Belajar Wacana Supaya Do'a Kita Cepat Diijabah Allah

 Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ....

A+ A-
 Oleh Himler Usman



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

Dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka yakni orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90).

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan bunyi yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55).

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

Berdo’alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sebetulnya Allah tdk akan mendapatkan satu do’a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih).

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Doa yakni makanan kita sehari-hari. Doa kita yakni untuk menimbulkan diri kita lebih baik, penghilang nestapa, mencapai semua hasrat dan angan kita.

Dan Alhamdulillah ternyata doa itu gampang asalkan kita tahu caranya. Ayo kita berikan yang terbaik bagi diri kita dan orang lain. Jangan hanya berakal mengkritik tanpa pernah berbuat apapun. Karena semuanya akan terbalas sekecil apapun perbuatan kita. Jangan pula menyinggung perasaan orang lain, lantaran keburukan akan kembali kepada kita.

Etika Berdo'a

* Memuji Allah dan membaca Shalawat terlebih dahulu

Dengan tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atai doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa: “Setiap do’a akan terhalangi hingga org tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. ).

* Taubat terlebih dahulu

Akui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini menurut dongeng dalam Al-Qur’an perihal Nabi Yunus as: “Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sebetulnya saya termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90)

* Rendahkan diri ketika berdoa.

Kerendahan diri sanggup kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit biar dikabulkan. Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya: “Dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka yakni orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90).

* Hadirkan hati ketika berdoa.

Padukan hati, nalar dan sikp ketika berdoa sambil penuh khusyu',
Artinya ketika lisan berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan hingga lisan dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelas. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Berdo’alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sebetulnya Allah tdk akan mendapatkan satu do’a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih).

* Jelas dan tegas ketika berdo’a.

Janganlah berdoa dengan main-main menyerupai proposal Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Janganlah seseorang menyampaikan dalam do’anya: Yaa Allah ampunilah saya bila Engkau menghendaki, Yaa Allah berikanlah rahmat kepadaku bila Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo’a alasannya yakni perbuatan tersebut tidak dibenci."(HR.Abu Daud, Hadist Sahih).

* Berdo’alah di setiap kondisi.

Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia: “Siapa saja yg senang dikabulkan permohonannya pada ketika kritis dan ancaman maka hendaklah dia memperbanyak do’a ketika nyaman.

* Berdoalah dengan bunyi lembut dan memelas kepada Allah.

Dan cukup didengarkan sendiri bila berdoa sendiri. “Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan bunyi yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55).

* Mengulangi do’a tiga kali.

Sebab Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengulangi do’anya tiga kali.(HR. Muslim) .

* Menghadap kiblat.

Seperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari)

* Mencari waktu mustajab ketika berdoa.

Misalnya ketika sujud dalam shalat, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum’at, ketika sahur dan lain-lain.

* Mengangkat tangan ketika berdo’a.

Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah selesai perang Hunain: ” Beliau minta air kemudian berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan saya melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).

* Banyaklah berbakti kepada orang tua.

Bakti kepada orang renta merupakan salah satu alasannya yakni dikabulkannya do’a, sebagaimana diceritakan: Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim). 
Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah watu besar. (HR. Bukhari).

* Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah.

Setelah mengerjakan shalat wajib yakni salah satu alasannya yakni dikabulkannya do’a. (HR. Bukhari).

* Memperbanyak amal sholeh.

Sebelum berdo’a atau setelah berdoa, menyerupai sedekah, membantu kesulitan orang lain dan lain-lain.

* Berwudhu sebelum berdo’a.

Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah selesai perang Hunain: ” Beliau minta air kemudian berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan saya melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).

* Berdoa dengan maksud baik.

Seseorang yang berdo’a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as: “Berkata Musa: “Yaa Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku”. Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25).

* Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoa.

Keluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an perihal doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub: “Ya’qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah saya mengadukan kesusahan dan kesedihan dan saya mengetahui dari Allah apa yang kau tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86).

Begitu pula keluhan Nabi Ayyub: “Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: “(Yaa Tuhanku), sesungguhya saya telah ditimpa penyakit dan Engkau yakni Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yg Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83).

* Berdo’alah untuk diri sendiri terlebih dahulu

Seperti “Yaa Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5) 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri bila menyebut nama seseorang untuk didoakan, ia memulainya untuk diri ia sendiri (Hadist Sahih).

* Berdo’alah pula untuk yang lain.

Seperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman. Seperti firman Allah Subhanahu wa ta'aalaa: 
" Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu’min, pria dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Siapa saja yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, pria dan wanita maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan).

* Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas.

Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah: “Lihatlah sajak dari do`amu, kemudian hindarilah ia, lantaran sebetulnya saya memperhatikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya tidak melaksanakan hal tersebut.” (HR. Bukhari).

* Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendoa

Misalnya: “ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”

Ucapkan aamiin bagi orang mendengarnya.

* Memohon semuanya kepada Allah

Baik problem yang kecil sekalipun ataupun problem yang berat dan besar:
Mintalah kepada Allah segala sesuatu hingga mengadakan tali sendal sebetulnya Allah Subhanahu wa ta'aalaa sendainya tidak memudahkan suatu urusan pasti dia tidak akan menjadi mudah.”

Semoga kita termasuk hamba Allah yg melaksanakan do'a sesuai sopan santun yg diajarkan dalam agama Islam dan do'a kita diijabah Allah dalam rahmah dan do'a-Nya. Aamiin....

Related

Siraman Rohani 7440425062769419851

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item