Pengetahuan Islam, Mengerikan! Ternyata Beginilah Cara Malaikat Final Hidup Mencabut Nyawa Manusia
Kematian ialah suatu hal yang pasti akan terjadi pada semua makhluk hidup, bahkan para malaikat pun akan dicabut nyawanya oleh Allah kel...

https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/pengetahuan-islam-mengerikan-ternyata.html
Kematian ialah suatu hal yang pasti akan terjadi pada semua makhluk hidup, bahkan para malaikat pun akan dicabut nyawanya oleh Allah kelak. Dengan demikian, satu-satunya yang infinit dan tidak pernah mati ialah Allah subhanahu wa ta’ala. Mengenai kematian itu sendiri, tidak ada yang mengetahui kapan janjkematian seseorang akan tiba. Hal ini menjadi belakang layar Allah subhanahu wa ta’ala.
DI kisahkan bahwa pada suatu dikala Malaikat ‘Izrail pernah bertanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala: “Wahai Tuhanku, kapankah saya mencabut nyawa seorang hamba? Dalam keadaan apa dan bagaimana saya menghilangkannya?” Allah berfirman: “Wahai malaikat ‘Izrail, ini ialah ilmu yang paling rahasia. Siapapun tidak akan mengerti selain Aku. Akan tetapi Aku memberitahukan kepadamu mengenai kedatangan waktunya dari kematian tersebut.”
Disebutkan, bahwa kalau seorang hamba sudah waktunya meninggal dunia, maka ada beberapa malaikat yang tiba kepada ‘Izrail. Malaikat penjaga jiwa berkata: “Sudah habis masa hidup orang ini.” Selanjutnya tiba juga malaikat penjaga rezeki dan amal sambil berkata: “Rezeki dan amalnya telah habis.”
Disebutkan, bahwa malaikat Mikail turun dengan membawa lembaran kepada malaikat ‘Izrail yang didapatkan dari Allah. Dalam lembaran itu tertulis nama orang yang diperintah untuk dicabut nyawanya, daerah pencabutan, dan sebab-sebab pencabutan nyawanya.
Sedang Ka’bil Akhbar menerangkan: “Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala membuat pohon di bawah ‘Arasy. Jumlah pohon tersebut sama dengan bilangan makhluk yang ada di dunia. Maka dikala janjkematian seseorang telah tiba, dan umurnya tinggal 40 hari, maka secara otomatis daun pohon ‘Arasy itu juga gugur, dan jatuh di daerah malaikat ‘Izrail. Dengan demikian maka ‘Izrail sanggup mengetahui sebetulnya ia diperintahkan untuk mencabut nyawa seseorang sesuai dengan identitas daun tersebut. Dan sehabis itu para malaikat menyebut orang yang akan dicabut nyawanya tersebut sebagai “mayat hidup.” Ha ini lantaran orang tersebut masih sanggup mencicipi kehidupan dunia selama empat puluh hari lagi.”
Disebutkan, Abu Laits mengemukakan bahwa akan turun dari bawah ‘Arasy dua tetesan yang akan menggambarkan nama pemiliknya. Bila satu tetesan itu berwarna hijau, maka mengambarkan bahwa pemiliknya termasuk orang yang celaka. Tetapi kalau tetesan tersebut berwarna putih, maka hal itu menandakan bahwa pemiliknya termasuk orang beruntung / bahagia.
Sedangkan untuk mengetahui dimanakah daerah seseorang akan meninggal di simpulan hayatnya, maka Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan ke dalam air mani yang berada di rahim ibunya dengan mencampur debu bumi dari daerah dimana nantinya ia akan meninggal. Maka debu tersebut akan terus berputar-putar untuk mencari daerah yang dikehendaki. Kendati demikian, orang yang bersangkutan akan meninggal sesuai dengan daerah asal dimana debu itu diambil. Lebih lanjut mengenai kematian, Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sekiranya kau berada di rumahmu, pasti orang-orang yang ditakdirkan akan mati terbunuh di medan pertempuran itu, keluar juga ke daerah mereka menghadang kematian.” (Qs. Ali Imran: 154)
Sumber: Infoyunik.com
![]() |
sumber : google.com |
Disebutkan, bahwa kalau seorang hamba sudah waktunya meninggal dunia, maka ada beberapa malaikat yang tiba kepada ‘Izrail. Malaikat penjaga jiwa berkata: “Sudah habis masa hidup orang ini.” Selanjutnya tiba juga malaikat penjaga rezeki dan amal sambil berkata: “Rezeki dan amalnya telah habis.”
Disebutkan, bahwa malaikat Mikail turun dengan membawa lembaran kepada malaikat ‘Izrail yang didapatkan dari Allah. Dalam lembaran itu tertulis nama orang yang diperintah untuk dicabut nyawanya, daerah pencabutan, dan sebab-sebab pencabutan nyawanya.
Sedang Ka’bil Akhbar menerangkan: “Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala membuat pohon di bawah ‘Arasy. Jumlah pohon tersebut sama dengan bilangan makhluk yang ada di dunia. Maka dikala janjkematian seseorang telah tiba, dan umurnya tinggal 40 hari, maka secara otomatis daun pohon ‘Arasy itu juga gugur, dan jatuh di daerah malaikat ‘Izrail. Dengan demikian maka ‘Izrail sanggup mengetahui sebetulnya ia diperintahkan untuk mencabut nyawa seseorang sesuai dengan identitas daun tersebut. Dan sehabis itu para malaikat menyebut orang yang akan dicabut nyawanya tersebut sebagai “mayat hidup.” Ha ini lantaran orang tersebut masih sanggup mencicipi kehidupan dunia selama empat puluh hari lagi.”
Disebutkan, Abu Laits mengemukakan bahwa akan turun dari bawah ‘Arasy dua tetesan yang akan menggambarkan nama pemiliknya. Bila satu tetesan itu berwarna hijau, maka mengambarkan bahwa pemiliknya termasuk orang yang celaka. Tetapi kalau tetesan tersebut berwarna putih, maka hal itu menandakan bahwa pemiliknya termasuk orang beruntung / bahagia.
Sedangkan untuk mengetahui dimanakah daerah seseorang akan meninggal di simpulan hayatnya, maka Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan ke dalam air mani yang berada di rahim ibunya dengan mencampur debu bumi dari daerah dimana nantinya ia akan meninggal. Maka debu tersebut akan terus berputar-putar untuk mencari daerah yang dikehendaki. Kendati demikian, orang yang bersangkutan akan meninggal sesuai dengan daerah asal dimana debu itu diambil. Lebih lanjut mengenai kematian, Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sekiranya kau berada di rumahmu, pasti orang-orang yang ditakdirkan akan mati terbunuh di medan pertempuran itu, keluar juga ke daerah mereka menghadang kematian.” (Qs. Ali Imran: 154)
Sumber: Infoyunik.com