Belajar Perihal Pesan Yang Tersirat Itu Menghidupkan Hati, Membangunkan Kesadaran, & Mencegah Kekhilafan.*

Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ. ...

A+ A-
Oleh Himler Usman



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

"Demi masa. Sesungguhya, insan itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati dalam kebenaran dan nasihat-menasihati dalam kesabaran." (QS Al ’Ashr: 1-3).

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

"Dan, hendaklah ada dari antara kau segolongan umat yang berseru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran:104).

Allah Subhanahu wa ta'aalaa berfirman yang artinya :

"Berilah peringatan, bergotong-royong peringatan itu, bermanfaat bagi orang-orang mu’min" (QS. Adz Dzariyat:55).

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yg artinya :

"Bila salah seorang dari kau meminta nasihat kepada saudaranya maka hendaknya (yang diminta) memberi nasihat." (HR. Bukhari).

Sahabat-sahabatku yg dirahmati Allah

Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran merupakan budaya kaum mukmin. Setelah beriman, berinfak shaleh, kaum mukmin diperintahkan saling memberi nasihat, saling berwasiat, sehingga mereka pun menjadi orang-orang yang beruntung.

Sering kita dengar dari keterangan dan klarifikasi para ulama, para kiayi, ustazd, dan muballigh bahwa kiprah paling penting dari para Rasul yakni memberikan risalah Allah swt. kepada ummat manusia. Urgensi isi risalah para rasul itu sama, yaitu “agar insan menyembah hanya kepada Allah dan mengingkari semua bentuk sesembahan selain Allah (thaghut).”

Ternyata selain kiprah mulia dan suci ini, para nabi banyak disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai pemberi nasehat. Hal ini disebabkan lantaran insan tidak cukup hanya mendapatkan risalah dakwah Islam saja. Akan tetapi juga membutuhkan pemberi nasehat dan peringatan dalam hidupnya, lantaran insan yakni mahluk pelupa dan pelalai, bahkan makhluk yang
banyak berbuat kesalahan.

Oleh lantaran itu, Allah SWT menyatakan yang artinya :

"Demi masa. Sesungguhya, insan itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati dalam kebenaran dan nasihat-menasihati dalam kesabaran." (QS Al ’Ashr: 1-3).

Semangat surat al-‘Ashr ini menjelaskan keharusan setiap orang untuk beriman dan berinfak sholeh, kalau ingin selamat baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan kepercayaan dan amal sholeh saja ternyata masih merugi, sebelum menyempurnakannnya dengan semangat saling memberi nasehat dan bersabar dalam mempertahankan iman, meningkatkan amal shaleh, menegakkan kebenaran dalam menjalankan kehidupan ini.

Sahabat-sahabatku rahimakumullah….

Sedemikian pentingnya prinsip “saling memberi nasehat” dalam pedoman Islam, maka setiap insan pasti membutuhkannya, siapapun, kapanpun, dan di manapun beliau hidup. Layaklah kalau dikatakan bahwa “saling memberi menasihat “ yakni sebagai sebuah keniscayaan yg harus ada pada setiap muslim.

Namun sangatlah disayangkan kalau ada di antara kita yang menganggap sepele soal nasehat ini. Atau merasa dirinya sudah cukup, sudah pintar, sudah berpengalaman sehingga tdk lagi butuh yg namanya nasehat dari orang lain. 

Padahal dengan mendapatkan nasehat dari orang lain mengambarkan adanya kejujuran, kerendahan hati, keterbukaan dan memperlihatkan kelebihan pada orang tersebut.

Kalimat “nasaha” yang artinya nasehat, makna dasarnya yakni menjahit atau menambal dari pakaian yang sobek atau berlubang. Maka orang yang mendapatkan nasehat artinya orang tersebut siap untuk ditutupi kekeruangan, kesalahan, dan malu yang ada pada dirinya. Sedangkan orang yang tidak mau mendapatkan nasehat memperlihatkan adanya sifat kesombongan, keangkuhan, dan ketertutupan pada orang tersebut.

Nasihat yakni mengajak kebajikan dan melarang kemungkaran (‘amar ma’ruf nahi munkar).

"Dan, hendaklah ada dari antara kau segolongan umat yang berseru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran:104).

"Berilah peringatan, bergotong-royong peringatan itu, bermanfaat bagi orang-orang mu’min" (QS. Adz Dzariyat:55).

Karenanya, Rasullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan budaya saling menasihati ini.

"Bila salah seorang dari kau meminta nasihat kepada saudaranya maka hendaknya (yang diminta) memberi nasihat." (HR. Bukhari).

Salah satu tiang tegaknya agama yakni nasihat. Tanpa saling menasihati antara umat Islam, maka agama tidak akan tegak.

"Agama yakni nasihat bagi Allah, bagi Rasul-Nya, untuk para pemimpin umat Islam dan untuk para orang awamnya." (HR. Bukhari).

Dari hadist di atas sanggup kita pahami bahwa memberi dan mendapatkan nasehat yakni berlaku untuk manusia, siapapun dia, apapun kedudukan dan jabatannya, tanpa kecuali.

Hadist di atas juga menjelaskan kepada kita bahwa agama akan tegak manakala tegak pula sendi-sendinya. Sendi-sendi itu yakni saling menasehati dan saling mengingatkan antara sesama muslim dalam keimanan kepada Allah, keimanan kepada Rasul, dan keimanan kepada Kitab-Nya. Artinya, supaya kita selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dari Allah dan Kitab-Nya dan mentauladani sunah-sunah Rasul-Nya.

Sedangkan bentuk nasehat kepada para pemimpin yakni ketaatan dan proteksi kita sebagai rakyat kepada para pemimpin Islam dalam menegakkan kebenaran, mengingatkan mereka kalau lalai dan menyimpang dengan cara yang bijak dan kelembutan, meluruskan mereka kalau menyimpang dan salah. Sedangkan nasehat untuk orang-orang biasa yakni dengan memberi kasih sayang kepada mereka, memperhatikan kepentingan hajat mereka, menjauhkan hal yang merugikan mereka dan sebagainya.

Sahabat-sahabatku rahimakumullah….

Di dalam Al-Qur’an, Allah swt. mengisahkan perihal bagainama Nabi Musa a.s., seorang nabi dan rasul yang ternyata sanggup mendapatkan nasehat dari salah seorang kaumnya.

"Dan datanglah seorang pria dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: Hai Musa, bergotong-royong pembesar negeri sedang berunding perihal kau untuk membunuhmu, lantaran itu keluarlah (dari kota ini), bergotong-royong saya termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu. Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut, menunggu-nunggu dengan khawatir, beliau berdoa: Ya Tuhanku selamatkanlah saya dari orang-orang yang dzalim itu." (QS. Al Qashash: 20-21)

Lalu bagaimana dengan kita yang orang biasa yang bukan Nabi dan Rasul? Sudah barang tentu sangatlah membutuhkan nasehat. Kita senantiasa membutuhkan nasehat dari orang lain. Demikian juga harus bersedia memberi nasehat kepada orang lain yang memohon nasehat kepada kita.

"Hak seorang muslim pada muslim lainnya ada enam: kalau berjumpa hendaklah memberi salam; kalau mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai nasehat, maka nasehatilah ia; kalau memuji Allah dalam bersin, maka doakanlah; kalau sakit, jenguklah ia; dan kalau meninggal dunia, maka iringilah ke kuburnya." (HR. Muslim)

Dengan saling menasehati antara kita, maka akan banyak kita peroleh nasihat dan manfaat dalam kehidupan kita. Akan banyak kita temukan solusi dari banyak sekali persoalan, baik dalam skala pribadi, keluarga, masyarakat bangsa bahkan Negara.

Karenanya nasehat itu sangatlah dibutuhkan untuk menutupi kekurangan dan malu yang ada di antara kita. Karena nasehat itu sanggup memberi laba dan keselamatan bagi yang tulus mendapatkan dan menjalankannya. Karena saling menasehati itu sanggup melunakkan hati dan mendekatkan relasi antara kita. Karena satu sama lain di antara kita saling membutuhkannya.

Sahabat-sahabatku rahimakumullah….

Saling menasehati antara sesama muslim terasa semakin kita perlukan, terutama saat tersebar upaya menfitnah mencerai-beraikan antara sesama muslim yang tiba dari orang-orang kafir, munafik, dan orang-orang fasik yang ingin melemahkan umat Islam sebagai penduduk terbesar negeri ini. Mereka tidak bahagia terhadap kesatuan dan persatuan umat Islam.

Demikian pula saat mendekati hari-hari menjelang pesta demokasi ibarat pilkada, pilgub, pemilihan umum, dan sebagainya. Terkadang panasnya suhu politik menyulut perilaku orang in-rasional (tidak rasional) dan emosi di tengah masa, bahkan sanggup mengarah ke perilaku anarkhis dan merusak.

Dalam situasi ibarat itu, kita sering lupa akan makna ukhuwah Islam. Lupa kiprah amar ma’ruf nahi mungkar dan lupa kiprah dan kewajiban untuk saling menasehati dengan cara saling kasih sayang antara kita.

Semoga Allah swt. senantiasa memperlihatkan pemahaman kepada kita akan arti pentingnya saling memberi nasehat antara kita. Dan juga semoga kita bisa memberi nasehat dan bahagia mendapatkan nasehat dari siapapun, selama tidak bertentangan dengan nilai kebenaran dan kabaikan, sehingga kita sanggup terhindarkan dari ancaman mencerai-beraikan dan fitnah yang sanggup memecah belah umat Islam, masyarakat, bangsa, dan Negara dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin.....

Related

Siraman Rohani 2423317132248010978

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item