Belajar Perihal Tadarus Dan Kajian Al-Qur'an, Qs Ibrahim 14: 52
Oleh Muhammad Syaukani Mahmud Assalaamu 'Alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh. Alhamdulillaahi Robbil-‘Aalamiin, puji syu...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/belajar-perihal-tadarus-dan-kajian-al_29.html
Oleh Muhammad Syaukani Mahmud
Assalaamu 'Alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.
Alhamdulillaahi Robbil-‘Aalamiin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa-Ta’ala atas segala nikmat karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam kita haturkan keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tadarus & Kajian al-Qur'an:
Ayat terakhir dari QS IBRAHIM 14: 52.
هَذَا بَلاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الألْبَابِ
HAADZAA BALAAGHUL-LIN-NAASI WA-LIYUNDZARUU BIHII WA-LIYA’LAMUUU ANNAMAA HUWA ILAAHUW-WAAHIDUW-WA-LIYADZ DZAKKARO ULUL-ALBAABI = Ini yaitu klarifikasi bagi insan dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwa Dia yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan supaya Ulul Albaab mengambil pelajaran.
The Meaning In English: Here is a message for mankind: let them take warning therefrom, and let them know that He is (no other than) one Allah. let men of understanding take heed.
Tafsir Perkata: “(هَذَا) HAADZAA=ini” (al-Qur’an) “(بَلاغٌ) BALAAGHUN=(adalah) penjelasan” “(لِلنَّاسِ) LIN-NAASI=bagi manusia” “(وَلِيُنْذَرُوا) WA-LIYUNDZARUU=dan supaya mereka diberi peringatan” “(بِهِ) BIHII=dengannya” (al-Qur’an) “(وَلِيَعْلَمُوا) WA-LIYA’LAMUUU=dan supaya mereka tahu” “(أَنَّمَا) ANNAMAA=sesungguhnya” “(هُوَ) HUWA=Dialah” “(إِلَهٌ) ILAAHUN=Tuhan yang disembah” yakni Allah “(وَاحِدٌ) WAAHIDUN=Yang Maha Esa” “(وَ) WA=dan” “(لِيَذَّكَّرَ) LIYADZDZAKKARO=dan supaya mengambil pelajaran” asalnya yaitu LIYATADZAKKARO, kemudian karakter TA diidgamkan kepada karakter DZAL sehingga jadilah bacaannya LIYADZDZAKKARO artinya, supaya mengambil pelajaran “(أُولُو) ULU=orang-orang yang mempunyai” “(الألْبَابِ) AL-ALBAABI=akal dan hati yang bersih”.
Al-Mishbah:
Akhirnya, Allah Subhanahu Wa-Ta’ala menegaskan bahwa: Ini, yakni ayat-ayat al-Qur’an yang dibacakan di atas yang mengeluarkan insan dari aneka kegelapan menuju cahaya yang terang benderang, yaitu klarifikasi yang cukup dan tepat bagi insan untuk kebahagiaan dunia dan alam abadi mereka, dan di samping itu ia juga diturunkan supaya mereka diberi peringatan dengannya oleh siapa pun yang memahami dan mempercayai, dan supaya mereka yang belum percaya dan tahu mengetahui bahwa Dia Yang Mahakuasa yang wujud-Nya diakui oleh fitrah yang suci yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan supaya Ulul Albaab, yakni mereka yang tidak dikeruhkan akalnya oleh satu kerancuan, mengambil pelajaran.
.
Kata “(وَلِيُنْذَرُوا) WA-LIYUNDZARUU=dan supaya mereka diberi peringatan” pada hakikatnya yaitu hasil simpulan yang akan dituju dari kehadiran al-Qur’an. Hasil-hasil mediator tidak disebut di sini sebab terlalu banyak bahkan agung lagi tidak terjangkau semuanya oleh kecerdikan manusia. Karena itu, peringatan dan pengetahuan wacana keesaan Allah Subhanahu Wa-Ta’ala serta kesadaran wacana hal tersebut yaitu tiga hal yang mewakili segala tujuan kehadiran al-Qur’an.
Seperti telah dikemukakan sebelum ini. Tauhid yaitu sentra yang beredar di sekelingnya kesatuan-kesatuan. Ketika menanamkan nilai Tauhid (Ketuhanan Yang Maha Esa), al-Qur’an memulai dengan mengajak memperhatikan ciptaan-ciptaan-Nya, atau kenyataan empiris—bumi, langit, tumbuhan, angin, dan sebagainya—guna mengantar kepada keyakinan adanya Pencipta. Bahkan, hal-hal kecil dan remeh pun dalam dunia empiris sering kali dikaitkan dengan Keesaan dan Pengetahuan-Nya, Perhatikan firman Allah Subhanahu Wa-Ta’ala dibawah ini:
وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلا يَعْلَمُهَا وَلا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأرْضِ وَلا رَطْبٍ وَلا يَابِسٍ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
WAMAA TASQUTHU MIW-WAROQOTIN ILLAA YA’LAMUHAA WALAA ḪABBATIN FII ZHULUMAATIL-ARDHI WALAA ROTHTHBIW-WALAA YAABISIN ILLAA FII KITABIM-MUBIIN= Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang berair atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang faktual (Lauh-Mahfudz). (QS Al-An’aam 6: 59).
Selanjutnya, perhatikanlah kata-kata ayat di atas, bagaimana ia disusun dengan rapi dan serasi. Ia dimulai dengan sesuatu yang bersifat umum, yaitu “(بَلاغٌ) BALAAGHUN=penyampaian dan penjelasan”, kemudian disusul dengan peringatan, dan ini sanggup mendorong untuk merenung dan berpikir sehingga menghasilkan pengetahuan bahwa memang Allah Subhanahu Wa-Ta’ala Maha Esa lagi Mahaperkasa dan hal itu yang selalu menghiasi jiwa Ulul Albaab.
Demikian surah Ibrahim ini ditutup sebagaimana uraian pembukaannya. Awalnya adalah:
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۙ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ) ALIF LAAM ROO. KITABUN ANJALNAAHU ILAIKA LINUHRIJAN-NAASA MINAZH-ZHULUMAATI ILAN-NUURI, BI-IDZNI ROBBIHIM ILAA SHIROOTHIL’AZIIZIL-HAMIIDI . = Alif, Laam Roo. (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya engkau mengeluarkan insan dari aneka gelap gulita menuju kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”.
Awalnya berbicara wacana al-Qur’an, dan kandungan ayatnya yaitu perintah kepada Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wasallam untuk memberikan dakwah menuju jalan Allah yang lebar dan lurus dan dengan tujuan mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju terang benderang. Kalau insan menyambut permintaan itu, mereka terbebaskan dari kegelapan dan mereka mengetahui lagi menghayati makna Tauhid, yang enggan menerinanya—akhirnya pun—di hari Kemudian niscaya akan menyadari bahwa memang tidak ada ilahi selain Allah Subhanahu Wa-Ta’ala. Betapapun sebelum mereka meninggal mereka telah diberi peringatan tetapi mereka menolaknya berbeda dengan Ulul Albaab yang selalu menghayati dan mengamalkan tuntunan kitab al-Qur’an ini.
Kesimpulan ayat:
1. Al-Qur’an diturunkan pada pada dasarnya yaitu bertujuan supaya insan mengetahui dan meyakini keesaan Allah Subhanahu Wa-Ta’ala. Dari keyakinan itu akan lahir aneka amal kebaikan yang dianjurkan-Nya.
2. Dalam al-Qur’an terdapat petunjuk tepat yang mengantar kepada keyakinan wacana keesaan Allah Subhanahu Wa-Ta’ala serta segala yang diharapkan insan guna kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Demikian, WALLOOHU A’LAM BISH-SHOWAAB.
JUMLAH SURAH DAN AYAT YANG SUDAH DI KHATAMKAN
Dengan berakhirnya surah ini maka kita sudah bertadarus & mengkaji al-Qur’an sebanyak 1.802 ayat. Dengan perincian sebagai berikut:
01. Al-Fâtiḫah (Pembuka): 7 ayat.
02. Al-Baqarah (Sapi Betina) : 286 ayat.
03. Ᾱli ‘Imrân (Keluarga ‘Imrân) : 200 ayat.
04. An-Nisâ (Wanita) : 176 ayat.
05. Al-Mâ-idah (Hidangan) : 120 ayat.
06. Al-An’âm (Binatang Ternak): 165 ayat.
07. Al-A’râf (Tempat Tertinggi): 206 ayat.
08. Al-Anfaal (Harta Rampasan Perang): 75 ayat.
09. At-Taubah (Pengampunan): 129 ayat.
10. Yunus (Nabi Yunus ‘alaihis-salam) 109 ayat.
11. Huud (Nabi Huud ‘alaihis-salam) 123 ayat.
12. Yusuf (Nabi Yusuf ‘alaihis-salam) 111 ayat
13. Ar-Ra’d (Guruh) 43 ayat.
14. Ibrahim (Nabi Ibrahim ‘alaihis-salam) 52 ayat.
Jumlah: 14 Surah dengan 1.802 ayat, Juz ketigabelas.
Hari Senin, 23-Muharram-1438 H atau 24-Oktober-2016 M
==
Referensi sumber/bacaan/gambar dihimpun/disusun dari beberapa buku:
01. Kitab AL-QURANUL-KARIIM, Oleh Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjary, Al-Zahra Sekumpul Martapura, bekerja sama dengan penerbit Yayasan Fastabikhul Khairat Jakarta , cetakan 2003.
02. AL-QUR’AN dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an DEPAG 1977.
03. The Meaning of THE HOLY QUR’AN, by Abdullah Yusuf, Published by Amana Corporation, 1991.
04. Tafsir JALALAIN, Oleh Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad al-Mahally dan Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthy Penerbit Dar Al-Kutub al-Islamiyyah Tarim Hadromaut.
05. Tafsir QUR’AN PERKATA, oleh Dr Ahmad Hatta MA, Penerbit Maghfirah Pustaka, Cetakan Kelima, Agustus 2010.
06. Tafsir AL-MISHBAH, Oleh Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab MA. Penerbit Lentera Hati, Cetakan III, 2010
.
07. Tafsir AL-MUNIR, Marâh Labîd, Oleh al-‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad Nawawi Ibn Umar al-Bantanii
08. Tafsir IMAM SYAFI’I, Oleh Syaikh Ahmad Ibn Musthafa al-Farran. Penerbit Almahira. Cetakan 2008.
09. Tafsir AL-QURTHUBI, oleh Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi. Penerbit pustaka Azzam, 2010
10. Tafsir AL-WASIITH, oleh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili. Gema Insani, 2012.
11. Tafsir FII ZHILALIL-QUR’AN, Oleh Sayyid Quthb, Penerbit Gema Insani Press. 2002 cetakan ke-1.
12. SHAFWATUT-TAFASIIR, Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni, Pustaka al-Kautsar, cetakan ke-1 2011.
13. Tafsir ALMUYASSAR, Oleh Dr. ‘Aidh Ibn Abdullah al-Qarni. Penerbit Qisthi Press. Cetakan 2008.
14. Tafsir IBNU KATSIIR, Oleh Syekh al-Hafizh, Imamuddin Abul Fida. Penerbit PT Bina Ilmu, Edisi Revisi, 2005.
15. Syaamil AL-QUR’AN The Miracle 15 in 1. Oleh PT Sygma Examedia Arkanleema.
16. Tafsir QURAN KARIM, Oleh Prof. Dr H. Mahmud Yunus, cetakan ke 25, tahun 1985.
17. Tafsir RAHMAT, Oleh H. Oemar Bakry, 1981. Penerbit Mutiara Jakarta, tahun 1981.
18. Tafsir AL-LUBAAB, Oleh Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab MA, Penerbit Lentera Hati, cetakan ke-1, 2012
19. MULTAZAM al-Qur’an Tafsir Bil Hadits. Penerbit Cordoba International – Indonesia, cetakan ke-2m 2014.
Demikian yang sanggup disampaikan dan semoga bermanfaat,
سُبْحَانَكَ الَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ اَنْ لاَ ِالَهَ اِلاَّ أَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ اِلَيْكَ
“Maha suci Engkau wahai Allah, dan dengan pujian-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain-Mu. Aku memohon ampun kepada-Mu serta bertaubat kepada-Mu.”
وَالْعَصْرِ ۙ .إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍۙ . إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya insan itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.
اللهم ارحمنا بالقرآن، وجعله لنا إمام ونورا وهدى ورحمة، اللهم ذكرنا منه ما نسينا وعلمنا منه ما جهلنا، وارزقنا تلاوته آناءاليل وأطراف النهار، واجعله لناحجة يارب العالمين
Ya Allah, dengan Al-Qur'an, karuniakanlah kasih sayang-Mu kepada kami. Jadikan Al-Qur'an sebagai imam, cahaya, hidayah, dan sumber rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkan kami kalau ada ayat yang kami lupa mengingatnya. Ajarkan pada kami, ayat yang kami ndeso memahaminya. Karuniakan pada kami kenikmatan membacanya, sepanjang waktu, baik malam ataupun disiang hari. Jadikan Al-Qur'an bagi kami sebagai hujjah (penjelas), wahai Tuhan pencipta semesta alam.
اللهم ارزقنا الإخلاص في طلب العلم وفي نشره وفي جميع الطاعات برحمتك يا ارحم الراحمين ٬ ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار٬ ربنا تقبل منا انك انت السميع العليم، وتب علينا انك انت التواب الرحيم، وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ