Belajar Wacana Empat Golongan Insan Berdasarkan Imam Al-Ghazali

 Empat Golongan Manusia Menurut Imam Al-Ghazali  Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ ِس...

A+ A-
 Empat Golongan Manusia Menurut Imam Al-Ghazali 

Oleh Himler Usman


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.





Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Syeikh Imam al Ghazali atau berjulukan lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii yaitu ulama produktif. Tidak kurang 228 kitab telah ditulisnya, mencakup banyak sekali disiplin ilmu; tasawuf, fikih, teologi, logika, sampai filsafat.

Sang Hujjatul Islam (julukan ini diberikan lantaran kemampuan daya ingat yang besar lengan berkuasa dan bijak dalam berhujjah) ini sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah, yang merupakan sentra kebesaran Islam.

Imam Al Ghazali pernah membagi insan menjadi empat (4) golongan;

Pertama, Rajulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan beliau Tahu jika dirinya Tahu).

Orang ini bisa disebut ‘alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan yaitu mengikutinya. Apalagi jika kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang menyerupai ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.

Ini yaitu jenis insan yang paling baik. Jenis insan yang mempunyai kemapanan ilmu, dan beliau tahu jika dirinya itu berilmu, maka ia memakai ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin semoga ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini yaitu insan unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya.

Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi beliau Tidak Tahu jika dirinya Tahu).

Untuk model ini, bolehlah kita sebut beliau seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang mempunyai ilmu dan kecakapan, tapi beliau tidak pernah menyadari jika dirinya mempunyai ilmu dan kecakapan.

Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang bergotong-royong mempunyai potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu jika mempunyai potensi. Karena keberadaan beliau seakan gak berguna, selama beliau belum bangkit insan ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat.

Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang tidak tahu (tidak atau belum berilmu), tapi beliau tahu alias sadar diri jika beliau tidak tahu).

Menurut Imam Ghazali, jenis insan ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis insan yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di kawasan yang sepantasnya. Karena beliau tahu dirinya tidak berilmu, maka beliau belajar.

Dengan mencar ilmu itu, sangat dibutuhkan suatu dikala beliau bisa pintar dan tahu jika dirinya berilmu. Manusia menyerupai ini sengsara di dunia tapi senang di akhirat.

Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan beliau Tidak Tahu jika dirinya Tidak Tahu).

Menurut Imam Ghazali, inilah yaitu jenis insan yang paling buruk. Ini jenis insan yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa mempunyai ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa.

Repotnya insan jenis menyerupai ini susah disadarkan, jika diingatkan ia akan membantah alasannya yaitu ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis insan menyerupai ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia menyerupai ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat.

Untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada.

Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin...

Related

Siraman Rohani 2327675564569260571

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item