Belajar Ihwal Indahnya Persahabatan / Pertemanan Dalam Islam ( Bab Kedua ) ( Ciri-Ciri Seorang Sahabat Yang Baik )

*** Indahnya Persahabatan / Pertemanan Dalam Islam ***

( kepingan kedua ) ( ciri-ciri seorang sahabat yang baik )

Oleh Himler Usman

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :

“Teman-teman dekat pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.(Qs.Az-Zukhruf: 67)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.”(HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

“Jangan berteman, kecuali dengan orang mukmin, dan jangan memakan makananmu kecuali org yg bertaqwa.” (HR. Ahmad )

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yg artinya : “Sesungguhnya perumpamaan sahabat yang baik (shalih/shalihah) dan sahabat yang jahat ialah ibarat pembawa minyak wangi dan peniup api arif besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan memperabukan bajumu atau engkau akan mencium darinya amis yang tidak sedap”.(HR. Bukhari dan Muslim)

Sahabat-sahabatku yg dirahmati Allah 

Sebagai lanjutan bahan sebelumnya yaitu :

Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik?

Orang bergaul dengan orang-orang shaleh akan beroleh tiga keuntungan, 

* Allah menambah ilmu, kecerdasan, taufik kepadanya, 

* Mendapatkan doa mereka di dunia. 

* Mendapatkan syafaat mereka di akhirat, 

Allah berfirman, “Mengapa kini tidak ada seorang pun yang menolong kami? Bahkan sahabat dekat kau pun tidak ada yang mau menolong (QS Asy-Syuaraa [26]100-101)

Orang-orang kafir yang di dunia berteman akrab, kelak pada hari selesai zaman saling bermusuhan. Sedangkan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dan bertuhid kelak tidak bermusuhan (QS Az-Zukrhur [43]67)

Mu’awiyah bin abi sufyan hidup selam 80 tahun atau lebih berkata : 

“Semua pakain pernah kukenakan, tapi tak ada yang melebihi pakaian ketaqwaan. 

Segala sesuatu telah kucicipi, tapi tak ada yg mengungguli kesabaran. 

Segala kuliner telah kunikmati, tapi tak ada yang sehebat bergaul dengan orang-orang shaleh. 

Kelezatan yang tersisa dalam hidupku hanyalah duduk bersama saudara yang sanggup mendekatkanku kepada Allah dan tiada seorangpun antara saya dengan dia. Aku menceritakan segala bebanku dan ia pun menceritakan segala bebannya.

Sehubungan dengan itu Umar Bin Khatab memandang persaudaraan sebagai anugerah Illahi yang paling berharga bagi seorang hamba Allah yang sedang melaksanakan perjalanan sucinya. “Tiada suatu kebaikan pun yang dianugerahkan kepada seorang hamba sehabis Islam, selain dari saudara yang shalih. Apabila seseorang diantara kau mencicipi sentuhan kasih sayang dari saudaranya, hendaklah ia berpegang kepadanya.

Malik bin Dinar berkata, “Tidak tersisa dari kesenangan dunia selain dari tiga hal, yaitu 

* bersua dengan saudara, 

* tahajud dengan membaca Al-Qur’an dan 

* rumah yang sunyi untuk dzikirullah.

Seorang bijak berpesan kepada anak lelakinya: 

“Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau menentukan orang yang sifatnya ibarat berikut: 

Jika engkau berbakti kepadanya, ia akan melindungi kamu; 

Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, ia akan membalas balik persahabatan kamu; 

Jika engkau memerlukan pertolongan daripadanya, ia akan membantu kamu; 

Jika engkau mengulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerimanya dengan baik; 

Jika ia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, ia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu; 

Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, ia akan menutupnya; 

Jika engkau meminta santunan daripadanya, ia akan mengusahakannya; 

Jika engkau berdiam diri (karena aib hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahan kamu; 

Jika tiba sesuatu tragedi menimpa dirimu, ia akan meringankan kesusahan kamu; 

Jika engkau berkata kepadanya, pasti ia akan membenarkan kamu; 

Jika engkau merancangkan sesuatu, pasti ia akan membantumu ; 

Jika kau berdua berselisih faham, pasti ia lebih bahagia menyerah untuk menjaga kepentingan, persahabatan; 

Dia membantumu menunaikan tanggungjawab serta melarang melaksanakan perkara jelek dan maksiat; 

Dia mendorongmu mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.

Dan Ingatlah bahwa harga mahal yang harus dibayarkan oleh siapa saja yang mengaku cinta 

Hati-hatilah menentukan kawan, sebab mitra sanggup menjadi cermin eksklusif seseorang. 

Berkawanlah sebab Allah untuk mencari ridha-Nya.

Bahaya Memiliki Teman Jahat

( bersambung )

Demikian uraian perihal pertemanan / persahabatan dalam Islam kepingan kedua ini dan insya Allah akan dilanjutkan kepingan ketiga. 

Semoga ada manfa'atnya dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin...,