Pengertian Dan Dimana Ya'juj Dan Ma'juj Dan Apakah Mereka Sudah Keluar ?

- Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan muka merah padam. Seperti diceritakan oleh Zainab binti Jahsy, ketika terbangun it...

A+ A-
- Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan muka merah padam. Seperti diceritakan oleh Zainab binti Jahsy, ketika terbangun itu, Nabi tiba-tiba berkata, “Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Sungguh kerusakan akan menimpa bangsa Arab akhir datangnya kejahatan yang telah dekat. Hari ini, sebuah lubang sebesar ini telah terbuka di dinding Ya’juj dan Ma’juj.” Ketika itu, Nabi menciptakan tanda lubang dengan ibu jari dan jari telunjuknya.
tiba terbangun dari tidurnya dengan muka merah padam Pengertian dan Dimana Ya'juj dan Ma'juj dan Apakah Mereka Sudah Keluar ?
Dimana Ya'juj dan Ma'juj dan Apakah Mereka Sudah Keluar ?
Legenda mengenai Ya’juj dan Ma’juj tak hanya dikenal di dalam pemikiran Islam. Dalam pemikiran Katolik dan Yahudi pun kisah mengenai se kelompok insan yang bakal menciptakan kerusakan besar di muka Bumi itu juga diceritakan, lebih dikenal dengan nama Gog dan Magog. Adalah Zulkarnain, seorang raja besar pada masa kemudian yang telah mengurung kaum Ya’juj dan Ma’juj di sebuah lembah di antara dua gunung tinggi (assaddain) dengan cara membangun tembok penghalang terbuat dari besi dan tembaga, menyerupai diceritakan dalam Quran surah al-Kahfi ayat 93-97.

Lalu, dalam ayat selanjutnya, disebutkan bahwa suatu ketika tembok itu akan runtuh dan kaum Ya’juj dan Ma’juj akan keluar. “Dan, pada hari itu (ketika tembok terbuka), kami biarkan mereka bercampur baur satu sama lain menyerupai gelombang.…” Dalam Quran versi Departemen Agama, kalimat “pada hari itu” (yawma idhin) dari ayat ke-99 surah al-Kahfi ini diartikan sebagai hari kiamat. Namun, Dr Imran Nazar Hosein, cendekiawan Muslim kelahiran Trinidad dan Tobago 70 tahun silam punya pendapat lain atas ayat itu.

Karena ayat ke-98 menceritakan mengenai akan runtuhnya tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj maka lebih sempurna bila kalimat pada hari itu ditafsirkan sebagai hari ketika tembok itu benar-benar runtuh. Hari ketika kaum perusak itu alhasil sanggup keluar dari lembah yang mengurung mereka dan kemudian bertebaran di seluruh penjuru Bumi menyerupai gelombang lautan dan kemudian bercampur baur dengan ras-ras insan lainnya.

Ini dijelaskan juga dalam surah al-Anbiyaa ayat 96, dari terjemahan versi Departemen Agama. “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

Pertanyaan utamanya, kapankah tembok Zulkarnain itu runtuh? Atau, lebih tepatnya, apakah kaum Ya’juj dan Ma’juj itu sudah keluar dan bertebaran untuk menciptakan kerusakan di muka Bumi? Kisah dari Zainab binti Jahzy, hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di atas dianggap Imran Hosein sebagai konfirmasi bahwa pada zaman Nabi Muhammad masih hidup tembok itu sudah mulai terbu ka. Artinya, dalam beberapa kurun setelahnya, kemungkinan besar kaum Ya’juj dan Ma’juj sudah menemukan jalan keluar.

Dalam kisah sama yang diriwayatkan dalam sahih Bukhari, ada versi yang lebih panjang ketika Zainab binti Jahsy alhasil bertanya kepada Nabi Muhammad. “Ya Rasulullah, apakah kita (bangsa Arab) akan dihancurkan walaupun masih ada orang beriman di antara kita?” Nabi menjawab, “Ya, ketika kemaksiatan merajalela.”

Pendapat Imran Hosein yang menulis beberapa buku mengenai hari akhir, terutama kajian takwil surah al-Kahfi, ini juga didasarkan pada belum ditemukannya bukti-bukti arkeologis apa pun mengenai tembok yang dibangun Zulkarnain. Saat ini, tak ada satu pun sudut Bumi yang belum pernah dijelajahi insan atau luput dari intaian kamera satelit. Bila Ya’juj dan Ma’juj masih terkurung dalam lem bah maka seharusnya tembok buatan Zulkarnain itu masih kokoh menjulang dan gampang ditemukan. Bila sudah tak ada tanda- tanda keberadaan tembok besar di sebuah lembah curam maka ber arti tembok itu sudah runtuh dan menjadi kiprah arkeolog untuk menemukan sisa-sisanya.

Ada pendapat sebagian mufasir yang menyampaikan bahwa tembok itu dibangun di tempat Kaukasia, di antara dua lautan (Laut Hitam dan Laut Kaspia). Ini merupakan hasil penafsiran surah al-Kahfi ayat 86-90 berkenaan dengan perjalanan Zulkarnain yang bertemu dua perairan berwarna pekat di bab barat dan timur dengan pen duduk yang bahasanya tak sanggup dipahami. Wilayah dengan topografi penuh pegunungan tinggi dan lembah curam itu cocok dengan wilayah perbatasan antara Georgia dan Rusia, berada di barisan pegunungan Kakukasus antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, tepatnya di Gunung Kazbek dan lembah Sungai Terek, yang dikenal dengan nama Ngarai Darial.

Orang Persia menyebutnya Gerbang Alan. Ngarai Darial dikenal juga sebagai Gerbang Kaukasia atau Gerbang Kaspia. Orang Georgia me nyebutnya Ralani, Darialani. Ada yang menyebutnya Porte Cu mana dan Fortes Sarmatica. Lalu, bangsa Tartar menyebutnya Darioly. Sejak zaman dulu, Ngarai Darial dan juga Derbent Pass telah menjadi jalur perlintasan penting di Kaukasia bagi banyak sekali ekspedisi militer dari Persia, suku-suku Turki kuno, kekhalifahan Islam, hingga alhasil dikuasai Rusia. Jalur ini menjadi penghubung rute dari utara ke selatan Kaukasia.

Yerusalem
Namun, Imran Hosein yang dikenal mendukung tafsir semantik atas Quran itu juga menjelaskan bahwa gejala lepasnya Ya’juj dan Ma’juj juga telah dinubuatkan. Salah satu petunjuknya ada pada surah al-Anbiyaa ayat 95, “Sungguh mustahil atas penduduk suatu negeri yang telah kami binasakan bahwa mereka tak akan kembali.” Lihat bahwa ayat ke-96 kemudian menyebut mengenai runtuhnya tem bok penghalang Ya’juj dan Ma’juj. Artinya, ada suatu kaum yang dulu menghuni sebuah negeri atau tempat dan tak sanggup kembali lagi ke tempat asal mereka hingga alhasil mereka sanggup kembali lagi sesudah tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj runtuh dan kaum perusak itu menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Di sini, Quran dan Bibel bersepakat bahwa ada satu kaum yang dahulu menghuni sebuah negeri dan kemudian dihancurkan dan mereka dihentikan kembali lagi ke negeri itu. Negeri itu, dalam hal ini yaitu sebuah kota berjulukan Yerusalem yang merupakan kampung halaman bangsa Yahudi. Dalam sejarahnya, Nebukadnezar penguasa Babilonia (Mesopotamia) pernah menghancurkan Kerajaan Yehuda dan mengusir kaum Yahudi keluar dari Yerusalem pada kurun ke-6 SM sehingga mereka berdiaspora.

Kaisar Romawi Hadrian kemudian membangun kembali sebuah kota di bersahabat reruntuhan Yerusalem pada 70 M yang diberi nama Aelia Capitolina. Langkah Hadrian menempatkan patung-patung yang kuasa dan kuil Romawi di bekas Yerusalem menyebabkan perlawanan kaum Yahudi yang masih tersisa di tem pat itu yang dikenal dengan na ma pemberontakan Bar Kokhba. Hadrian marah dengan pemberontakan itu. Bertekad membasmi Yudaisme di Yerusalem, Romawi kembali mengusir kaum Yahudi.

sumber : http://www.republika.co.id/

Sebelum sobat meninggalkan catatan ini, jikalau merasa artikel ini bermanfaat silahkan dibagaikan kepada teman-teman, saudara/saudari ataupun yang lainnya baik di media umum ataupun secara pribadi biar semua orang menjadi tahu, pintar, pandai dan menambah pahala bagi sobat-sobat :-).

Related

Nuansa Islam 1369274465449410966

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item