Belajar Wacana Khusyu' Ialah Kunci Nikmatnya Ibadah

Oleh Himler Usman

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

" Sungguh beruntung orang beriman, yangmana mereka dalam shalatnya (benar-benar) khusyu' (QS.Al-Mikminuun : 1 - 2 )

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sebetulnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al Baqarah 45)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

“Akan tiba satu masa atas manusia, mereka melaksanakan shalat namun pada hakikatnya mereka tidak shalat.” HR.Ahmad)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

“Amal yang pertama kali ditanyai Allah pada seorang hamba di hari selesai zaman nanti yakni sholat. Bila sholatnya sanggup diterima, maka akan diterima seluruh amalnya, dan bila sholatnya ditolak, akan tertolah seluruh amalnya.”(HR.Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Dari banyak ibadah kita kepada Allah Subhanau wa Ta’aalaa, ada satu ibadah yang merupakan kunci dari seluruh ibadah dan amal yang lain dimana jikalau kita berhasil melakukannya maka akan terbuka ibadah atau amal yang lain. Kunci dari segala ibadah yakni shalat.

“Amal yang pertama kali ditanyai Allah pada seorang hamba di hari selesai zaman nanti yakni shalat. Bila shalatnya sanggup diterima, maka akan diterima seluruh amalnya, dan bila shalatnya ditolak, akan tertolaklah seluruh amalnya.”

Pada kenyataannya, bagaimana amalan shalat kita pada umumnya? Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alihi wa sallam yang artinya :

“Akan tiba satu masa atas manusia, mereka melaksanakan sholat namun pada hakikatnya mereka tidak shalat.”

Banyak dari kita menganggap bahwa shalat yakni suatu perintah bukan suatu kebutuhan. Kaprikornus sholat sering dianggap suatu beban dan hanya bersifat menggugurkan kewajiban.

Betapa sering kita rasanya malas untuk shalat, shalat sambil memikirkan pekerjaan, sholat secepat kilat tanpa tumakninah, mengakhirkan waktu sholat atau bahkan lupa berapa rakaat yang telah dilakukan.

Padahal kunci amal ibadah kita yakni shalat. Jadi, kita bisa memasang seni administrasi dalam hidup dengan memperbaiki shalat kita terlebih dahulu sehingga amalan yang lain akan mengikuti.

Dan hal ini butuh suatu kesungguhan untuk mencapainya. Tahap awal untuk mencapai kekhusukan shalat yakni mengetahui kegunaan bagi diri kita apabila kita sanggup melaksanakan sholat dengan khusyu'.

Berikut yakni 13 alasan mngapa kita perlu khusyu' dalam shalat:

1. Mendapatkan keberuntungan yg besar, 

yaitu masuk dalam nirwana firdaus. 

Hal ini tersebut dalam QS. Al Mukminun 2 dan 11:

2. Solusi terhadap permasalahan kita.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sebetulnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al Baqarah 45)

Bila ada problema hidup maka shalatlah, bila ada keiinginan shalatlah, bila akan murka sholatlah. Maka ketika akan bertemu dua kekuatan utama pada perang Badar, Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dan bermunajat kpd Allah Subhanahu wa ta'aalaa biar diberikan kemenangan dalam perang.

3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar (QS. Al Ankabut 45)

Karena shalat khusuk hanya bisa dilaksanakan dengan menghadirkan perasaan dekatnya Allah Subhanahu wa ta'aalaa maka bila akan berbuat maksiyat akan ingat akan Allah

4. Melembutkan hati. 

Terkadang hati kita menjadi keras alasannya kesibukan dalam bekerja atau menghadapi persoalan kehidupan. Dengan shalat yang khusyu', hati menjadi lebih lunak alasannya kita seringnya kita berserah diri dan merendah dihadapan Allah Subhanahu wa ta'aalaa.

5. Memupuk kesabaran. 

Dengan shalat yang dilaksanakan dengan tumakninah, maka diharapkan waktu beberapa ketika untuk shalat; tidak dengan tergesa-gesa. Hal ini akan memupuk rasa kesabaran kita.

6. Menghapuskan dosa. 

Didalam suatu hadits disebutkan bahwa dosa-dosa kecil kita akan dihapus diantara shalat 5 waktu. Tentu saja hal ini bila kita menghayati bacaan didalam duduk diantara dua sujud rabbighfirli dan wa’fu’anni.

7. Menyembuhkan penyakit. 

Prof. M. Shaleh dari Universitas Airlangga Surabaya telah meneliti bahwa sholat malam bisa meningkatkan imunitas badan kita. halat bisa mencegah naik turunnya hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres. Sedangkan stres merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit, termasuk kanker. Yang sederhana saja, bila kita sedang pening atau sakit gigi maka shalatlah dg khusyu' maka rasa sakit tersebut akan hilang. 

Hal lain yang perlu diperhatikan yakni ada pendapat bahwa sholat juga merupakan sarana terbaik untuk bermeditasi.

8. Menunggu-nunggu waktu shalat. 

Karena shalat yakni kesempatan untuk bermunajat, berdialog dan mencurahkan hati ke Yang Maha Kuasa, maka waktu sholat akan selalu ditunggu. Pekerjaan rumah, rapat atau aktifitas lain akan diberhentikan 10-15 menit sebelum waktu sholat sehingga memberi kesempatan untuk sholat berjamaah di masjid. Perasaan utk menunggu waktu sholat yakni ibarat seorang cowok yg menunggu waktu utk bertemu yg dicinta.

9. Mempersiapkan shalat dengan sebaiknya. 

Karena kita merasa akan bertemu dengan Yang Maha Agung, maka pakaian akan diperhatikan ibarat baju koko, kopyah dan sarung digunakan yang bersih. Tidak lupa minyak busuk juga digunakan biar harum ketika bertemu dg Yang Maha Pencipta.

10. Menangis dalam shalat. 

Kesejukan dalam shalat akan membawa hati untuk bersyukur dan mohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta'aalaa. Tidak terasa air mata akan mengalir bahkan ketika shalat Dhuhur di masjid kantor.

11. Merasa duka ketika shalat akan selesai. 

Tertanam rasa ingin berlama-lama dengan Yang Maha Pengasih. Ketika tasyahud selesai rasanya tidak ingin menuntaskan shalat.

12. Merasakan nikmatnya shalat di masjid. 

Akan terasa suasana shalat di masjid lebih indah dibandingkan shalat di rumah. Sehingga, harapan untuk sholat berjamaah di masjid akan selalu ada. Maka tidak heran ketika sahabat Umar ra menjual kebunnya dikarenakan terlupa shalat jamaah di masjid alasannya sibuk mengurus kebunnya.

13. Tetap khusyu' dalam berdzikir. 

Terkadang dzikir yang kita lantunkan sesudah sholat fardhu hanya mengalir sebatas di lisan saja tanpa penghayatan dalam hati kita. Setelah shalat dengan khusyu', maka kekhusukan tersebut akan berlanjut sampai kita berdzikir.

Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika. Yaa Allah, bantulah saya dalam mengingat-Mu dan dan bersyukur kepada-Mu dan baiknya ibadahku kepada-Mu.

Wallahu a’lam bish shawab

Semoga kita termasuk hamba Allah yg bisa medirikan shalat kita dengan penuh khusyu' demi menggapai rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa sehingga kita akan memperoleh kenikmatan idah dan sorga firdaus dari-Nya. Aamiin....