Belajar Ihwal Sehat Jasmani Dan Rohani Dambaan Setiap Muslim

TAUSHIYAH PAGI

** Sehat Jasmani dan Rohani Dambaan Setiap Muslim **

Oleh Himler Usman

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda yang artinya : 

Sahabat-sahabatku yg dirahmati Allah, dalam makan, maka sebutlah nama Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. Dan kalau ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'aalaa pada awalnya dan pada akhirnya).” (HR Abu Dawud).

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah 

Gaya Hidup Sehat Muslim

Hidup sehat merupakan dambaan setiap muslim. Sehat badan, sehat jiwa dan sehat sosial memungkinkan setiap orang hidup produktif. Demikian juga pemeliharaan kesehatan merupakan upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan.

“Hidup sehat intinya ada dua, yaitu sehat jasmani dan rohani,” kata seorang pakar kesehatan

Menurut dia, menjaga kesehatan rohani sanggup dilakukan dengan cara beribadah, berpikir positif, mengerti kekurangn orang lain dan banyak senyum. “Jika rohaninya sudah sehat, lebih gampang mewujudkan sehat fisik,” ujarnya.

“Menjaga kesehatan fisik dengan cara berolah raga, pola dan hidangan makan teratur, sehat dan bergizi tidak banyak pengawet,” lanjutnya

Makanan yang dikonsumsi setiap hari berperan penting dalam mencegah banyak sekali penyakit kanker. Beberapa masakan sehat menyerupai brokoli, bayam, kacang, alpukat, yogurt, cokelat hitam, blueberries, benih lenan, ikan salmon dan bawang putih. “Yang paling penting bagaimana menjaga masakan kita dengan cara yang halal,” katanya.

Tips sehat rasul Ada beberapa tips hidup sehat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang juga terbukti secara ilmiah, menyerupai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak makan sebelum lapar dan tidak berlebihan dalam makan, duduk saat hendak minum, makan dengan tangan kanan, cepat tidur dan cepat bangkit dan sering berpuasa.

Menurut Thibbun Nabawi, etika makan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang diajarkan menyerupai tidak mencela masakan yang tidak disukai, mencuci tangan sebelum dan sehabis makan, membaca Basmalah dan Hamdalah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: 

“Jika seseorang diantara kau hendak makan, maka sebutlah nama Allah Subhanahu wa ta'aalaa. Dan kalau ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'aalaa pada awalnya dan pada akhirnya).” (HR Abu Dawud).

Rasulullah mengajarkan semoga makan memakai tangan kanan, tidak bersandar saat makan, memakan masakan yang terdekat dahulu, makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang, menjilat tangan saat makan tanpa sendok atau garpu, membuang kotoran dari masakan yang terjatuh kemudian memakannya, makan dan minum sambil duduk dan tidak bernafas saat minum dan menjauhkan verbal dari daerah minum saat bernafas.

Selanjutnya, tidak berprasangka jelek kalau makan ditemani orang yang berpenyakit, tidak duduk pada meja yang dihidangkan masakan haram, mendo’akan yang mengundang makan, dan menutup daerah makan dan minum. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, “Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya.” (HR Bukhari).

Seorang ulama menyampaikan dengan mengutip hadits Rasulullah, “Kami ialah orang yang hanya makan di waktu lapar dan berhenti sebelum kenyang.” Maka bagilah perut kita menjadi tiga bagian, pertama untuk makanan, minuman dan pernafasan, jangan makan hingga mengakibatkan mudharat.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengajari ummatnya untuk biasa hidup sehat. Dengan budaya pencicap diberikan masakan pertama yang manis-manis menyerupai buah kurma. Buah kurma yang disunatkan diberikan pada bayi gres lahir ini punya kelebihan sebagai imun terhadap tubuh, sehingga bayi tidak gampang sakit.

“Saya pikir, masakan empat sehat lima sempurna, sudah cocok dengan pedoman Islam,” kata beliau. Selanjutnya ia mengatakan, memakan masakan halal itu terbukti lebih baik secara ilmiah maupun medis, menyerupai pola kita makan ayam dimasak setelah higienis dicuci, itu jauh lebih baik dan sehat daripada makan ayam setelah dipotong eksklusif dimasak tanpa dicuci.

Karena itu, sudah seharusnya kita membangun kesadaran kaum muslimin semoga mempunyai gaya hidup sehat. Sebab dengan kesehatan prima, seorang muslim sanggup mengemban misinya sebagai penerus risalah Islam di muka bumi.