Pengertian Dan Rukun Iman Dan Penjelasannya
- Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان) yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. E...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/02/pengertian-dan-rukun-iman-dan.html
- Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان) yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun kepercayaan ini didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
Rukun Iman dan Penjelasannya |
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, kepercayaan yaitu "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melaksanakan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menyebabkan amal termasuk unsur keimanan. Oleh alasannya itu kepercayaan sanggup bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini yaitu definisi berdasarkan Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.
Dengan demikian definisi kepercayaan mempunyai 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan, sanggup bertambah dan sanggup berkurang.
Agar bertambah keimanan mereka di atas keimanan mereka yang sudah ada. - QS. Al Fath [48] : 4
Perkataan Iman Menurut Para Imam
Imam Syafi’i, “Iman itu mencakup perkataan dan perbuatan. Dia sanggup bertambah dan sanggup berkurang. Bertambah dengan alasannya ketaatan dan berkurang dengan alasannya kemaksiatan.”
Imam Ahmad, “Iman sanggup bertambah dan sanggup berkurang. Ia bertambah dengan melaksanakan amal, dan ia berkurang dengan alasannya meninggalkan amal.”
Imam Bukhari, “Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari aneka macam penjuru negeri, saya tidak pernah melihat mereka berselisih bekerjsama kepercayaan yaitu perkataan dan perbuatan, sanggup bertambah dan berkurang.”
Rukun Imam Ada 6 (Enam), Yaitu:
1. Iman Kepada Allah
Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah sampai beliau mengimani 4 hal :
- Mengimani adanya Allah.
- Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.
- Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.
- Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah memutuskan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya memutuskan untuk Allah, serta menjauhi perilaku menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakan-Nya.
2. Iman Kepada Malaikat
- Mengimani adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, beserta amalan dan kiprah yang diberikan Allah kepada para malaikat.
- Jumlah malaikat tidak ada seorangpun yang tahu dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya
- Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya
- Orang islam wajib mengimami 10 malaikat
Baca Juga ( 10 Malaikat Yang Wajib Diketahui )
3. Iman Kepada Kitab
- Mengimani bahwa seluruh kitab Allah yaitu Kalam (ucapan) yang merupakan sifat Allah.
- Mengimami bahwa kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT ada 4 (empat) yaitu:
- Kitab Suci Taurat
- Kita Suci Zabur
- Kitab Suci Injil
- Kitab Suci Al-Qur'an
- Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur'an merupakan penggenapan kitab-kitab suci terdahulu.
4. Iman Kepada Rasul
Mengimani bahwa ada di antara pria dari kalangan insan yang Allah Ta’ala pilih sebagai mediator antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan insan biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, balasannya menyembah para nabi dan rasul yaitu kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu yaitu benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.
Baca Juga ( Nama 25 Nabi Dan Rasul Yang Wajib Diketahui )
5. Iman Kepada Hari Akhir
Mengimani gejala hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar sampai berakhir di Surga atau Neraka.
6. Iman Kepada Qada dan Qadar ( yaitu takdir yang baik dan jelek )
Mengimani insiden yang baik maupun yang buruk, semua itu atas izin dari Allah. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka demikian pula perbuatan mereka melalui kehendak Ilahi.
Sebelum sobat meninggalkan catatan ini, kalau merasa artikel ini bermanfaat silahkan dibagaikan kepada teman-teman, saudara/saudari ataupun yang lainnya baik di media umum ataupun secara pribadi biar semua orang menjadi tahu, pintar, berakal dan menambah pahala bagi sobat-sobat :-).