Pengertian Dan Dongeng Nabi Zakaria A.S Dan Nabi Yahya A.S

Ilustrasi Kisah Nabi Zakaria A.S Dan Nabi Yahya A.S - Nabi Zakaria A.S. Merupakan nabi Allah yang ke-22 dan diutus kepada Bani Israil b...

A+ A-
 dan diutus kepada Bani Israil biar mereka kembali ke jalan ketauhidan dan meninggalkan se Pengertian dan Kisah Nabi Zakaria A.S Dan Nabi Yahya A.S
Ilustrasi Kisah Nabi Zakaria A.S Dan Nabi Yahya A.S
- Nabi Zakaria A.S. Merupakan nabi Allah yang ke-22 dan diutus kepada Bani Israil biar mereka kembali ke jalan ketauhidan dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan dan kemusyrikan. Dalam usia yang sudah mencapai angka sembilan, Nabi Zakaria A.S. gres dikaruniai anak yang kemudian diberi nama Yahya A.S. Isteri Nabi Zakaria berjulukan Hana, ibu saudaranya Maryam yang dikemudian hari melahirkan Nabi Isa A.S. Sudah puluhan tahun semenjak menikah dengan Hana, Nabi Zakaria menginginkan mempunyai keturunan. Siang dan malam tiada henti-hentinya Zakaria A.S. memanjatkan doa dan permohonan kepada Allah biar dikurniai seorang putera yang akan sanggup meneruskan tugasnya memimpin Bani Israil biar bisa kembali menapaki jalan ketahuidan. Zakaria cemas, bila tidak ada pewaris, maka Bani Israil akan kian menjadi kaum yang menyimpang dari jalan lurus, membuang Taurat Musa dan menggantinya dengan peraturan yang dibuatnya sendiri.
Tiap hari, Zakaria melaksanakan sembahyang di mihrab besar dan menjenguk Maryam, anak iparnya yang diserahkan kepada mihrab oleh ibunya sesuai dengan nadzarnya sewaktu ia masih dalam kandungan. Zakaria memang ditugaskan oleh para pengurus mihrab untuk mengawasi Maryam semenjak ia diserahkan oleh ibunya. Tugas pengawasan atas diri Maryam diterima oleh Zakaria melalui musyawarah yang dilakukan oleh para pengurus mihrab di kala mendapatkan bayi Maryam yang diserahkan pengawasannya. Dengan perlahan, setiap hari, Nabi Zakaria yang sudah lanjut usianya, kepalanyanya sudah dipenuhi uban dan tulangnya sudah tak lagi kokoh, jalannya pun sudah bungkuk, pergi ke mihrab. Dia sudah tidak kuasa lagi untuk berjalan lebih jauh, selain ke daerah ibadatnya untuk beribadat dan memperlihatkan pelajaran. Di daerah beribadat itulah ia setiap hari menunaikan kewajibannya.

Setelah larut malam, ia pulang ke rumahnya mendapatkan isterinya, Hana. Isteri Zakaria juga sudah lanjut usia dengan keadaan fisik yang juga sama dengan suaminya. Hana tiap hari berjualan di sebuah kedai kecil yang sekadar bisa untuk menyambung hidup keluarganya. Jika ada laba lebih, maka itu pribadi disedekahkan kepada orang yang lebih memerlukannya. Bila selesai berjualan, ia pulang ke rumah dan tidak ada yang lain yang dikerjakannya, kecuali beribadah, memuji, dan mensyukuri nikmat

Allah yang telah diberikan pada hari itu. Walau sudah tua, keduanya tidak putus pengharapan biar dikaruniai anak. Namun sebagai insan biasa, mereka juga sadar bila usia mereka yang sudah kepala sembilan tampaknya tidak mungkin untuk bisa memperoleh keturunan. Hal ini sering menciptakan mereka gundah-gulana. Namun walau demikian, mereka tetap memanjatkan doa pengharapan kepada Allah biar diberi jalan untuk bisa memperoleh anak. Inilah keadaan yang menimpa kedua orang shalih tersebut.

Suatu hari, Zakaria masuk ke mihrabnya menyerupai biasanya. Dia kemudian masuk ke mihrab Maryam, seorang gadis kecil yang berada di samping mihrabnya sendiri. Didapatinya Maryam sedang karam dalam pemikirannya, asyik dengan sembahyangnya, sedang dihadapannya tersedia aneka buah-buahan enak demam isu panas yang di dikala itu tidak akan bisa ditemui lantaran dikala tersebut sedang demam isu dingin. Melihat kejadian ini Zakaria merasa heran. Dari manakah asal buah-buahan tersebut, sedangkan peraturan yang ada tidak membolehkan seorang insan pun selain dirinya yang boleh masuk ke mihrab Maryam.

Dengan perlahan Zakaria bertanya pada Maryam : "Wahai Mariam, dari manakah datangnya buah buahan itu?"

Maryam dengan lembut dan penuh sopan santun menjawab : "Makanan ini dari Allah. Allah telah mengirimnya kepada saya tiap pagi dan tiap petang tanpa saya minta. Janganlah engkau terperanjat, bukankah Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki?" 

Zakaria termenung dan semakin sayang pada gadis kecil itu. Dalam hatinya tertanam keyakinan berpengaruh bahwa suatu hari gadis tersebut akan menjadi seseorang yang tidak biasa dan erat dengan Allah.
Zakaria kemudian menengadahkan kedua belah tangannya, berdoa ke hadhirat Allah dengan segenap jiwa raganya, "Ya, Allah! Janganlah saya Engkau biarkan seorang diri, Engkau sebaik baik Zat yang memberi turunan. Ya Tuhanku, telah lemah tulang belulangku dan telah penuh uban di kepalaku, dan bukanlah saya seorang sial dalam berdoa kepadaMu. Sesungguhnya saya cemas akan keadaan keluarga yang akan kutinggalkan. Beri jualah kepadaku akan karunia-Mu seorang yang akan menjadi penggantiku!" Tiba-tiba Zakaria dikejutkan oleh bunyi lembut dan penuh hening yang ada di dalam ruangan tersebut yang diyakininya merupakan malaikat Allah. "Ya, Zakaria! Allah akan memberimu seorang anak keturunan yang berjulukan Yahya.

Belum ada insan sebelumnya yang berjulukan Yahya." Suara itu begitu terang terdengar. Walau hatinya diliputi kebahagiaan yang teramat sangat, namun Zakaria juga gundah lantaran dirinya dan isterinya sudah sangat tua. Menyadari hal tersebut bunyi itu terdengar kembali, "Janganlah cemas, bukankah Allah yang menjadikanmu, sedangkan sebelumnya kau tidak ada? Dan Tuhan itu pulalah yang akan memberi engkau seorang anak." Walau sangat berbahagia, namun Zakaria masih belum yakin sepenuhnya. Orang renta itu kemudian meminta tanda yang bisa memperkuat keyakinannya. Akhirnya Allah menyatakan bila Zakaria tidak akan bisa mengeluarkan suaranya selama tiga hari dan hanya bisa memakai bahasa instruksi sebagai tanda kebenaran-Nya. Hal ini benar terjadi dan tenanglah hati Zakaria. Tidak usang kemudian, isterinya yang sudah renta itu, kemudian mengandung dan karenanya melahirkan seorang anak yang suci dan mulia, serta diberi nama Yahya, menyerupai yang telah ditentukan Allah. Yahya tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, kuat, dan shalih.

Walau masih muda belia, Yahya telah bisa menghafal isi kitab suci Taurat, paham dengan segala hal yang pelik, dan bijaksana. Sebab itu Yahya kemudian diangkat menjadi penengah bila ada soal-soal yang sulit untuk dipecahkan. Dia menjadi hakim yang adil. Dengan penuh keberanian, Yahya menetapkan segala kasus dengan adil, dan tidak gentar menghukum yang salah. Tidak seorang juga yang berani menentang kata dan melanggar aturan yang ditetapkannya.

Herodes dan Herodia

Suatu hari, Yahya mendengar Raja Herodes jatuh cinta dan akan menikahi Herodia, seorang gadis manis yang masih berkerabat erat dengannya. Menurut Taurat Musa yang juga dibenarkan oleh kitab suci al-Qur’an beberapa kala kemudian, antara Herodes dengan Herodia haram terikat tali kesepakatan nikah lantaran masih sedarah. Namun Herodes tidak mengindahkan Taurat dan tetap bersikeras akan mengawini Herodia. Herodia pun agaknya suka kepada Herodes.

Mendengar hal itu, Yahya dengan penuh keberanian menyatakan bahwa perkawinan Raja Herodes dengan Herodia tidak dibenarkan oleh agama ketika itu dan bertentangan dengan Taurat. "Demi Allah, perkawinan itu tidak akan pernah saya akui dan saya akan perihal sekeras-kerasnya!" ujar Yahya. Ada beberapa versi mengenai hubungan kekerabatan antara Herodes dengan Herodia. Menurut Abdullah bin Zubair, Herodia atau Harduba itu yaitu anak Herodes itu sendiri. Sedang berdasarkan as-Suddy, gadis itu yaitu anak isterinya (anak tirinya) sendiri. Sedang berdasarkan Ibnu Abbas, gadis itu yaitu anak dan saudara lelaki dan Herodes sendiri. Hukum Taurat sama dengan aturan al-Quran yang kini ini, bahwa hal itu merupakan terlarang untuk pernikahan.

Keputusan Yahya menciptakan Herodia bersedih. Dia sudah bermimpi akan menjadi permaisuri yang disanjung-sanjung. Akhirnya timbul niat jahat dalam dirinya untuk merayu Yahya dan berbuat maksiat dengannya, biar nanti bila hal itu sudah terlaksana, Herodia menerima alasan bila Yahya menyukai dirinya alasannya yaitu itu melarang dirinya menikahi Herodes.

Namun Yahya tidak bergeming sedikit pun. Dia malah mengusir Herodia yang sudah merayunya dengan segala cara. Kepada Herodia, Yahya menyampaikan bila Taurat menyatakan bahwa orang yang melaksanakan zina akan disiksa di hari simpulan zaman dan berbau lebih busuk daripada bangkai. Mendengar hal itu Herodia murka dan malu. Semua lelaki di wilayah kerajaan sangat menginginkan dirinya, tetapi Yahya dengan tegas menolaknya mentah-mentah. Gagal merayu Yahya untuk berbuat zinah, karenanya Herodia mendatangi Herodes dan berkata, "Jika engkau sungguh-sungguh cinta padaku, saya ingin satu bukti: Bunuhlah Yahya bin Zakaria!"

Herodes merupakan anak dari The Great Herodes yang berkuasa sebelumnya. The Great Herodes merupakan raja lalim yang telah membunuh ratusan nabi dan orang-orang shalih di negerinya. Tidak heran bila anaknya, Herodes, mempunyai perangi yang sama dengan ayahnya. Atas perintahnya, Yahya kemudian ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Herodia belum puas dan ingin melihat Yahya mati dengan cara yang mengenaskan. Akhirnya Herodes yang mempunyai para penasehat kerajaan dari Imam-Imam Yahudi-Kabbalis, mengambil keputusan untuk memenggal leher Yahya. Kepala Yahya a.s. yang telah pisah dengan tubuhnya diletakkan di sebuah nampan dan dipersembahkan kepada Herodia. Melihat hal itu barulah Herodia puas dan tersenyum lebar.

Nabi Zakaria pun Dibunuh

Mendengar kematian anaknya yang sangat disayang, Nabi Zakaria a.s. sangat bersedih hati. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain memanjatkan doa kepada Allah. Tidak usang kemudian Zakaria mendengar bahwa tentara Herodes akan membunuhnya pula. Dengan sisa tenaga yang masih ada, Zakaria melarikan diri. Usianya yang sudah sangat lanjut mengakibatkan ia tidak bisa lagi berlari jauh. Zakaria kemudian bersembunyi di sebuah pokok pohon besar di sebuah klebun di erat kota Yerusalem. Konon, dikala Zakaria masuk ke dalam kebun, sebuah pohon yang teramat besar membuka dirinya dan mempersilakan Zakaria masuk ke dalamnya untuk bersembunyi. Tentara Herodes yang mengejar Zakaria mengepung rapat kebun tersebut.

Mereka memilah pokok-pokok pohon untuk mencari Zakaria, namun sehabis usang mencari, Zakaria tidak ditemukan juga. Tentara Herodes kemudian memberikan informasi kepada rajanya bahwa Zakaria bagaikan hilang ditelan bumi di sebuah kebun erat Yerusalem. Raja Herodes segera memanggil para Imam dan pendeta Yahudi-Kabbalah dan memberikan kejadian tersebut. Para Imam dan Pendeta Yahudi tersebut kemudian meminta tolong kepada iblis lewat suatu ritual biar memberitahukan daerah persembunyian Zakaria. Atas proteksi iblis inilah, maka tentaranya Herodes mengetahui bila Zakaria bersembunyi di dalam sebuah pohon yang paling besar. Mereka segera menemukan pohon yang paling besar dan membelahnya menjadi bagian-bagian kecil. Nabi Zakaria yang berada di dalamnya pun menemui maut dengan kondisi yang amat mengenaskan.

Hukuman Dari Allah

Dengan kematian Nabi Yahya dan Nabi Zakaria, Allah kemudian menimpakan peristiwa demi peristiwa kepada Bani Israil yang terus-menerus melaksanakan kemaksiatan dan kezaliman di muka bumi. Bencana tersebut antara lain yaitu serangan besar tentara Nebukadnezar dari Babylonia dan serangan dari Titus (Roma) yang menghancurkan kerajaan Herodes.

Alah berfirman dalam kitab suci al-Qur’an surat Al-Israa, ayat 48: "Dan Kami (Allah) putuskan (takdirkan) bagi Bani Israil dalam Kitab itu: Sesungguhnya kau akan mengadakan kerusakan di bumi dua kali (berulang ulang), dan bahu-membahu kau akan sombong dengan sebesar-besar kesombongan. Maka apabila tiba perjanjian yang pertama dari yang dua itu, kami utus untuk menunjuki kamu, hamba hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang sangat, kemudian mereka bersimaharajalela di seluruh negeri, dan yaitu perjanjian itu sudah dilakukan. Kemudian Kami kembalikan kepada kau kekuasaan atas mereka dan Kami beri kepada kau harta dan anak, serta Kami jadikan kau menjadi bilangan yang banyak (kembali).

Jika kau berbuat kebajikan, berarti kau berbuat kebajikan bagi dirimu sendiri. Dan bila kau berbuat kejahatan, bererti kau berbuat kejahatan bagi dirimu. Maka apabila tiba perjanjian yang simpulan (Kami utus mereka) supaya mereka membusukkan akan muka muka kau (merusak dan mengalahkan kamu), dan supaya mereka masuk ke dalam Masjid (maksudnya Baitul Maqdis), sebagaimana mereka sudah masuk ke dalamnya pertama kali, dan supaya mereka binasakan kau selagi mereka berkuasa. Praktis mudahan Tuhan kau menyayangi kamu, dan bila kau kembali, Kami akan kembali (menyiksamu), dan Kami jadikan Jahanam bagi orang orang kafir sebagai kurungan."

Baca Juga ( Nama 25 Nabi Dan Rasul Yang Wajib Diketahui )


Sebelum sobat meninggalkan catatan ini, bila merasa artikel ini bermanfaat silahkan dibagaikan kepada teman-teman, saudara/saudari ataupun yang lainnya baik di media umum ataupun secara pribadi biar semua orang menjadi tahu, pintar, terpelajar dan menambah pahala bagi sobat-sobat :-).

Related

NEW TOP 4452665722636290365

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item