Belajar Perihal Sastra Bahasa Indonesia

OLEH : AHMAT SABAR, AFTUUHATUL HIDAYAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang      Sastra Indonesia merupakan  unsur  bahasa ...

A+ A-
OLEH : AHMAT SABAR, AFTUUHATUL HIDAYAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

     Sastra Indonesia merupakan  unsur  bahasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, berdasarkan  garis besar nya sastra berarti  bahasa yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajian nya menarik, sehingga berkesan di hati pembaca nya.

     Namun sering kali kita tidak mengerti apa yang di maksud dengan sasta, kebanyakan orang menyamakan antara sastra dan bahasa.

     Dalam sastra Indonesia sendiri,  benyak sekali bagian-bagianya. Secara garis besar sastra indonesia terbagi  menjadi dua yaitu sastra usang dan sastra baru/modern.
Dari sekian banyak sastra pola nya menyerupai puisi, cerprn, novel,pantun,gurindam prosa dan sebagai nya dan di anatara  jenis-jenis karya sastra tersebut  mempunyai ciri masing-masing, dan tidak sanggup di kataka sama.Maka unuk lebih terperinci nya di sini akan kita bahas mengenai defenisi nya masing-masing.

B. Rumusan masalah

Untuk memudahkannya ada beberapa komponen yang akan  dibahas, diantaranya.
  1. Apakah yang di maksut dengan sastra?
  2. Apa fungsi sastra?
  3. Apakah perbedaan kesusastraan  usang dan kesusastraan baru?
  4. Sebutkan jenis-jenis karya sastra baru/ modern?

BAB II
    PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SASTRA

          Berdasarkan asal usulnya, istilah kesusastraan berasal dari bahasa  sansekerta, yakni susastra. Su berarti bagus  atau indah, sedangkan sastra berarti  buku,tulisan atau  huruf. Berdasarkan kedua kata  itu, susastra di artikan goresan pena yang indah.

Istilah tersebut kemudian mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa tulisan, tetapi ada pula yang berbentuk lisan. Karya semacam itu di namakan  dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang  yang dinamakan dengan kesusastraan  mencakup karya sastra ekspresi dan tertulis  dengan ciri khas nya  terdapat pada keindahan  bahasanya.

          Berdasarkan defenisi tersebut, beberapa andal kemudian  menyebutkan  ciri-ciri karya sastra  sebagai berikut:

1.Bahasanya indah atau tertata dengan baik.
2.Isinya menggambarkan insan dengan banyak sekali persoalannya.
3.Gaya penyajiannya menarik sehingga berkesan di hati pembacanya.

B. FUNGSI SASTRA

Banyak fungsi atau manfaat dengan membaca karya-karya sastra, antara lain sebagai berikut.

1.  Fungsi reaktif, dengan membaca karya sastra, seseorang sanggup memperoleh kesenangan atau hiburan.
2.  Fungsi didaktif, dengan membaca karya sastra, seseorang sanggup memperoleh wawasan pengetahuan ihwal seluk-beluk kehidupan manusia. Seorang juga sanggup memperoleh pelajaran ihwal nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di dalam nya.
3. Fungsi estetis, yaitu manfaat yang sanggup memperlihatkan keindahan bagi pembacanya karena sastra itu indah.
4. Fungsi moralitas, yaitu manfaat yang sanggup membedakan moral yang baik dan tidak baik    bagi pembacanya, karena sastra yang baik selalu mengandung nilai-nilai moral yang tinggi.
5.  Fungsi religiusitas, yaitu manfaat yang mengandung ajaran-ajaran agama yang harus dan wajib diteladani oleh para pembacanya. 

C. RAGAM SASTRA

Berdasarkan bentuknya, sastra di bagi menjadi empat: prosa, puisa, prosa liris, dan drama
.a. Prosa,yaitu bentuk sastra yang di lukiskan dengan memakai bahasa yang bebas dan panjang, memakai aturan-aturan atau kaidah-kaidah menyerupai dalam puisi.
b. Puisi, yaitu bentuk sastra yang di lukiskan dengan memakai bahasa yang singkat dan padat serta indah. Khusus puisi lama, selalu terikat oleh hukum atau kaidah-kaidah tertentu, seperti:
1) Jumlah baris tiap-tiap baitnya.
2) Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap kalimat atau barisnya.
3) Irama.
4) Persamaan suara kata dan irama.
c. Prosa liris, yaitu bentuk sastra yang berbentuk puisi, namun ditulis dengan memakai bahasa yang bebas.
d. Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan memakai bahasa yang bebas dan panjang, serta di lukiskan dengan memakai dialok atau monolok. Selain drama dalam bentuk naskah, ada juga drama yang di pentaskan.
Berdasarkan isi, sastra sanggup di menjadi 4 macam:
a) Epik, yaitu karya sastra yang isinya tidak mepertimbangakan hal baik atau jelek bagi perasaan pembacanya.
b) Lirik, yaitu karya sastra yang isinya selalu mengutamakan unsur-unsur subjektivitas dan dengan rasa membagus-baguskan kata atau bahasanya.
c) Didaktif, yakni karya sastra yang isinya selalu condong untuk tujuan mendidik para pembaca. Isinya sanggup masalah moral, tata krama, dan masalah-masalah agama.
d) Dramatik, yakni karya sastra yang isinya selalu dilukiskan dengan menggebu-gebu, baik itu masalah menyedihkan atau menggebirakan.1
Berdasarkan sejarahnya, sastra sanggup dibagi menjadi dua periode yaitu sastra usang dan sastra baru.


1Deti Syamrotul Fuadi, Ringkasan dan Bank Soal Bahasa Indonesia,(Bandung:Yrama Widya,2005), 108.

1. SASTRA LAMA

Sastra lama, sering juga di sebut dengan kesusastraan klasik atau tradisional (sastra melayu). Zaman berkembangnya kesusastraan  klasik ini ialah sebelum masuk nya imbas barat  ke Indonesia atau bersamaan dengan masuknya agama islam pada masa ke-13. Peninggalan sastra usang terlihat pada 2 bait syair pada watu nisan seorang muslim di Minye Aceh. Bentuk-bentuk kesusastraan yang berkembang ialah dongeng, mantra, pantun, dan sejenisnya. Ciri-ciri sastra lama.
1.Anonim
2.Istana sentries
3.Tema karangan bersifat fantastis
4.Karangan berbentuk tradisional
5.Proses perkembangannya statis
6.Bahasa klise
Kesusastraan usang dibagi menjadi empat:
1. Kesusastraan Zaman Purba,
2. Kesusastraan Zaman Hindu-Budha,
3. Kesusastraan Zaman Islam, dan
4. Kesusastraan Zamab Arab-Melayu.

JENIS-JENIS KARYA SASTRA LAMA

  Mantra

Mantra merupakan karya sastra usang yang berisi pujian-pujian  terhadap sesuatu yang mistik atau yang di keramatkan, menyerupai dewa, roh dan binatang. Mantra biasa nya di ucapkan  oleh pawang atau dukun  sewaktu melaksanakan upacara keagamaan ataupun saat berdoa. Contohnya mantra bertanam padi.

  Pantun.

Pantun merupakan puisi lama  yang terdiri dari empat baris  dalam satu baitnya.  Baris pertama dan kedua merupakan  sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempatnya ialah isi.
Bunyi terakhir pada kalimat-kalimanya  berpola a-b-a-b.
Dengan demikian, suara tamat pada kalimat ketiga dan suara tamat kalimat kedua sama denga suara akhir  pada kalimat keempat.

  Gurindam

Gurindam di sebut juga  sajak  pribahasa atau sajak dua seuntai. Gurindam mempunyai beberapa  persamaan dengan pantun yakni pada isinya. Gurindam banyak mengandungnasihat atau pendidikan, terutama yang berkaitan dengan masalah keagamaan.
Gurindam terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama bekerjasama pribadi dengan kalimat keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau pristiwa sedangkan kalimat keduanya menyatakan keterangan atau penjelasannya. Pengarang populer gurindam ialah Raja Ali Haji.

  Syair

Syair merupan bentuk puisi klasik  yang merupakan imbas kebudayaanArab. Dilihat dan jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni sama-sama terdiri atas empat baris. Perbedaan nya terletak  pada persajakan. Pantun bersajak a-b-a-b, sedangkan syair bersajak a-a-a-a. selain itu, pantun mempunyai sampiran, sedangkan syair tidak memilikinya.

  Dongeng binatang

Dongeng hewan atau fabel ialah dongeng yang tokoh-tokoh nya berupa binatang  dengan peran  layak nya manusia. Binatang-binatang itu sanggup berbicaramakan,minum, berkeluarga  sebagaimana hal nya dengan manuia.
Fabel tidak hanya di kenal di masyarakat nusantara, melainkan hampir dikenal di seluruh dunia. Bila pelaku popular fabel  pada masyarakat melayu itu ialah kancil,maka di jawa barat ialah kera, di eropa srigala,dan di kamboja kelinci. Contohnya kancil mencuri timun.

  Legenda

Legenda atau dengeng ihwal asal-usul,terbagi kedalam tiga jenis, yakni sebagai berikut.
 a. Cerita asal-usul tumbuh-tumbuhan, contohnya asal usul padi, asal-uaul pohon jagung asal-usul pohon pisang.
b.      Cerita asal-usul binatan, pola nya asal usul pertengkaran kucing dengan anjing, asal-usul kuda tidak bertanduk,asal-usul ikan  man berdarah merah.
c.       Cerita asal-usul terjadinya suatu  tempat, contohnya asal-usul dari gunung tangkuban perahu, dan asal-usul danau toba.
  Dongeng pelipur lara
Dongeng pelipur lara ini bersifat  komedi, isi nya di penuhi dengan kisah-kisah lucu.
  Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita  para dewa, peripengeran,putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak dipenuhi  cerita-cerita gaib  dan banyak sekali kesaktian. Karena tokoh da latar nya  banyak yang mengambil  dai sejarah, dongeng terselubung sering  di sebut dongeng sejarah.

2. SASTRA BARU

Kesusastraan baru, yaitu sanggup disebut juga sastra gres atau modern yang hidup dan berkembang dalam masyarakat gres Indonesia. Sastra gres juga sanggup diartikan sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra ajaib sehingga sudah tidak orisinil lagi.
Ciri-ciri sastra baru:
1.Pengenal dikenal masyarakat luas
2.Bahasanya tidak klise
3.Proses perkembangan dinamis
4.Tema karangan bersifat rasional
5.Bersifat modern
6.Masyarakat sentris
Kesusastraan gres dibagi menjadi:
1) Kesusastraan  Zaman Balai Pustaka atau Angkatan ’20,
2) Kesusastraan  Zaman Pujangga Baru atau Angkatan ’30,
3) Kesusastraan  Zaman Jepang,
4) Kesusastraan Zaman Angkatan 45,
5) Kesusatraan  Zaman Angkataan 60, dan Kesusastraan Zaman Mutakhir atau Kesusastraan sehabis tahun 1966 hingga sekarang.

JENIS-JENIS  KARYA SASTRA BARU

a.      Puisi.

          Puisi ialah bentuk karya sastra  yang menggunakan  kata-kata yang indah dan kaya makna
1.      Keindahan sebuah puisi  di sebabkan oleh diksi,majas, rima dan irama.
2.      Kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dilantarankan  oleh pemadatan unsur-unsur bahasa. Bahasa yang di gunakan dalam puisi  berbeda dengan yang di gukan  sehari-hari. Puisi memakai bahasa  yang ringkas. Kata-kata yang di gunakan  ialah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.

 b.      Prosa.

        Karya sastra yang berupa  dongeng bebas. Bentuk prosa pada umumnya  merupakan perpaduan  dari monolog dan dialog. Namun adapula proses yang hanya  monolog dan ada pula  yang terdiri atas dialog-dialog

 c.       Drama.

            Drama merupakan karya sastra yang diproyeksi diatas pentas. Berbeda dengan karya sastra lain nya, menyerupai puisi dan prosa, drama terbentuk atas dialog-dialog. Karena di proyeksikan untuk pementasan drama sering pula di sebut sebagaiseni pertunjukan atau teater.
            Karena itu drama sanggup pula di artikan  sebagai bentuk karya  sastra yang menggambarkan  kehidupan dengan menyampaikan  pertikaian dan emosi  melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan obrolan dalam drama  tidak jauh berbeda dangan lakuan dan dalog dalam kehidupan sehari-hari.2

D. KESUSASTRAAN INDONESIA

Sastra indonesia ialah karya sastra ditulis dalam bahasa indonesia, yaitu saat bahasa Indonesia pertama kali di umumkan sebagai bahasa persatuan, yakni pada acara
Sumpah Pemuda tahun 1928. Sejak itulah segala macam kegiatan komunikasi dan berkarya sastra ditulis dalam bahasa Indonesia.
Karya-karya sastra yang lahir sebelum tahun 1928 disebut karya sastra Nusantara. Sastra Nusantara tersebut termasuk karya-karya sastra yang di tulis dalam bahasa tempat Jawa, Sunda, Batak, Padang, Aceh, Melayu, dan sebgainya yang ada di seluruh Nusantara. Kelahiran Sastra Indonesia bertolak dengan direalisasikan oleh para Punjangga Baru lewat majalah “Pujangga Baru”. Dalam sejarah sastra Indonesia, dikenalkan pula istilah “angkataan”, yaitu suatu perjuangan pengelompokan sastra dalam suatu masa tertentu. Pengelompokan tersebut menurut ciri-ciri khas karya-karya sastra yang dilahirkan oleh para pengarang pada masanya, yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya.3


2ngopiberkah.com/search?q=makalah-sastra-indonesia-untuk-sma, diakses pada tanggal 27 september 2012.

3Deti Syamrotul Fuadi, Ringkasan dan Bank Soal Bahasa Indonesia,(Bandung:Yrama Widya,2005), 109.
            BAB III 

           PENUTUP


A. KESIMPULAN

    Sastra ialah hasil rasa yang merupakan sumber keindahan, yang termaksut dalam hasil karya sastra. Sastra lahir  dari sebuah peradaban dalam masyarakat, yang hidup, berkembang dan terus ada di dalam masyarakat tersebut. Dalam kebaradaan nya di tengah masyarakat sastra mempunyai peranan dalam mengaktualisasikan suatu kebudayaan dari masyarakat.

Sastra sanggup di anggap luhur dan tinggi kalau sasta masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat yaitu budaya, dimana sastra ialah alat budaya masyarakat dalam berbudaya. 
Maka dari itu sebuah sastra akan selalu berkembang dan dinamis dengan perkembangan masyarakat nya, sastra yang sanggup di terima dan sesuai dengan perkembangan masyarakat akan sempurna untuk mengaktualisasi kebudayaan tersebut. Jika sastra tidak sanggup dinamis maka berbanding terbalik dengan tujuan dari sastra itu sendiri.

       DAFTAR PUSTAKA

Fuadi,Deti Syamrotul (2005).Ringkasan dan Bank soal Bahasa Indonesia.Bandung:Yrama widya.
ngopiberkah.com/search?q=makalah-sastra-indonesia-untuk-sma


Related

Bahasa Indonesia 8792575492454409672

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item