Belajar Perihal Guru Pusing Menghadapi Sikap Murid
Saat awal mengajar murid, Bapak/Ibu Guru tidak pernah tahu murid ibarat apa yang akan dihadapi. Kalau mendapat murid yang ulet sopa...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/08/belajar-perihal-guru-pusing-menghadapi.html
Saat awal mengajar murid, Bapak/Ibu Guru tidak pernah tahu murid ibarat apa yang akan dihadapi. Kalau mendapat murid yang ulet sopan, santun dan rajin rasanya senang sekali. Apalagi kalau mereka juga mau mendengarkan setiap kata-kata yang Bapak/Ibu berikan, wah niscaya mengajar menjadi semakin menyenangkan ya!
Tapi... gimana kalau Bapak/ Ibu Guru menghadapi murid yang susah diatur, pemalas, ingin selalu didengarkan, kurang mandiri, dan sifat negative lainnya. Rasanya ibarat cobaan hidup, apalagi harus menghadapi murid tersebut paling tidak untuk setahun kedepan. Well, mau sesusah apapun murid diatur, sudah menjadi tanggung jawab Bapak/Ibu Guru untuk sanggup menghadapi murid supaya kegiatan berguru mengajar sanggup berjalan dengan baik.
Nah, maka dari itu kami ingin mengembangkan cara-cara sempurna yang sanggup Bapak/Ibu terapkan untuk menangani murid yang susah diatur ini. Makara jangan panik dulu ya! Ayo, mari pelajari bagaimana cara penanganan yang sempurna dengan cara-cara ibarat ini:
1. Rencanakan bermacam-macam metode mengajar
Rencana belajar. Setiap murid mempunyai keunikan dan karakternya masing-masing, inilah yang menciptakan setiap murid tidak sanggup ditangani dengan cara yang sama. Di sini, Bapak/Ibu Guru harus pintar-pintar nih untuk antisipasi dengan banyak sekali metode belajar. Bisa saja di kelas A, muridnya lebih senang berguru dengan metode diskusi bersama. Sedangkan kelas B, lebih senang berguru dengan metode simulasi untuk lebih mengerti.
Jadi, sebelum mengajar, coba untuk persiapkan banyak sekali metode ya! Lagipula, dengan memakai metode berguru yang variatif tentu menciptakan kelas Bapak/Ibu Guru lebih seru, jadinya murid pun senang ketika di kelas dan mengurangi sikapnya yang susah diatur itu, hehe.
2. Daripada berteriak, beri peringatan secara nonverbal saja
Guru mengisyaratkan murid untuk tenang.
Saat mengajar kelas yang susah diatur, niscaya selalu ada saja murid yang menciptakan gaduh. Yang tadinya kelas tenang, tiba-tiba eksklusif menjadi berisik seisi kelas. Mau membuktikan apapun di kelas juga tidak terdengar. Daripada berteriak di depan murid, lebih baik gunakan gestur nonverbal saja ya! Misalnya, sanggup dengan menaruh jari telunjuk di depan verbal untuk memperlihatkan kode “jangan berisik”. Bisa juga ketika ada yang berisik, tatap murid yang menciptakan keributan hingga alhasil sadar kalau diperhatikan dan membisu sendiri.
Sebisa mungkin hindari untuk berteriak ya. Dengan berteriak, selain menguras emosi, tentunya secara tidak eksklusif mengajarkan murid bahwa di kelas boleh berteriak. Jadi, cobalah tetap bersikap damai selalu!
3. Sebisa mungkin tidak berkata “jangan” NO / DON'T.
Saat menghadapi murid yang susah diatur, tidak jarang menciptakan Bapak/Ibu Guru habis kesabaran. Salah satu hal yang sering dilakukan yaitu dengan memperlihatkan peringatan kepada murid mengenai sikap murid yang kurang diterima tersebut. Nah, ketika hendak mengingatkan murid, coba gunakan ucapan yang berkonotasi positif daripada negatif ya!
Misalnya saja, ketika Bapak/Ibu Guru sedang membuktikan di depan kelas, mulai ada murid yang malah asik ngobrol sendiri dan malah mengganggu murid yang lain. Apabila Bapak/Ibu Guru hanya mengingatkan dengan berkata “jangan berisik!” atau “jangan mengobrol!”, mungkin awalnya murid akan diam. Tapi lama-kelamaan niscaya akan mengulanginya lagi, alasannya yaitu tidak ada alasan solutif dari ucapan tersebut.
Sebaiknya ketika menegur, sambil memperlihatkan alasan solutif mengapa perlu memperhatikan guru ibarat “ayo perhatikan ke depan, kalian mau kan mendapat nilai elok di ujian nanti dan bebas remed?”. Biasanya ini akan lebih ampuh, murid akan membisu dan mulai memikirkan jawaban yang mereka dapatkan. Akhirnya, murid pun akan lebih menyimak guru deh!
4. Fokus pada sikap positif murid
Sebagai manusia, kadang kita terlalu fokus dengan keburukan saja dan lupa akan hal positif atau kebaikan yang dilakukan murid. Nah, coba deh mulai perhatikan lebih seksama sikap murid yang susah diatur. Bisa saja murid itu memang berisik ketika di kelas, tetapi di sisi lain selalu rajin mengerjakan kiprah atau bahkan sekedar rajin tunjuk tangan untuk bertanya. Sesekali, cobalah untuk memuji sikap baik ini ya! Murid itu senang sekali lho setiap mendapat pujian, apalagi dari guru.
Ketika murid merasa dihargai sekecil apapun tindakan yang sudah diperbuat, mereka akan senang untuk terus berperilaku baik pula. Eh, tapi bukan berarti hanya fokus memuji ke salah satu murid saja ya! Jangan lupa untuk memuji tindakan murid lainnya, biar tidak disangka “anak emas” oleh murid lainnya. Hihi….
5. Bisa jadi murid tidak sanggup membisu alasannya yaitu hiperaktif
Mengingat setiap murid mempunyai huruf yang berbeda, tidak menutup kemungkinan murid yang susah diatur merupakan anak yang hiperaktif! Buat murid ibarat ini, sulit sekali untuk sanggup duduk, diam, dan perhatikan guru di depan. Mereka membutuhkan kegiatan yang sanggup dilakukan supaya energinya sanggup tersalurkan. Berhubung di kelas hanya sanggup duduk saja, alhasil murid ini bosan dan alhasil berisik sendiri.
Cara menanganinya yaitu dengan memperlihatkan metode berguru yang banyak melibatkan aktivitas. Bisa dengan mengadakan games, diskusi, atau ibarat role playing. Dengan begitu, energi murid sanggup tersalurkan secara positif dan bukannya malah mengobrol sama teman.
6. Belajar mendengar murid
Coba deh, sesekali ajak ngobrol murid yang susah diatur secara personal. Makara jangan menunggu murid mengadu atau melapor, alasannya yaitu itu akan mengajarkan hal yang tidak baik untuk mereka, kalau murid sering mengadu dan selalu kita respon maka mereka akan terbentuk menjadi pribadi yang manja dan merasa bahwa kita selalu membenarkan apa yang beliau sampaikan dan menyelahkan orang lain. Bisa saja, sebenarnya ia punya duduk kasus internal ibarat keluarga atau bahkan sahabat yang menciptakan dirinya susah fokus untuk di kelas dan jadinya malah mencari perhatian. Dengan mencoba mendengarkan dongeng murid, Bapak/Ibu Guru pun juga akan lebih mengerti kondisi murid tanpa harus bersikap murka terus.
Positifnya sesudah mengembangkan cerita, murid akan merasa ada kedekatan dengan Bapak/Ibu Guru alasannya yaitu mau mendengarkan dan mengerti mereka. Murid pun akan jadi lebih menghormati guru dan akan lebih menjaga sikap untuk tidak terus-menerus menciptakan onar suasana kelas.
7. Beri konsekuensi positif
Kalau mau cara apapun tetap menciptakan murid susah diatur, kadang tidak ada salahnya juga untuk memperlihatkan konsekuensi bagi murid yang melanggar. Tapi, buat konsekuensi ini yang sifatnya membangun dan positif ya, bukan yang malah jadi ngomelin murid saja.
Bisa saja nih, Bapak/Ibu Guru menerapkan siapa pun yang tidak mengerjakan kiprah harus traktir permen untuk teman-teman sekelasnya. Tentu, murid tidak mau hingga uang jajannya terpotong alasannya yaitu tidak mengerjakan kiprah kan? Hehe. Tapi sebelumnya pastikan semua murid sudah oke dengan peraturan ini ya! Pastikan juga untuk tetap mewajibkan murid untuk mengumpulkan tugas, biar eksekusi ini tidak disalahgunakan.
Bagi murid yang suka membully temannya, terkadang guru juga harus bersikap tegas dan bukan keras, sesekali lakukan sok terapi kepada pelaku bully sehingga mereka mendapat efek jera dari apa yang telah mereka lakukan, dan mereka sanggup memahami bahu-membahu menjadi korban bully itu tidak nyaman dan sangat kurang menyenangkan.
Bagi murid yang hobi dengan sikap drama ( lebaaayyy ). Terkadang guru sesekali boleh melaksanakan hal serupa kepada murid yang bersangkutan, setidaknya supaya beliau tau bahwa sikap ibarat itu kurang baik dan akan merugikan dirinya sendiri. Biasanya murid ibarat ini pandai mengarang dongeng dan sering mengadu kepada guru yang beliau anggap mau mendengarkan semua ucapannya, meskipun terkadang ucapannya bertolak belakang dengan kenyataan. Hahaha " calon pemeran atau aktris sepertinya..... Well, tetap bijaksana ya gaes...
8. Berkoordinasi dengan orang bau tanah dan sesama rekan guru.
Dalam hal ini, butuh adanya koordinasi dengan pihak orang tua. Rutinlah mengadakan pertemuan sehingga sanggup mengetahui perkembangan yang terjadi pada siswa. Mulai dari sikap siswa di rumah, lingkungan pertemanan, kebiasaan siswa, dan sebagainya. Selain itu selalu berkoordinasi dengan sesama rekan guru untuk melihat perkembangannya di sekolah. Sesama guru harus berkolaborasi dan bukan berkompetisi. Diskusi, klarifikasi, dan jangan emosi, alasannya yaitu setiap duduk kasus yang diharapkan yaitu solusi...
9. Tetap sabar dan ceria
Meski lelah menghadapi murid yang susah diatur. Bapak/Ibu Guru tetap harus sabar dan ceria ya! Dengan bersabar, mau menghadapi kondisi apapun akan menciptakan Bapak/Ibu Guru tetap damai menangani banyak sekali sikap murid yang sanggup bikin kesal. Tetap juga ceria dan menyenangkan ketika mengajar, dengan impian para murid merasa dipedulikan. Jadi, yang sabar ya Bapak/Ibu Guru!
Itulah cara-cara sempurna untuk menangani murid yang susah diatur! Semoga dengan cara ini sanggup membantu Bapak/ Ibu Guru untuk tetap damai dalam menghadapi tingkah laris murid yang susah diatur ya. Tetap semangat untuk mengajar ya Bapak/Ibu Guru, tetap kompak, jangan pernah takut dibenci murid ketika menegur mereka dengan cara apapun yang bernilai positif, alasannya yaitu ini semua hanya kasus waktu, kelak mereka cukup umur dengan teladan pikir yang berbeda, mereka akan rindu, mereka akan tau bahwa selama ini kita sebagai guru telah mendidik mereka. Wahai para guru mahir dan bermartabat.... kami besar hati dengan anda semua!