Pengertian Dan Dongeng Nabi Sholeh A.S

Ilustrasi Kisah Nabi Sholeh A.S - Tsamud ialah nama suatu suku yang oleh sementara andal sejarah dimasukkan bab dari bangsa Arab dan ad...

A+ A-
 Tsamud ialah nama suatu suku yang oleh sementara andal sejarah dimasukkan bab dari ban Pengertian dan Kisah Nabi Sholeh A.S
Ilustrasi Kisah Nabi Sholeh A.S
- Tsamud ialah nama suatu suku yang oleh sementara andal sejarah dimasukkan bab dari bangsa Arab dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran berjulukan "Alhijir" terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis binasa disapu angin taufan yang di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S.

Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yang indah-indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang datar dan dipahatnya dari gunung. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera dan bahgia, merasa kondusif dari segala gangguan alamiah dan bahawa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.

Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka ialah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berqurban, daerah merek minta proteksi dari segala bala dan peristiwa alam dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan.Merek tidak sanggup melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang sanggup mereka jangkau dengan pancaindera.

Nabi Saleh Berdakwah Kepada Kaum Tsamud

Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya nabi pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian pula Allah tidak akan menurunkan azab dan siksaan kepada suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi petunjukkan oleh-Nya dengan mediator seorang yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, populer tangkas, cerdik pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.

Dikenalkan merek oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatut merek sembah, Tuhan Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta mereka, membuat alam sekitar mereka, membuat tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup mereka, mencipta binatang-binatang yang memberi manfaat dan berkhasiat bagi mereka dan dengan demikian memberi kepada mereka kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan batin.Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.

Nabi Saleh memperingatkan mereka bahwa ia ialah seorang daripada mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka ialah kaumnya dan sanak keluarganya dan beliau ialah seketurunan dan sesuku dengan mereka. Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan sesekali tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan kepada mereka bahwa ia ialah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mereka ialah amanat Allah yang harus beliau sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup mereka dan setelah mereka mati di alam abadi kelak. Ia mengharapkan kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan sungguh-sungguh apa yang ia serukan dan anjurkan dan semoga mereka segera meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan. Allah maha bersahabat kepada mereka mendengarkan doa mereka dan memberi ampun kepada yang salah bila dimintanya.

Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang gres yang tidak diduga akan tiba dari saudara atau anak mereka sendiri.Maka serentak ditolaklah seruan Nabi Saleh itu seraya berkata mereka kepadanya : "Wahai Saleh ! Kami mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua pertimbangan mu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat gejala kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari engkau bekerjsama untuk memimpinkami menuntaskan hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan.Akan tetapi segala impian itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami ? Enkau menghendaki semoga kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian hidup kami semenjak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk selama-lamanya. Kami sesekali tidak akan meninggalkannya alasannya ialah seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap kosongmu bahkan mewaspadai kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan mengikuti jejakmu."

Nabi Saleh memperingatkan mereka semoga jangan menentangnya dan semoga mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mereka rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang menerima siksa dan azab dari Allah alasannya ialah menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya. Hal yang serupa itu sanggup terjadi di atas mereka jikalau mereka tidak mau mendapatkan dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara tulus dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan yang tidak mengharapkan atau menuntut upah daripada mereka atas usahanya itu. Ia hanya memberikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mereka.

Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakkannya terdiri dari orang-orang yang kedudukan sosial lemah mendapatkan dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yang terbesar terutamanya mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak seruan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya : "Wahai Saleh ! Kami kira bahwa engkau telah kerasukan syaitan dan terkena sihir. Engkau telah menjadi sinting dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau dengan tidak sadar telah mengeluarkan kata-kata ucapan yang tidak masuk nalar dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah kelebihanmu daripada kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi atau rasul drp engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu. Jika engkau merasa bahwa engkau sehat tubuh dan sihat fikiran dan mengaku bahwa engkau tidak memiliki arah dan tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca persembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang bau tanah kami lebih dahulu.

Nabi Saleh menjawab: "Aku telah berulang-ulang menyampaikan kepadamu bahwa saya tidak mengharapkan sesuatu apapun daripadamu sebagai imbalan atas usahaku memberi tuntunandan penerangan kepada kamu. Aku tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini yang saya lakukan semata-mata atas perintah Allah dan daripada-Nya kelak saya harapkan tanggapan dan ganjaran untuk itu. Dan bagaimana saya sanggup mengikutimu dan menterlantarkan kiprah dan amanat Tuhan kepadaku, padahal saya talah memperoleh bukti-bukti yang konkret atas kebenaran dakwahku. Jgnlah sesekali kau harapkan bahawa saya akan melanggar perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata untuk melanjutkan persembahan nenek moyang kami yang bathil itu. Siapakah yang akan melindungiku dari marah dan azab Tuhan jikalau saya berbuat demikian ? Sesungguhnya kau hanya akan merugikan dan membinasakan saya dengan seruanmu itu."

Setelah gagal dan berhasil menghentikan perjuangan dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia bahkan makin ulet menarik orang-orang mengikutinya dan berpihak kepadanya para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yang makin usang makin menerima perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah dalam masyarakat. Mereka menentang Nabi Saleh dan untuk mengambarkan kebenaran kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau insiden luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.

Allah Memberi Mukjizat Kepada Nabi Saleh A.S.

Nabi Saleh sadar bahawa saingan kaumnya yang menuntut bukti darapadanya berupa mukjizat itu ialah bertujuan hendak menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi saingan dan tuntutan mereka. Nabi Saleh membalas saingan mereka dengan menuntut komitmen dengan mereka bila ia berhasil mendatangkan mukjizat yang mereka minta bahwa mereka akan meninggalkan agama dan persembahan mereka dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepada-Nya.

Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah semoga memberinya suatu mukjizat untuk mengambarkan kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan saingan kaumnya yang masih berkeras kepala itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasaan-Nya membuat seekor unta betina dikeluarkannya dari perut sebuah watu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.
Maka sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah watu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina.

Dengan menunjuk kepada hewan yang gres keluar dari perut watu besar itu berkatalah Nabi Saleh kepada mereka : "Inilah beliau unta Allah, janganlah kau ganggu dan biarkanlah ia mencari makanannya sendiri di atas bumi Allah ia memiliki giliran untuk mendapatkan air minum dan kau memiliki giliran untuk mendapatkan minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kau hingga mengganggu hewan ini."
Kemudian berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa menerima gangguan. Dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi yang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu tiba minum tiada seekor hewan lain berani menghampirinya, hal mana menjadikan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik hewan itu yang makin hari makin mencicipi bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.

Dengan berhasilnya Nabi Saleh mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pegaruh Nabi Saleh bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilang banyak keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternakan yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Saleh yang merajalela di ladang dan kebun-kebun mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.

Unta Nabi Saleh Dibunuh

Persekongkolan diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan unta Nabi Saleh. Dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab yang diancam oleh Nabi Saleh bila untanya diganggu di samping adanya dorongan keinginan yang besar lengan berkuasa untuk melenyapkan hewan itu dari atas bumi mereka, muncullah tiba-tiba seorang janda darah biru yang kaya raya memperlihatkan akan mengalah dirinya kepada siapa yang sanggup membunuh unta Saleh. Di samping janda itu ada seorang perempuan lain yang memiliki beberapa puteri cantik-cantik memperlihatkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yang berhasil membunuh unta itu.

Dua macam hadiah yang menggiurkan dari kedua perempuan itu di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki berjulukan Mushadda' bin Muharrij dan Gudar bin Salif bersiap-siap akan melaksanakan pembunuhan bagi meraih hadiah yang dijanjikan di samping sanjungan dan kebanggaan yang akan diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati dibunuh.
Dengan derma tujuh orang lelaki lagi bersembunyilah kumpulan itu di suatu daerah dimana biasanya di lalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi daerah ianya minum. Dan begitu unta-unta yang tidak berdosa itu kemudian segeralah dipanah betisnya oleh Musadda' yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.

Dengan perasaan megah dan gembira pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota memberikan info matinya unta Nabi Saleh yang menerima sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seolah-olah mereka kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gilang gemilang.

Berkata mereka kepada Nabi Saleh : "Wahai Saleh ! Untamu telah amti dibunuh, cobalah datangkan akan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu, jikalau engkau betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam kata-katanya."

Nabi Saleh menjawab : "Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kau jikalau kau mengganggu unta itu. Maka dengan terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah talah janjikan dan telah saya sampaikan kepada kamu.Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak akhir tentanganmu kepada-Nya. Janji Allah tidak akan meleset. Kamu boleh bersuka ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan taqdir-Nya yang tidak sanggup ditunda atau dihalang."

Ada kemungkinan berdasarkan sementara andal tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya Nabi Saleh memberi waktu tiga hari itu untuk memberi kesempatan, kalau-kalau mereka sadar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi Saleh kepada risalahnya.
Akan tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu bahkan menjadi materi olok-olokan kepada Nabi Saleh yang ditentangnya untuk mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi.

Turunnya Azab Allah Yang Dijanjikan

Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mereka menjadi kuning dan bermetamorfosis merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.
Mendengar ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaumnya kelompok sembilan orang ialah kelompok pembunuh unta merancang pembunuhan atas diri Nabi Saleh mendahului tibanya azab yang diancamkan itu. Mereka mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rancangan pembunuhan itu di waktu malam, di ketika orang masih tidur nyenyak untuk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh, jikalau diketahui identiti mereka sebagai pembunuhnya. Rancangan mereka ini dirahsiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapapun kecuali kesembilan orang itu sendiri.

Ketika mereka tiba ke daerah Nabi Saleh bagi melaksanakan rancangan jahatnya di malam yang gelap-gulita dan sunyi-senyap berjatuhanlah diatas kepala mereka batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah mana datangnya dan yang seketika merebahkan mereka di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindingi rasul-Nya dari perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang kafir.
Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah daerah di Palestine, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.

Kisah Nabi Saleh Dalam Al-Quran

Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72 ayat dalam 11 surah di antaranya surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79, surah "Hud" ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah "Al-Qamar" ayat 23 sehingga ayat 32.

Pelajaran Dari Kisah Nabi Saleh A.S

Pengajaran yang menonjol yang sanggup dipetik dari kisah Nabi Saleh ini ialah bahwa dosa dan perbuatan mungkar yang dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat sanggup berakibat negatif yang membinasakan masyarakat itu seluruhnya.
Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan bahkan tersapu higienis dari atas bumi alasannya ialah dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.

Disinilah letaknya pesan yang tersirat perintah Allah semoga kita melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Karena dengan melaksanakan kiprah amar makruf nahi mungkar yang menjadi fardu kifayah itu, setidak-tidaknya kalau tidak berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat dan lindungan kita, kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan mungkar itu

Bersikap pasif hirau tak hirau terhadap maksiat dan kemungkaran yang berlaku di depan mata sanggup diartikan sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu.

Baca Juga ( Nama 25 Nabi Dan Rasul Yang Wajib Diketahui )


Sebelum sobat meninggalkan catatan ini, jikalau merasa artikel ini bermanfaat silahkan dibagaikan kepada teman-teman, saudara/saudari ataupun yang lainnya baik di media umum ataupun secara eksklusif semoga semua orang menjadi tahu, pintar, arif dan menambah pahala bagi sobat-sobat :-).

Related

Sosial 176580385044261346

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item