Ketahui, Wajib Tahu: Perbuatan Apa Sajakah Yang Pertama Kali Dihisab? Inilah Jawabannya
asalbagikan - Tubuh ini Kau titipkan kepada hamba dengan penuh keleluasaan tanpa Kau batasi. Tubuh ini terkadang dipakai oleh hambamu ini...

https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/ketahui-wajib-tahu-perbuatan-apa.html
asalbagikan - Tubuh ini Kau titipkan kepada hamba
dengan penuh keleluasaan tanpa Kau batasi. Tubuh ini terkadang dipakai oleh hambamu ini, sering kali untuk melaksanakan melalaikan perintahMu. Tanpa pernah ada rasa ketakutan akan dipertanggungjawabkan di hari Kemudian.
Perbuatan insan yang pertama kali dihisab, ialah:
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Suatu (sengketa) di antara insan yang pertama kalo dituntaskan (pada hari Kiamat) yaitu soal pembunuhan,” (HR Bukhari dan Tirmizi).
Dalam hadis di atas menjelaskan bahwa perbuatan yang pertama kali di pertanggungjawaban ialah perkara pembunuhan.
Dari Imam an-Nasa’i, “Amalan yang pertama kali dihitung pada diri seorang hamba yaitu Shalat, sedangkan perbuatan yang pertama kali diadili yaitu pembunuhan,”.
Hal ini sudah terperinci bahwa amalan yang pertama dipertanggungjawabkan ialah Shalat, dan perbuatan yang pertama kali diadili ialah pembunuhan. Sungguh celakalah orang yang melaksanakan pembunuhan di dunia.
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang dibunuh (di hari Kiamat) akan tiba bersama orang yang membunuhnya, sedangkan ubun-ubun dan kepalanya serta urat lehernya masih berlumuran darah sambil berkata, ‘Tuhan, orang inilah yang telah membunuhku,’ sehingga ia mendekat pada ‘Arsy,” (HR Tirmizi).
Hadis ini menjelaskan bahwa pada hari pembalasan orang yang dibunuh akan mengadu kepada Allah SWT untuk bertanya kepada orang yang telah membunuhnya. Dan urat lehernya akan memperlihatkan keterangan pada hari itu.
Sungguh sangat merugi orang-orang yang melalaikan shalat di darul abadi kelak. Maksudnya orang yang melalaikan shalat di sini menyerupai terlalu cepat atau tidak memperhatikan bacaannya.
Allah SWT berfirman, “Maka datanglah setelah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan Shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan,” (QS Maryam: 59).
dengan penuh keleluasaan tanpa Kau batasi. Tubuh ini terkadang dipakai oleh hambamu ini, sering kali untuk melaksanakan melalaikan perintahMu. Tanpa pernah ada rasa ketakutan akan dipertanggungjawabkan di hari Kemudian.
![]() |
Sumber: Google.com |
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Suatu (sengketa) di antara insan yang pertama kalo dituntaskan (pada hari Kiamat) yaitu soal pembunuhan,” (HR Bukhari dan Tirmizi).
Dalam hadis di atas menjelaskan bahwa perbuatan yang pertama kali di pertanggungjawaban ialah perkara pembunuhan.
Dari Imam an-Nasa’i, “Amalan yang pertama kali dihitung pada diri seorang hamba yaitu Shalat, sedangkan perbuatan yang pertama kali diadili yaitu pembunuhan,”.
Hal ini sudah terperinci bahwa amalan yang pertama dipertanggungjawabkan ialah Shalat, dan perbuatan yang pertama kali diadili ialah pembunuhan. Sungguh celakalah orang yang melaksanakan pembunuhan di dunia.
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang dibunuh (di hari Kiamat) akan tiba bersama orang yang membunuhnya, sedangkan ubun-ubun dan kepalanya serta urat lehernya masih berlumuran darah sambil berkata, ‘Tuhan, orang inilah yang telah membunuhku,’ sehingga ia mendekat pada ‘Arsy,” (HR Tirmizi).
Hadis ini menjelaskan bahwa pada hari pembalasan orang yang dibunuh akan mengadu kepada Allah SWT untuk bertanya kepada orang yang telah membunuhnya. Dan urat lehernya akan memperlihatkan keterangan pada hari itu.
Sungguh sangat merugi orang-orang yang melalaikan shalat di darul abadi kelak. Maksudnya orang yang melalaikan shalat di sini menyerupai terlalu cepat atau tidak memperhatikan bacaannya.
Allah SWT berfirman, “Maka datanglah setelah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan Shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan,” (QS Maryam: 59).
Sumber: Islampos.com