Belajar Wacana Ketahuilah Ada Lima Cara Mengendalikan Hawa Nafsu
Ketahuilah ada Lima Cara Mengendalikan Hawa Nafsu Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا...
![](http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/09/belajar-wacana-ketahuilah-ada-lima-cara.html
Ketahuilah ada Lima Cara Mengendalikan Hawa Nafsu
Oleh Himler Usman
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Katakanlah: "Inginkah saya kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu (memperturuti hawa nafsu)?." Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada nirwana yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka awet didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya” (QS. Ali ‘Imron yat 15).
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yg artinya :
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang saya bawa “ ( Al-Hadits Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin ‘Ash radhiallahuanhuma )
Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah
Ada sahabat kita yang bertanya wacana hawa nafsu. Tanyanya sepert di bawah ini.
Bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu biar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang dibenci Allah. ?
Berikut balasan dari saya sesuai kemapuan saya yang ada
Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’aalaa,
Hidup ini yakni usaha melawan hawa nafsu (syetan). Kadangkala kita menang dan kadangkala kita kalah melawan hawa nafsu syetan kita.
Imam Ghazali menyebut ada tiga bentuk perlawanan insan terhadap hawa nafsu.
Yang pertama,nafsu muthmainnah (nafsu yang tenang),
yakni dikala iktikad menang melawan hawa nafsu, sehingga perbuatan insan tersebut lebih banyak yang baik daripada yg buruk.
Yang kedua, nafsu lawwamah (nafsu yang gelisah dan meratapi dirinya sendiri),
yakni dikala iktikad kadangkala menang dan kadangkala kalah melawan hawa nafsu, sehingga insan tersebut perbuatan baiknya relatif seimbang dengan perbuatan buruknya.
Yang ketiga yakni nafsu la’ammaratu bissu’ (nafsu yang mengajak kepada keburukan),
yakni dikala iktikad kalah dibandingkan dengan hawa nafsu, sehingga insan tersebut lebih banyak berbuat yg jelek daripada yg baik.
Coba Anda renungkan, termasuk manakah Anda?
Kalau saya bersangka baik kepada Anda, maka saya menilai Anda masih termasuk kelompok yang pertama, yaitu nafsu muthmainnah.
Memang salah satu ciri orang yang ternasuk nafsu muthmainnah yakni segera sadar dan gelisah terhadap perbuatannya yang buruk. Walaupun ia melaksanakan perbuatan jelek yang kecil, tetapi sudah dianggapnya besar, sehingga ia selalu hati-hati dlm melangkah.
Menurut saya, Anda perlu bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa alasannya yakni Anda mempunyai ‘sensifitas yang tinggi’ terhadap perbuatan dosa. Dan ini yakni ciri orang-orang yang bertaqwa.
Kaprikornus saran saya, sebaiknya kita segera meninggalkan perbuatan yang dibenci Allah sebelum jauh melangkah. Sebab bila sudah menjadi kebiasaan akan sulit untuk menghilangkannya.
Sahabatku....
Untuk mengendalikan hawa nafsu, sebaiknya Anda melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Banyak melaksanakan ibadah, terutama ibadah-ibadah sunnah (sholat dhuha, tahajud, baca Al Qur’an, dan lain-lain). Sebab makanan hati yang higienis yakni ibadah.
2. Minta kepada Allah dengan sungguh-sungguh (berdoa) biar impian Anda semakin berpengaruh utk meninggalkan hal-hal yg buruk.
3.Meyakini imbalan besar yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang bisa mengendalikan hawa nafsunya. “Katakanlah: "Inginkah saya kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu (memperturuti hawa nafsu)?." Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada nirwana yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka awet didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya”(QS.Ali ‘Imron: 15).
Kuatkan keyakinan tersebut dengan banyak berzikir (mengingat Allah) dan beribadah kepadanya. Jangan hanya mengandalkan ibadah wajib saja untuk mengendalikan nafsu, tambah juga dengan ibadah sunnah, menyerupai shaum senin-kamis, shalat tahajjud, tilawah Al Qur’an, shalat dhuha, dan lain-lain.
4.Jaga panca indera kita dari imbas syahwat (nafsu). Jaga mata kita untuk tidak melihat hal-hal yang berbau maksiat, jaga indera pendengaran dari pembicaraan yang jorok, jaga lisan dari berkata-kata yang cabul, dan jaga tangan serta kaki kita untuk tidak menjamah atau melangkah ke hal-hal yang maksiat.
5. Jaga fikiran kita dengan selalu berfikir kasatmata dan produktif yang akan didapat dari banyak membaca yang kasatmata dan hindari juga lingkungan yang membangkitkan hawa nafsu kita.
Teman-teman yang selalu berfikir dan berkata mesum juga perlu dihindari biar hawa nafsu kita sanggup terjaga.
Saya do'akan semoga Anda menjadi orang yang lebih shalih dan bisa mengendalikan hawa nafsu serta meninggalkan kebiasaan yang buruk. Aamiiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Wassalamualaikum...