Belajar Ihwal Pergunakanlah Waktu Dalam Nuansa Ibadah

** Pergunakanlah Waktu Dalam Nuansa Ibadah ** Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ بِسْ...

A+ A-

** Pergunakanlah Waktu Dalam Nuansa Ibadah **

Oleh Himler Usman


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ



Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

Demi masa. Sesungguhnya insan itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan pesan yang tersirat menasihati dalam supaya mentaati kebenaran dan pesan yang tersirat menasihati supaya menetapi kesabaran.”* (QS.al ‘Ashr : 1-3 )


Nabi Muhammad Shallallhu ‘Alaihi Wassallam bersabda yang artinya : 

Umur umatku antara 60 dan 70 tahun, sedikit dari mereka yang melampauinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Dalam banyak riwayat hadits disebutkan usia umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam tidak lama.Berkisar sekitar 60-70 tahun.

Itu pun sudah tua: rambut mulai memutih, gigi mulai habis, telinga perlahan berkurang, dan tenaga mulai melemah.

Berbeda dengan usia umat Nabi sebelumnya yang panjang. Karena sedikitnya tempo usia umat Nabi Muhammad itu, maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memuliakan diri dengan ilmu dan ibadah.

Karenanya kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka waktu akan terbuang sia-sia. Dan, waktu yang telah berlalu tidak akan kembali. Dia akan pergi selamanya dengan segala kenangannya: baik kenangan yang penuh penyesalan atau kebahagiaan. Manusia harus memanfaatkan waktu. Hanya orang-orang yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik yang akan jadi mulia.

Kalau mau jujur, bergotong-royong kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat daripada yang bermanfaat. Kita lebih banyak bermain daripada belajar. Kita lebih banyak bersendagurau daripada berfikir. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk duniawi daripada ukhrowi. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk menciptakan dosa ketimbang memupuk pahala. Nauzubillah. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kealpaan kita. Aamiin.

Nasehat Imam Al Ghazali

Ada pesan yang tersirat penting yang disampaikan Imam Al Ghazali terkait waktu. Kita kebanyakan menghabiskan waktu hanya untuk tidur ketimbang untuk hal-hal yang bermanfaat dan ibadah. Coba bayangkan, kalau rata-rata usia umat insan di jaman Nabi Muhammad ini sekitar 60 tahun dan waktu yang dipakai untuk tidur sekitar 8 jam dalam sehari.
Seperti diketahui, kebanyakan orang—terutama di Indonesia—tidur mulai pada pukul 20.00 malam dan bangkit sekitar pukul 05.00 pagi.
Iya kalau bangkit tidur jam 05.00 pagi. Pasalnya, tidak sedikit di antara kita yang masih suka bangkit tidur di atas jam 05.00 hingga ada yang telat dan tertinggal shalat shubuh.Nauzubillah!

Nah, kalau misalnya, rata-rata tidur 8 jam sehari itu dikali dengan masa usia rata-rata insan yang mencapai 60 tahun, maka setidaknya kita menghabiskan masa 20 tahun untuk hanya tidur. Saya ulangi lagi: kita menghabiskan waktu 20 tahun hanya untuk tidur!
Sekarang, kita hitung lagi berapa banyak waktu yang kita manfaatkan untuk ibadah. Jika 20 tahun kita manfaatkan untuk tidur, maka sisa 40 tahun. Coba bayangkan berapa waktu untuk ibadah, berapa usang untuk berguru menuntut ilmu, dan berapa tahun waktu yang dihabiskan untuk main-main dan mencari kehidupan duniawi! Tentu jawabnya berbeda-beda. Tergantung langsung masing-masing. Sebab, biasanya, insan punya jadwal hidup (life schedule) masing-masing.
Bisa dibayangkan kalau perhari kita habiskan berapa usang hanya untuk bermain atau sekedar bersendau gurau. Berapa usang waktu dihabiskan untuk membaca al-Quran, berzikir, dan belajar. Padahal, waktu itu terus berjalan dan tidak akan kembali.
Karenanya, yang membedakan kualitas kemuliaan seseorang ialah dari pemanfaatan waktu. Kalau waktunya habis dengan kerja-kerja intelektual, spiritual, dan kebermanfaatan kolektif maka beliau akan menjadi langsung yang mulia.
Karenanya, seseorang akan jadi mulia dengan menghabiskan waktu-waktunya untuk berguru dan senantiasa berzikir pada Allah. Seseorang juga akan jadi mulia dan terhormat bila menghabiskan malam-malam yang gelap gulita itu dengan belajar, dan shalat tahajjud.

Sahabat-sahabatku....

Seperti kata pepatah Arab : “Man tholabal ‘ula sahiral layali” (Siapa saja yang menginginkan kemuliaan maka seringlah bergadang pada malam hari).

Bergadang di situ tentunya bukan untuk sesuatu yang semu dan tidak manfaat. Seperti main, menonton film sepanjang malam, melihat pertandingan bola, dan hang out hingga larut malam. Tapi, bergadang di situ ialah dengan melaksanakan kerja-kerja spiritual dan intelektual: berguru dan beribadah.
Ada banyak dongeng orang sukses yang memanfaatkan waktunya. Dan, hampir semua orang sukses ialah orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik.
Sebaliknya, orang gagal ialah orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu-waktu yang dimanfaatkan orang beriman itu seharusnya menyerupai yang dilakukan para sobat dan pejuang jaman Rasulullah. Di mana pada siang hari mereka menyerupai singa di padang pasir yang berjuang tanpa lelah sedangkan malam harinya dihabiskan dengan beribadah menyerupai rahib-rahib.
Orang besar dan sukses ialah mereka yang memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia tidak mau ada waktu—semenit saja—yang terbuang tanpa kebaikan dan kemanfaatan.
Imam Al-Ghazali menasehatkan biar setiap hari kita meluangkan waktu sesaat—misalnya simpulan shalat Shubuh—untuk menetapkan syarat-syarat terhadap jiwa (musyârathah).
Aku tidak memiliki barang dagangan kecuali umur. Apabila ia habis, maka habislah modalku sehingga putuslah keinginan untuk berniaga dan mencari keuntungan lagi. Allah telah memberiku tempo pada hari yang gres ini, memperpanjang usiaku dan memberi nikmat.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang bakir dan bijak memakai waktu sebaik-baiknya dalam nuansa ibadah demi menggapai rahmah dan ridha Allah Ta’aalaa. Aamiin..

Related

Siraman Rohani 3047787687676949289

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item