Belajar Perihal Mengkaji Dan Menganalisis Kitab Bulughulmarom Karya Ibnu Hajar Al Asqalani
Oleh: Khoirul Anwar Imam Sudarsono Jamal Musthofa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hadis Nabi merupakan s...
https://kajianamalan.blogspot.com/2019/10/belajar-perihal-mengkaji-dan.html
Oleh:
Khoirul Anwar
Imam Sudarsono
Jamal Musthofa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadis Nabi merupakan salah satu sumber hokum islam yang dijadi kan dasar pokok insan dalam bertindak dan berucap. Hadis Nabi juga merupakan penjelas dari Al-qur’an. Oleh alasannya ialah itu penting bagi untuk mengkajinya lebih dalam.
Sudah banyak produk-produk hadis (Baca : kitab Hadis) yang telah hingga kepada kita, mulai dari kitab-kitab primer hingga dengan kitab-kitab sekunder sehingga memudahkan kita untuk menelaah dan mengkajinya.
Pada kesempatan kali ini pemakalah akan mengkaji salah satu kitab hadis primer yaitu Bulughul Marom karya imam Ibnu Hajar al-Asqalani yang banyak membahas hadis-hadis bernuansa fiqih. Kitab ini sangat terkenal dikalangan kita dan banyak dikaji dibeberapa pesantren di indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Imam Ibnu Hajar al-Asqalani
2. Bagaimana sistematika penyusunan kitab Bulughul Marom
3. Bagaimana metode penyusunan kitab Bulughul Marom
4. Apa kelebihan dan kekuranag kitab Bulughul Marom
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui biografi imam Ibnu Hajar al-Asqalani
2. Mengetahui sistematika penyusunan kitab Bulughul Marom
3. Mengetahui metode penyusunan kitab Bulughul Marom
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kitab Bulughul Marom.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada makalah ini kami sebagai penulis hendak menjelaskan beberapa uraian wacana salah satu dari kitab karangan Ibnu Hajar al-’Asqalani. Namun sebelumnya akan diuraikan latar belakang dari pendidikan dan aktifitas Ibnu Hajar beserta karya-karyanya. Hal ini penting untuk dikemukakan mengingat hasil pemikiranya intinya tidak terlepas dengan ruang dan waktu yang sedang berlangsung ketika dan dimana dia hidup.
A. Biografi Ibnu Hajar al-’Asqalani
Ibnu Hajar dilahirkan di Cairo pada tanggal 18 Februari 1449 M,bertepatan pada tanggal 12 Sya’ban 773 H, dari sebuah keluarga yang dikenal sangat relegius. Nama lengkapnya ialah Syihabuddin Abu Fadl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad (Hajar al-‘Asqalani). Ayahnya, Nuruddin Ali (w.777 H/1375 M), ialah ulama besar yang selain dikenal sebagai mufti juga dikenal sebagai penulis sajak-sajak keagamaan. Ibunya, Tujjar, ialah seorang perempuan kaya yang aktif dalam acara perniagaan.Ibnu Hajar menjadi yatim piatu semenjak masa kanak-kanak. Ayahnya meninggal dunia ketia Ibnu Hajar gres berumur empat tahun, sedangkan ibunya telah lebih dahulu meninggal. Sepeninggal orang tuanya, Ibnu Hajar diasuh Zakiuddin Abu Bakar al-Kharrubi, seorang saudagar kaya yang telah ditunjuk ayahnya sebagai pembimbing utamanya. Kurang lebih 10 tahun kemudian, pembimbingnya meninggal dunia pada ketika Ibnu Hajar berusia 14 tahun.
1. Pendidikan Ibnu Hajar al-’Asqalani
Sebagai anak yang dilahirkan dari sebuah keluarga yang taatberagama, Ibnu Hajar memperoleh pendidikan mula-mula dari bimbingan ayahnya sendiri. Pada usia 5 tahun Ibnu Hajar sudah masuk ke sekolah agama, pada tahun 782 H yakni ketika ia berumur 9 tahun telah bisa hafal al- Qur’an. Pada tahun 784 H yaitu ketika ia berusia 11 tahun berguru hadist diMakkah alMukaramah kepada Syeh Afifuddin al-Naisabury dan berguru hadistBukhari kepada Syeh al-Makky, disinilah ia untuk pertama kali berguru mengenai hadist.Dalam usia 23 tahun Ibnu Hajar telah menekuni hadist. Untuk menekuni studinya ini ia mengadakan perjalanan panjang ke Hedzajaz dan Yaman pada bulan Syawal 799 H /Juli 1397 M hingga 801 H/1398 M, di Palestina dan Suriah. Perjalanan studinya itu berakhir ketika ia kembali dari Suriah pada tahun 803 H/1400 M.Setelah berhasil menuntaskan studinya, Ibnu Hajar dalam usianya yang relatif muda telah diberi otoritas untuk mengajar ilmu hadis, ilmu tafsir dan fiqih. Kuliahnya wacana ilmu hadis dimulai pada bulan Syawal 808 H / Maret 1406 M di Syaikhuniyah. Ia juga memberi kuliah di madrasah Jamaliah dan juga di Madrasah Mankutimuriyah. Karir Ibnu Hajar berlangsung sebagaimana ulama besar sebelumnya. Ia menjadi dosen, guru besar, pimpinan akademi,hakim,mufti,dan khatib.
2. Guru- Guru Ibnu Hajar al-’Asqalani
Diantara guru-gurunya terdiri dari guru-guru yang jago dalam disiplin ilmu dan berpengetahuan luas serta para tokoh agama terkemuka pada ketika itu. Diantara para guru beliauadalah :
a. Al-Burham al-Tanukhi (800 H), sebagai guru ilmu qira’at
b. Al-Zainu al-‘iraqi (805 H), sebagai guru hadis
c. Al-Haitsami (807 H), sebagai guru hafalan matan hadis
d. Al-Siraj al-Bulqini (908 H), sebagai guru hafalan dan ilmu pengetahuan
e. Siraj al-Din Ibnu Mulqin (804 H), sebagai guru jurnalistik
f. Al-Majid al-Syairozi (817 H), sebagai guru bahasa dan ilmu pengetahuan
g. Al-Ghamari (802 H), sebagai guru bahasa Arab
h. Al-Muhib bin Hisyam (799 H), sebagai guru hadist, dan guru-guru lainnya yang tidak sanggup disebutkan.
3. Murid- Murid Ibnu Hajar al-‘Asqalani
Kedudukan dan ilmu dia yang sangat luas dan dalam tentunya menjadi perhatian para penuntut ilmu dari segala penjuru dunia. Mereka berlomba-lomba mengarungi lautan dan daratan untuk sanggup mengambil ilmu dari sang ulama ini. Oleh alasannya ialah itu tercatat lebih dari lima ratus murid dia sebagaimana disampaikan murid dia imam As-Sakhawi.Diantara murid dia yang terkenal adalah:
1. Syeikh Ibrahim bin Ali bin Asy-Syeikh bin Burhanuddin bin Zhahiirah Al-Makki Asy-Syafi’i (wafat tahun 891 H.).
2. Syeikh Ahmad bin Utsmaan bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdillah Al-Karmaani Al-hanafi (wafat tahun 835 H.) dikenal dengan Syihabuddin Abul Fathi Al-Kalutaani seorang Muhaddits.
3. Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hasan Al-Anshari Al-Khazraji (wafat tahun 875 H.) yang dikenal dengan Al-Hijaazi.
4. Zakariya bin Muhammad bin Zakariya Al-Anshari wafat tahun 926 H.
5. Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abu bakar bin Utsmaan As-Sakhaawi Asy-Syafi’i wafat tahun 902 H.
6. Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Fahd Al-Hasyimi Al-‘Alawi Al-Makki wafat tahun 871 H.
7. Burhanuddin Al-Baqa’i, penulis kitab Nuzhum Ad-Dhurar fi Tanasub Al-Ayi wa As-Suwar.
8. Ibnu Al-Haidhari.
9. At-Tafi bin Fahd Al-Makki.
10. Al-Kamal bin Al-Hamam Al-Hanafi.
11. Qasim bin Quthlubugha.
12. Ibnu Taghri Bardi, penulis kitab Al-Manhal Ash-Shafi.
13. Ibnu Quzni.
14. Abul Fadhl bin Asy-Syihnah.
15. Al-Muhib Al-Bakri.
16. Ibnu Ash-Shairafi.
4. Karya- Karya Ibnu Hajar al-‘Asqalani
Ibnu Hajar lebih dikenal dengan nama kakeknya, yaitu al-‘Asqalani,sehingga kitab-kitab karangannya sering disebut Ibnu Hajar al-‘Asqalani. Sebagai seorang ulama yang produktif problem keilmuan, Ibnu Hajar memang telah melahirkan beberapa tulisan, Ia mengarang hampir 150an kitab. Karya- karyanya meliputi banyak sekali bidang ilmu, seperti: ilmu al-Qur’an, metodologi hadis (ushul al-hadis), klarifikasi hadis (syarh al-hadis), tahrij hadis, aturan Islam (kutub fiqih), tokoh-tokoh hadis (rijal al-hadis), kisah-kisah (almanaqib), sejarah (al-tarih), dan lain-lain. Diantara kitab- kitab karangan Ibnu hajar al-’Asqalani ialah :
Bidang ilmu | Nama Kitab |
Ulum al-Qur’an | Asbab al-nuzul |
Al-itqan fi jam’i ahaadis fadhail al-Qur’an | |
Ma waqa’a fi al-Qur’an min ghairi lughati al- Arab | |
Usul al-Hadis | Nukhbah al-fikr fi musthalah ahl al-asar |
Nuzhah al-nadhr fi taudhih nukhbah al-fikr | |
Sarh al-Hadis | Fath al-Bary Syarh Sahih al-Bukhari |
Nukt ala Tanqih al-Zarkasi al-Bukhari | |
Takhrijul al- Hadis | al-Istidrak al-Saikhihi al-Iraqi |
Takhrij al-Hadis Muntaha al-Suwali | |
Takhrij al-Hadis Azkar al-Nawawi | |
al-Tamyiz fi Takhrij al-Hadis (al-Ghazali) | |
al-Dariyah fi Takhrij al-Hadis al-Hidayah | |
Kutub al-Athraf | Ithaf al-Mahrah |
Annukt al-Dhiraf ‘ala Athraf | |
Kutub al-Fiqh | Bulug al-Maram |
Kutub al-Rijal | al-Ishabah fi tamyiz al-Shahabah |
Lisan al-Miyan | |
Tahdib al-Tahdib | |
Taqrib al-Tahdib | |
Ta’jil al-Manfaah birijal al-Aimmah al-Arba’ah | |
al-isyar bima’rifah ruwat al-Asar | |
Nuzhah al-Albab fi al-Alqab | |
Al-Manaqib | Tarjamah Ibnu Taimiyah |
Tawali al-Ta’sis bi ma’ali Ibnu Idris | |
Kutub al-Tarikh | al-Durar al-Kaminah |
al-Anba’ al- Ghamr | |
Raf’ al-Ishar’ an Qudhat Mishry |
B. Sistematika Penyusunan Kitab Bulughul Marom
Kitab ini disusun scara tematik (maudlu’i) menurut bab-bab fiqh dan menutupnya dengan potongan wacana adab (jami’ fi adab). Didalamnya terdapat bab-bab yang disebut dengan “kitab” dan di masing-masing kitab tersebut terdapat sub potongan yang disebut dengan “bab”. Terdapat 14 kitab dan 104 bab serta 1596 hadits. Adapun sistematikanya sebagai berikut:
No. | Kitab | Bab |
1. | Bersuci | Air |
Bejana | ||
Cara menghilangkan najis dan penjelasannya | ||
Wudlu | ||
Mengusap dua sepatu | ||
Hal-hal yang membatalkan wudlu | ||
Adab buang hajat | ||
Mandi dan aturan junub | ||
Tayammum | ||
Haidl | ||
2. | Shalat | Waktu sholat |
Adzan | ||
Syarat-syarat sholat | ||
Batas daerah shalat | ||
Anjuran supaya khusyu' ketika sholat | ||
Masjid- masjid | ||
Sifat sholat | ||
Sujud syahwi dan sujud lainnya menyerupai sujud tilawah dan syukur | ||
Shalat sunnah | ||
Shalat berjama’ah dan imamah | ||
Shalat orang yang sedang bepergian dan sedang sakit | ||
Shalat jum’at | ||
Shalat khouf | ||
Shalat ‘id | ||
Shalat gerhana | ||
Shalat istisqa’ | ||
Cara berpakaian | ||
3. | Jenazah | - |
4. | Zakat | Zakat fitrah |
Sedekah dan tathawwu’ | ||
Pembagian sedekah | ||
5. | Puasa | Puasa sunnah dan puasa yang dilarang |
I’tikaf dan qiyam ramadhan | ||
6. | Haji | Keutamaan dan klarifikasi bagi orang yang melaksanakan |
Miqat (batasan ihram) | ||
Tata cara ihram dan sifat-sifatnya | ||
Ihram dan hal-hal yang berkaitan dengannya | ||
Sifat haji dan cara memasuki Makkah | ||
Terlambat dan terhalang untuk melakukan haji | ||
7. | Jual beli | Syarat-syarat jual beli dan hal-hal yang tidak boleh diperjualbelikan |
Memilih | ||
Riba | ||
Keringanan ariyah dan menjual buah-buahan yang masih di pohon | ||
Seputar salam, Qardh dan Gadai | ||
Pailit dan sita | ||
Perdamaian | ||
Memindahkan utang dan menanggung | ||
Syirkah dan wakalah | ||
Keputusan | ||
Pinjaman | ||
Ghashab | ||
Syuf’ah | ||
Pinjaman modal | ||
Musaqah dan ijarah | ||
Mengelola tanah kosong | ||
Wakaf | ||
Hibah | ||
Harta temuan | ||
Pembagian waris | ||
Wasiat | ||
Wadi’ah | ||
8. | Nikah | Kafaah dan khiyar |
Menggauli istri | ||
Mahar | ||
Walimah | ||
Membagi giliran | ||
Gugatan cerai seorang istri (khulu’) | ||
Talak | ||
Rujuk | ||
Ila’, Dzihar dan kafarat | ||
Li’an | ||
‘Iddah dan batas-batasnya | ||
Menyusui | ||
Nafkah | ||
Hak mengasuh anak | ||
Pidana | ||
Diyat | ||
Menuntut darah dan sumpah | ||
Memerangi para pembangkang | ||
Memerangi para penjahat dan membunuh orang murtad | ||
9. | Hukuman | Hukuman zina |
Hukuman menuduh | ||
Hukuman pencurian | ||
Hukuman bagi peminum dan klarifikasi minuman yang memabukkan | ||
Ta’zir dan hukum | ||
10. | Jihad | Jihad |
Upeti dan gencatan senjata | ||
Berlomba dan memanah | ||
11. | Makanan | Binatang buruan dan sembelihan |
Qurban | ||
Aqiqah | ||
12. | Sumpah dan Nadzar | Pengadilan |
Saksi | ||
Dakwaan dan bukti | ||
Memerdekakan budak | ||
13. | Memerdekakan budak | Mudabbar, mukatab dan ummul walid |
14. | Kelengkapan | Etika |
Kabaikan dan silaturrahim | ||
Zuhud dan wara’ | ||
Peringatan untuk menjauhi menghindari kejelekan akhlaq | ||
Motifasi berakhlaq mulia | ||
Dzikir dan doa |
C. Metode Penyusunan hukman Kitab Bulughul Marom
Kitab ini merupakan ringkasan yang meliputi dalil-dalil aturan yang ditulis sebaik mungkin dengan tujuan supaya gampang untuk dihafal dan sanggup diulang-ulang, dalam waktu yang sama. Selain itu juga untuk membantu orang-orang yang gres memahami aliran islam dan memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.
Metode yang dia gunakan dalam mengarang kitab ini ialah :
1. Menta’liq (memotong rangkaian sanad hadis), yang disebutkan hanya nama sahabat yang meriwayatkan hadits
2. Menyebutkan matan hadits
3. Menyebutkan mukhorrij hadits
4. Mencantumkan penilain sanad hadits
5. Terkadang disebutkan penilain rowi hadits
Contoh :
١٠١۳) وعن أبى هريرة رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (لَا تُزَوِّجُ الْمَرْأَةُ الْمَرْأَةَ، وَلَا تُزَوِّجُ الْمَرْأَةُ نَفْسَهَا) رواه ابن ماجه و الدار قطنى . ورجاله ثقات
Adapun karakteristik kitab ini ialah :
Setiap selesai hadis, dia mencantumkan nama para imam yang meriwayatkan hadis (mukhorrij) tersebut dengan istilah tertentu, dengan maksud untuk menunjukkan informasi kepada umat islam. Adapun yang tidak disebutkan dengan istilah tersebut maka sudah jelas. Berikut perinciannya:
Perincian | Contoh hadis |
Imam tujuh yang meliputi imam Ahmad, Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majjah | ۲١١) وعن مالك بن الحويرث رضى الله عنه قال : قال لنا النبي صلى الله عليه وسلم ( اذا حضرت الصلاة فليؤذن لكم أحدكم ) الحديث. أخرجه السبعة. |
Imam enam, yang meliputi Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majjah | |
Imam lima, yang meliputi Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majjah | ١٧۲)وعن رافع بن خديج رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ( أصبحوا بالصبح فأنه أعظم لأجوركم ) رواه الخمسة وصححه الترمذى وابن حبان. |
Imam empat, yang meliputi Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa’i dan ibnu Majjah | ١٥٨٩) وعن أبى هريرة رضي الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا أصبح يقول : اللهم بك أصبحنا، وبك أمسينا، وبك نحيا، وبك نموت، واليك النشور . واذا أمسى قال مثل ذالك: الأ أنه ٌقال : واليك المصير. (أخرجه الأربعة) |
Imam tiga, yang meliputi Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i | ٤٠٧)وعن طلق بن على قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : (لا وتران فى ليلة) رواه أحمد و الثلاثة، وصححه ابن حبان. |
Muttafaqun ‘Alaih yang merupakan sebutan bagi Imam Bukhori dan Muslim | ١٥٥٠) وعن معاوية رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من يرد الله به خيرا يفقه فى الدين (متفق عليه) |
Mencantumkan klarifikasi derajat/penilaian sanad, apakah shohih, hasan, dlo’if, layyin atau qowi dan lain sebagainya.
Penjelasan sanad | Contoh |
صحيح | ۳٨) وعن على رضى الله عنه – فى صفة وضوء النبى صلى الله عليه و سلم – قال: ومسح برأسه واحدة. أخرجه أبوا داود. وأخرجه الترمذى و النسائى باسناد صحيح. بل قال الترمذى: انه أصح شىء فى باب. |
حسن | ١٥٠١) وعن سهل بن سعد رضى الله عنه قال : جاء رجل الى النبى صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله، دلني على عمل اذا عملته أحبنى الله، وأحبنى الناس، فقال : (ازهد فى الدنيا يحبك الله، وازهد فيما عند الناس يحبك الناس) رواه ابن ماجه وغيره، وسنده حسن. |
ضعيف | ١۲٤٥) وعن أبى هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (ادفعوا الحدود ما وجدتم لها مدفعا) أخرجه ابن ماجه باسناد ضعيف. |
لين | ٥۲٥) وعن أبى هريرة رضي الله عنه : أنهم أصابهم مطر فى يوم عيد. فصلى بهم النبى صلى الله عليه وسلم صلاة العيد في المسجد. رواه أبو داود باسناد لين |
قوي | ١٥٠٥) وعن أنس رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (كل بنى أدم خطاء، وخير الخطائين التوابون) أخرجه الترمذى و ابن ماجه، وسنده قوي. |
Mencantumkan klarifikasi siapa rowi yang menshohihkan, menghasankan atau mendloifkan.
Penilaian | Contoh |
صحيح | ٥٥٥) عن أبى هريرة رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت) رواه الترمذى و النسائى وصححه ابن حبان |
حسن | ٥٧٨) وعن حذيفة رضي الله عنه : أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ينهي عن النعي . رواه أحمد و الترمذى و حسنه |
Memberi evaluasi terhadap rowi menyerupai “ورجاله ثقات” atau "ورواته موثوق"
Jika hadis tersebut mempunyai penguat (Taabi’ atau syahid ) dia mengisyaratkannya dengan instruksi yang lembut
Contoh :
٦۳٠) وعن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده عن عبد الله بن عمر رضى الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (من ولى يتيما له مال،فليتجر له ولا يتركه حتى تأكله الصدقة) رواه الترمذى والدارقطنى، و اسناده ضعيف،وله شاهد مرسل عند الشافعى
Menyebutkan ‘illah (cacat) yanga ada pada hadis tertentu
Contoh : hadis no. 1196
وعن عمر بن شعيب.............................. رواه أحمد و الدارقطني وأعل بارسال
Memberi footnote pada kata-kata yang sulit difahami, untuk menjelaskan maksud dari lafadz tersebut
D. Kelebihan dan Kekurangan Kitab Bulughul Marom
kelebihan | Kekurangan |
Penulis (ibnu Hajaral-‘Asqalany) menjelaskan martabat (derajat) hadits berupa shahih, hasan, dan dhoifnya. Sehingga para penuntut ilmu tidak perlu mencari acuan dari kitab lain. | |
Beliau menuliskan sebagian matan hadits saja yang bekerjasama dengan potongan yang dimaksud, sehingga singkat dan manfaat. | |
Jika suatu hadits mempunyai riwayat lain yang sanggup menjadi pemanis yang bermanfaat, penulis membawakannya dengan ringkas dan jelas, dengan demikian riwayat-riwayat hadits saling menyempurnakan terhadap suatu masalah. | |
Penulis menyeleksi hadits-hadits dari kitab induk yang terkenal, menyerupai musnad imam ahmad, shahih bukhari dan shahih muslim, kitab sunan yang empat, dll. | |
Penulis mengurutkan bab-bab dan hadits-hadits sesuai dengan kitab-kitab fiqh, supaya memudahkan pembacanya untuk murojaah. | |
Beliau menutup kitabnya dengan potongan wacana budpekerti yang meupakan kumpulan-kumpulan dari hadits-hadits pilihan yang dia namakan potongan “jami’fil adab” supaya pembaca mengambil manfaat dari kitab ini, bukan hanya aturan tetapi juga akhlak. |
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas kitab ini sanggup disimpulkan sebetulnya kitab ini merupakan kitab hadis yang berisikan kumpulan hadis yang bertemakan bab-bab fiqh dan ditutup dengan potongan al-jam’u. Terdiri dari 1596 hadis. Didalamnya tidak hanya memuat hadis-hadis shohih saja, tetapi hasan serta dlo’if juga masuk didalamnya.
Beliau Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani disetiap mencantumkan hadis dia sertakan penilain hadis tersebut, serta derajat-derajatnya. Beliau tidak mencantumkan runtutan sanad secara lengkap, hanya menuliskan nama shahabat dan mukhorrijnya saja.
B. Kritik dan Saran
Daftar Pustaka
1. Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Marom Min Adillatil Ahkam, Daar Al-‘Ilmi, hal: 1.
2. al-‘Asqalani, Kitab Tahdzib al-tahdzib,Juz I,(Libanon:Baerut,t.th ),hlm.1,Lihat juga di al- Shan’any, Subul al-Salam, Juz I, (Libanon , Baerut, t.th), hlm.1, Ensiklopedi Islam, hlm.154.
3. M. Machfuddin Aladip, Terjemah Bulug al-Maram,( Semarang : Toha Putra , 1985 ),
4. Tahdzibut tahdzib
5. Terjemah Bulug al- Maram, Op.Cit., hlm.xxviii.
6. Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Marom Min Adillatil Ahkam, Darul Kutub Islamiyah, (Depok: 2013), Hal:Xiii.