gosip gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa tragedi alam mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang menerima keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang menerima petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda yang artinya :

Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari).

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda yang artinya :

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya menyerupai pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Allah merahmati kita semua- telah menjadi ketetapan dari Allah Azza wa Jalla bahwa setiap insan niscaya pernah mengalami sakit dan tragedi alam selama hidupnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya : 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah gosip gembira kpd orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa tragedi alam mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang menerima keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang menerima petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).

Sakit dan tragedi alam yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Allah Ta’ala. 

Namun nalar kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jikalau dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar citra ini”.

Dalam menyikapi sakit dan tragedi alam tersebut, berikut ini ada beberapa prinsip yang harus menjadi pegangan seorang muslim :

1. Sakit dan Musibah yakni Takdir Allah Azza wa Jalla

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya :

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu yakni gampang bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah” (QS. At-Taghaabun : 11).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memutuskan semua takdir seluruh makhluk semenjak lima puluh ribu tahun sebelum Allah membuat langit dan bumi”. (HR. Muslim).

2. Sakit dan Musibah Adalah Penghapus Dosa

Ini yakni hikmah terpenting alasannya yakni diturunkannya sakit dan musibah. Dan hikmah ini, sayangnya tidak banyak diketahui oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Acapkali kita mendengar insan ketika ditimpa sakit dan tragedi alam malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah menyesali nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. Nauzubillah, kita berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu.

Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka –insya Allah– sakit dan tragedi alam terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Subhanahu wa Ta’aalaa.

Hikmah dibalik sakit dan tragedi alam diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana dia bersabda yang artinya :

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya menyerupai pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari).

Tidaklah menimpa seorg mukmin rasa sakit yg terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan hingga kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim).

Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”
(HR. Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim dan, Ibnu Hibban).

“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”. (HR. Al-Hakim).

Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan alasannya yakni itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim).

Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. 
(HR. Al-Bazzar).

Janganlah kau mencaci-maki penyakit demam, lantaran sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi” (HR. Muslim).

Walaupun demikian, apabila seorang mukmin ditimpa suatu penyakit tidaklah meniadakan perjuangan (ikhtiar) untuk berobat. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah tidak menurunkan penyakit melainkan niscaya menurunkan obatnya”. (HR. Bukhari).

Dan yang perlu diperhatikan dalam berobat ini yakni menghindarkan dari cara-cara yang dihentikan agama menyerupai mendatangi dukun, paranormal, ‘orang pintar’, dan sebangsanya yg acapkali dikemas dengan label ‘pengobatan alternatif’.

Selain itu dalam berobat juga tidak diperbolehkan menggunakan benda-benda yang haram menyerupai darah, khamr, bangkai dan sebagainya dikarenakan telah ada larangannya dari Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam yang bersabda : 
Sesungguhnya Allah membuat penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan janganlah berobat dengan yang haram”. (HR. Ad Daulabi).

Sesungguhnya Allah tidak mengakibatkan kesembuhan kalian pada apa-apa yang haram”. (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban).

Sesungguhnya Allah tidak mengakibatkan kesembuhan penyakit kalian pada apa-apa yang diharamkan atas kalian”. (HR. Bukhari).

3. Wajib Bersabar dan Ridho Apabila Ditimpa Sakit dan Musibah

Apabila sakit dan tragedi alam telah menimpa, maka seorang mukmin haruslah sabar dan ridho terhadap takdir Allah Azza wa Jalla, dan harapkanlah pahala serta dihapuskannya dosa-dosanya sebagai ganjaran dari tragedi alam yang menimpanya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Dan berikanlah gosip gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa tragedi alam mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang menerima keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang menerima petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).

Dalam beberapa hadis Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman :
Wahai anak Adam, jikalau engkau sabar dan mencari keridhoan pada ketika tragedi alam yang pertama, maka Aku tidak meridhoi pahalamu melainkan surga”. (HR. Ibnu Majah).

Maksud hadits di atas yakni apabila seorang hamba ridho dengan tragedi alam yg menimpanya maka Allah ridho menunjukkan pahala kepadanya dg surga.
Jika anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah akan berkata kepada malaikat-Nya : ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?. Para Malaikat menjawab : ‘Ya, benar’. Lalu Dia bertanya lagi : ‘Apakah kalian mengambil buah hatinya?’. Malaikat menjawab : ‘Ya’. Kemudian Dia berkata : ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu?’. Malaikat menjawab ‘Ia memanjatkan kebanggaan kepada-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’un). Allah Azza wa Jalla berfirman : ‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di nirwana dan namai dengan (nama) Baitul Hamd (rumah pujian)’.” 
(HR Tirmidzi)

Tidaklah ada suatu jawaban (yang lebih pantas) di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman jikalau Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia kemudian ia bersabar atas kehilangan orang kesayangannya itu melainkan surga”. (HR. Bukhari).

Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman : ‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua hal yang dicintainya (yakni mengakibatkan seorang hamba kehilangan dua penglihatannya/buta) kemudian ia bersabar maka Aku akan menggantikan keduanya dengan surga”. (HR. Bukhari).

Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jikalau Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan barangsiapa yang marah maka baginya kemurkaan”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah).

Hikmah lainnya dari sakit dan tragedi alam yakni menyadarkan seorang hamba yang tadinya lalai dan jauh dari mengingat Allah -karena tertipu oleh kesehatan tubuh dan sibuk mengurus harta- untuk kembali mengingat Robb-nya.

Karena jikalau Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau tragedi alam barulah ia mencicipi kehinaan, kelemahan, teringat akan dosa-dosa, dan ketidakmampuannya di hadapan Allah Ta’ala, sehingga ia kembali kepada Allah dengan penyesalan, kepasrahan, memohon ampunan dan berdoa kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri”. (QS. Al-An’aam : 42).

Sakit dan tragedi alam merupakan pintu yang akan membukakan kesadaran seorang hamba bersama-sama ia sangat membutuhkan Allah Azza wa Jalla. Tidak sesaatpun melainkan ia butuh kepada-Nya, sehingga ia akan selalu tergantung kepada Robb-nya.

Dan pada alhasil ia akan senantiasa mengikhlaskan dan menyerahkan segala bentuk ibadah, doa, hidup dan matinya, hanyalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.

Demikianlah, biar bermanfa'at.

Jazakallahu khairal jaza untuk sahabatku di sana.

Related

Siraman Rohani 964154021553873605

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item