Ketahui, Inilah Waktu Utama Untuk Berdoa Yang Justru Selalu Terkewatkan Umat Muslim
asalbagikan - Kita sebagai makhluk yang berTuhan adalah makhluk yang tak sanggup hidup tanpa berkomunikasi dengan Tuhan. Tak ada satu tem...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/ketahui-inilah-waktu-utama-untuk-berdoa.html
asalbagikan - Kita sebagai makhluk yang berTuhan adalah
makhluk yang tak sanggup hidup tanpa berkomunikasi dengan Tuhan. Tak ada satu tempatpun yang sanggup kita minta selain meminta kepada-Nya. Bagaimana cara kita meminta? Caranya ialah dengan berdoa. Kita berdoa kepada Tuhan dengan maksud memohon sesuatu yang belum kita miliki dan berharap Tuhan mengabulkanya entah dalam waktu cepat atau lambat.
Makanan
Makanan ialah sesuatu yang kita cari dan kita masukan kedalam badan kita, diproses menjadi darah dan daging. Maka dari itu apa yang kita makan akan mendarah daging didalam badan kita. Begitu juga dengan baik buruknya masakan tersebut. Jika masakan tersebut baik maka akan mendarah daging menjadi hal yang baik pula. Tetapi jikalau masakan itu jelek maka akan mendarah daging menjadi yang jelek pula di dalam badan kita. Kebaikan dan keburukan masakan tak dinilai dari rasa dan penampilannya, tetapi dari bagaimana masakan itu berasal, bagaimana kita mendapat masakan tersebut. dengan cara halal kah atau dengan cara haram kah?
Sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh HR. Tabrani menyampaikan bahawa dahulu Sa’ad Bin Ai Waqash pernah meminta baginda rosullullah untuk mendoakannya semoga segera di kabulkan. Maka serta merta baginda menjawab, “hai Sa’ad perbaikilah masakan mu maka pasti doamu akan di kabulkan. Sesungguhnya orang yang telah memasukan masakan haram kepada tubuhnya maka doanya tidak akan diterima selama 40 hari”. Tak hanya itu saja sebuah riwayat dan sumber yang menjelaskan dan mengambarkan bukti bahwa masakan sering kali kita lupakan sebelum kita berdoa.
Suatu kisah ada seorang ulama di arab yang setiap doanya selalu dikabulkan oleh Allah. Suatu hari ulama itu pergi ke kota untuk membeli kurma, ketika penjual kurma sedang melayaninya dan menimbang kurmanya, dia melihat ada satu kurma tergeletak di erat timbangan. Dia pun mengambil dan memakan kurma itu sebab menerka bahwa kurma itu ialah kurma miliknya yang jatuh ketika proses penimbangan. Menjelang beberapa hari sehabis bencana itu, dia tak mencicipi adanya perubahan hanya suatu ketika ketika dia sedang berzikir ada dibelakangnya suara-suara ghaib yang sedang bercakap-cakap membicarakan dia. “ kamu lihat, lelaki bau tanah itu? Dia ialah lelaki yang dulunya selalu dikabulkan doa-doanya oleh Allah, tetapi kini doa-doanya tidak akan dikabulkan selama 40 hari sebab dia telah memakan sesutu yang bukan haknya”. Mendengar percakapan itu, lelaki alim itu eksklusif galau dan mengingat-ingat masakan apakah yang sekiranya telah masuk kedalam kerongkongannya yang bukan haknya. Maka dia ingat akan bencana buah kurma itu. Hingga sehabis itu lelaki ini eksklusif kembali ke kota dan mencari pedagang kurma yang dulu. Sayangnya sesampai disana pedagang korma telah berganti, bukan lagi orang yang dulu melayaninya. Begitu dia meminta klarifikasi gres tahulah dia jikalau pedagang kurma yang dulu telah meninggal dan kini anaknya yang meneruskan. Maka diapun segera menceritakan ihwal yang menimpa dirinya, sang anak memaafkan dan mengikhlaskan kurma itu. Tetapi ternyata jago waris dari pedagang kurma itu bukan hanya satu orang melainkan 7 orang, maka pergilah lelaki alim itu menemui satu persatu jago waris sang pedagang kurma. Setelah lengkap semua jago waris memaafkan dan mengikhlaskan ia tampak lega. Sambil menuju perjalanan pulang terdengarlah kembali percakapan ghaib dibelakangnya “lihatlah..dialah lelaki alim yang kemarin doa-doanya tak dikabulkan oleh Allah, tetapi kini Allah sudah mengabulkan doanya”.
Pelajaran Dari Pentingnya Makanan Halal Terhadap Doa Kita
Melihat kisah yang tidak main-main diatas tentunya kita harus sadar. Bahwa benar adanya bahwa masakan ialah faktor penyebab tidak terkabulnya doa yang sering kita remehkan. Apalagi insan kini banyak yang menganggap semuanya remeh. Apa yang ada di meja makan eksklusif dimakan sebab menganggap siapapun yang mempunyai pasti akan mengikhlaskannya. Padahal tak seharusnya kita menarik kesimpulan ibarat itu. Pada kenyataanya ihklas ialah hal yang tidak mudah. Dan jikalau seseorang tidak mengikhlaskan akan apa yang sudah masuk kedalam badan kita maka sudah masuk dalam hitungan masakan haram. Maka dari itu sebaiknya kita berhati-hati dalam memperhatikan masakan yang masuk sebab sanggup menjadi diam-diam mujarab terkabulnya doa yang justru kita lewatkan.
Sumber: kumpulanmisteri.com
makhluk yang tak sanggup hidup tanpa berkomunikasi dengan Tuhan. Tak ada satu tempatpun yang sanggup kita minta selain meminta kepada-Nya. Bagaimana cara kita meminta? Caranya ialah dengan berdoa. Kita berdoa kepada Tuhan dengan maksud memohon sesuatu yang belum kita miliki dan berharap Tuhan mengabulkanya entah dalam waktu cepat atau lambat.
Sumber: Infoyunik.com |
Sebagian sumber memang ada yang menyampaikan bahwa Tuhan tak pernah menyia-nyiakan doa kita. Tuhan hanya akan mengabulkan doa kita di ketika yang tepat. Di ketika dimana kita benar-benar membutuhkan realisasi doa tersebut. Tetapi, semakin berkembanganya jaman semakin dangkal pula lah pemikiran insan yang kebanyakan hanya mau meminta tanpa memperhatikan apakah dia sudah pantas dan sudah benar meminta. Bahwasanya ternyata ada beberapa faktor yang menciptakan doa kita tidak terkabul, hal itu justru ialah hal sepeleh yang sama sekali tidak kita ingat. Berikut beberapa diam-diam mujarab terkabulnya doa yang justru kita lewatkan para pecinta kumpulan misteri semuanya.
Makanan
Makanan ialah sesuatu yang kita cari dan kita masukan kedalam badan kita, diproses menjadi darah dan daging. Maka dari itu apa yang kita makan akan mendarah daging didalam badan kita. Begitu juga dengan baik buruknya masakan tersebut. Jika masakan tersebut baik maka akan mendarah daging menjadi hal yang baik pula. Tetapi jikalau masakan itu jelek maka akan mendarah daging menjadi yang jelek pula di dalam badan kita. Kebaikan dan keburukan masakan tak dinilai dari rasa dan penampilannya, tetapi dari bagaimana masakan itu berasal, bagaimana kita mendapat masakan tersebut. dengan cara halal kah atau dengan cara haram kah?
Sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh HR. Tabrani menyampaikan bahawa dahulu Sa’ad Bin Ai Waqash pernah meminta baginda rosullullah untuk mendoakannya semoga segera di kabulkan. Maka serta merta baginda menjawab, “hai Sa’ad perbaikilah masakan mu maka pasti doamu akan di kabulkan. Sesungguhnya orang yang telah memasukan masakan haram kepada tubuhnya maka doanya tidak akan diterima selama 40 hari”. Tak hanya itu saja sebuah riwayat dan sumber yang menjelaskan dan mengambarkan bukti bahwa masakan sering kali kita lupakan sebelum kita berdoa.
Suatu kisah ada seorang ulama di arab yang setiap doanya selalu dikabulkan oleh Allah. Suatu hari ulama itu pergi ke kota untuk membeli kurma, ketika penjual kurma sedang melayaninya dan menimbang kurmanya, dia melihat ada satu kurma tergeletak di erat timbangan. Dia pun mengambil dan memakan kurma itu sebab menerka bahwa kurma itu ialah kurma miliknya yang jatuh ketika proses penimbangan. Menjelang beberapa hari sehabis bencana itu, dia tak mencicipi adanya perubahan hanya suatu ketika ketika dia sedang berzikir ada dibelakangnya suara-suara ghaib yang sedang bercakap-cakap membicarakan dia. “ kamu lihat, lelaki bau tanah itu? Dia ialah lelaki yang dulunya selalu dikabulkan doa-doanya oleh Allah, tetapi kini doa-doanya tidak akan dikabulkan selama 40 hari sebab dia telah memakan sesutu yang bukan haknya”. Mendengar percakapan itu, lelaki alim itu eksklusif galau dan mengingat-ingat masakan apakah yang sekiranya telah masuk kedalam kerongkongannya yang bukan haknya. Maka dia ingat akan bencana buah kurma itu. Hingga sehabis itu lelaki ini eksklusif kembali ke kota dan mencari pedagang kurma yang dulu. Sayangnya sesampai disana pedagang korma telah berganti, bukan lagi orang yang dulu melayaninya. Begitu dia meminta klarifikasi gres tahulah dia jikalau pedagang kurma yang dulu telah meninggal dan kini anaknya yang meneruskan. Maka diapun segera menceritakan ihwal yang menimpa dirinya, sang anak memaafkan dan mengikhlaskan kurma itu. Tetapi ternyata jago waris dari pedagang kurma itu bukan hanya satu orang melainkan 7 orang, maka pergilah lelaki alim itu menemui satu persatu jago waris sang pedagang kurma. Setelah lengkap semua jago waris memaafkan dan mengikhlaskan ia tampak lega. Sambil menuju perjalanan pulang terdengarlah kembali percakapan ghaib dibelakangnya “lihatlah..dialah lelaki alim yang kemarin doa-doanya tak dikabulkan oleh Allah, tetapi kini Allah sudah mengabulkan doanya”.
Pelajaran Dari Pentingnya Makanan Halal Terhadap Doa Kita
Melihat kisah yang tidak main-main diatas tentunya kita harus sadar. Bahwa benar adanya bahwa masakan ialah faktor penyebab tidak terkabulnya doa yang sering kita remehkan. Apalagi insan kini banyak yang menganggap semuanya remeh. Apa yang ada di meja makan eksklusif dimakan sebab menganggap siapapun yang mempunyai pasti akan mengikhlaskannya. Padahal tak seharusnya kita menarik kesimpulan ibarat itu. Pada kenyataanya ihklas ialah hal yang tidak mudah. Dan jikalau seseorang tidak mengikhlaskan akan apa yang sudah masuk kedalam badan kita maka sudah masuk dalam hitungan masakan haram. Maka dari itu sebaiknya kita berhati-hati dalam memperhatikan masakan yang masuk sebab sanggup menjadi diam-diam mujarab terkabulnya doa yang justru kita lewatkan.
Sumber: kumpulanmisteri.com