Belajar Perihal Taushiyah Malam ** Menghiasi Diri Dengan Perilaku Ramah Dan Lemah Lembut **
TAUSHIYAH MALAM ** Menghiasi Diri Dengan Sikap Ramah dan Lemah Lembut ** Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/07/belajar-perihal-taushiyah-malam.html
TAUSHIYAH MALAM
** Menghiasi Diri Dengan Sikap Ramah dan Lemah Lembut **
Oleh Himler Usman
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kau berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Sungguh telah tiba kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (Qs. At Taubah : 128)
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Muhammad itu yakni utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia yakni keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al Fath: 29)
Rasululllah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu melainkan ia akan memperindahnya, dan tidaklah kelemah lembutan itu dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.”(HR.Muslim)
Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa mensifati nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa dia yakni orang yang berakhlak mulia. Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Dan sesungguhnya kau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Qs. Al Qalam: 4)
Allah mensifati dia shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat lemah lembut dan penyayang. Allah ta’ala berfirman yang artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kau berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)
Allah juga mensifati dia shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat pengasih dan penyayang kepada kaum mukminin.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Sungguh telah tiba kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (Qs. At Taubah : 128)
Dan Rasulullah memerintahkan dan menghasung untuk bersikap lemah lembut.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Mudahkanlah dan jangan mempersulit, sampaikan kabar bangga dan jangan menakut-nakuti.” (HR. Bukhari & Muslim)
Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sobat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz “Sampaikanlah kabar gembira, jangan menakut-nakuti. Dan permudahlah jangan mempersulit.”
Al Bukhari juga meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sobat Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sobat mengenai seorang Arab Badui yang kencing di dalam masjid,
“Biarkan dia menuntaskan kencingnya, kemudian tuangkanlah setimba air di daerah yang dikencinginya, atau siramlah dengan seember air, lantaran sesungguhnya kalian diutus untuk memberi fasilitas bukan untuk mempersulit.”
Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Wahai Aisyah sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan.”
Sedang Imam Muslim meriwayatkan dengan lafadz
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan menyukai kelembutan. Dan Dia memberi pada kelembutan itu sesuatu yang tidak diberikan Nya pada perilaku kasar, dan apa yang tidak diberikan Nya pada yang lainnya.”
Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahihnya dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg artinya :
“Sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu melainkan ia akan memperindahnya, dan tidaklah kelemah lembutan itu dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.”
Imam Muslim juga meriwayatkan, dari Jarir bin Adillah bahu-membahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:
“Barang siapa yang terhalangi dari bersikap lemah lembut, maka dia telah terhalang dari seluruh bentuk kebaikan.”
Allah juga memerintahkan kepada dua orang Nabi dan rasul yang mulia, Musa dan Harun semoga mereka mendakwahi Fir’aun dengan lemah lembut. Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Pergilah kau berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kau berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat dan takut.” (QS. Thaha: 43-44)
Allah juga mensifati para sobat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia bahwa mereka yakni orang yg selalu berkasih sayang sesama mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Muhammad itu yakni utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia yakni keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al Fath: 29)
Semoga kita termasuk hamba Allah yg bisa menghiasi diri dengan perilaku ramah dan lemah lembut dalam rahmah dan ridha-Nya. Aamiin...