Belajar Perihal Sungguh Jago Diam-Diam Kenikmatan Di Balik Sujud

**Sungguh Hebat Rahasia Kenikmatan di Balik Sujud ** Oleh Himler Usman السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ بِ...

A+ A-
**Sungguh Hebat Rahasia Kenikmatan di Balik Sujud **

Oleh Himler Usman


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :

"Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami yakni mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong." ( QS.As-Sajadah : 15 )

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: 

Kondisi ketika seorang hamba paling bersahabat dengan Rabbnya yakni ketika ia sedang bersujud.” (HR Muslim)

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah

Suatu hari salah seorang sahabat yang merupakan ahlus shuffah, Abu Firas radhiyallahu ‘anhu, bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nama orisinil Abu Firas adlh Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami. Brmalam (mabit) brsama Rasulullah adlh ksempatan bg para sahabat utk mnikmati shalat malam yg panjang nan khusyu’ di belakang sang qudwah shallallhu ‘alaihi wa sallam.
Sebelum shalat, Abu Firas membawakan wadhu’ (air wudhu’ beserta tempatnya) dan beberapa perlengkapan untuk beliau. Melihat kebaikan Abu Firas ibarat ini, tidak lantas Rasulullah membisu saja. Beliau bukan sekedar berterima kasih dengan kata-kata, bahkan dia persilahkan Abu Firas untuk meminta sesuatu. “Salni…”, kata Rasulullah. “Mintalah sesuatu kepadaku..”. Permintaan apa saja. Dan sebagaimana kita tahu Rasulullah tidak pernah menyampaikan “tidak”, selama dia mampu penuhi usul tersebut.
Abu Firas radhiyallahu ‘anhu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ini yakni kesempatan emas. Mungkin tak akan terulang kembali seumur hidup. Pernah ada salah seorang sahabat yang meminta pakaian gres kepada Rasulullah, hadiah istimewa dari salah seorang shahabiyyah. Pakaian tersebut waktu itu sedang dia kenakan. Mendengar permitaan ibarat itu, Rasullah pun masuk rumah, melipat, dan lalu dia berikan. Rupanya sahabat tadi ingin bertabarruk dengan mengakibatkan pakaian tersebut sebagai kain kafan.
Pernah juga ada salah seorang Arab Badui yang meminta kambing sepenuh lembah yang ada di antara dua gunung. Rasulullah pun berikan. Abu Firas faham akan hal ini, Rasulullah tidak pernah menolak ketika dimintai sesuatu.
Abu Firas pun berfikir, permintan jenis apa yang kira-kira dia sanggupi, dan bermanfaat sampai kelak di akhirat. Abu Firas memikirkan akhirat. Abu Firas tidak ingin meminta pakaian. Tidak pula kambing. Jangankan kambing, ratusan unta pun pernah Rasululllah berikan kepada Shafwan bin Umayyah putra dedengkot musyrikin Umayyah bin Khalaf, pasca perang Hunain.
Abu Firas meminta satu hal yang teristimewa, untuk kelak di surga.
“As’aluka muraafaqataka fil jannah”. Aku ingin membersamaimu nanti di nirwana wahai Rasulullah. Pinta Abu Firas.
“Ada yang lain?”, tanya Rasulullah.
“Huwa dzaaka, hanya itu wahai Rasulullah”, jawab Abu Firas.
“Kalau begitu..”, kata Rasulullah menjawab usul istimewa dari Abu Firas ini,”..bantulah saya dengan memperbanyak sujud.”


Subhaanallah. Permintaan istimewa dari orang-orang istimewa, kepada insan paling istimewa, harus dicapai dengan cara yang istimewa pula.
Sujud, Rasulullah sebut secara khusus. Rasulullah tidak menyebut kata shalat, tapi mengkhususkan kata sujud. Sebegitu istimewakah sujud itu?
Sujud yakni kondisi ketika insan sedang merendah di hadapan Rabb-nya. Terbuat dari tanah, sedang menyungkur bersama anggota badannya di atas tanah. Bersama kepala, tangan, dan kaki, dan tentu saja bersama hati. Satu irama. Saat inilah seharusnya seorang hamba benar-benar merasa rendah di hadapan Rabb-nya Yang Maha Tinggi. Merasa kerdil. Merasa hina di hadapan Dzat Yang Maha Mulia.
Ibadah akan tepat kalau di ketika yang sama terkumpul dua hal, seorang hamba merendahkan diri serendah-rendahnya, dan di ketika yang sama mengagungkanNya setinggi-tingginya.
Sujud yakni ketika dimana seorang hamba berada dalam kondisi paling bersahabat dengan Allah. 
Sebagaimana Rasulullah sabdakan yang artinya :
Kondisi ketika seorang hamba paling bersahabat dengan Rabbnya yakni ketika ia sedang bersujud.” (HR Muslim)

“Sujud yakni ubudiyyah yang paling penting dalam shalat, dan yang paling krusial dibandingkan rukun-rukun yang lainnya. Oleh alasannya yakni itu, sujud dijadikan sebagai penutup. Sedangkan rukuk dan ritual-ritual yang lain sebelumnya, diumpamakan sebagai pembuka dan pelengkap.”

Inilah salah satu hikmah, mengapa Rasulullah perintahkan kita semoga bersungguh sungguh memanjatkan do’a ketika bersujud. Sujud, identik dengan thawaf dalam ibadah haji. Thawaf juga kondisi ketika seorang hamba sedang berada pada kondisi sangat bersahabat dengan Allah dan disunnahkan memperbanyak do’a.

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah atsar dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. Saat itu ada yang hendak melamar putrinya ketika dia sedang thawaf. Beliau membisu saja sampai selesai thawaf, lalu dia katakan
Tidak pantas saya mengingat urusan dunia sementara kita melihat Allah dalam thawaf kita
Terkait ibadah yang berjulukan sujud ini, seorang ulama populer menjelaskan bahwa yang dapat bersujud bukan hanya fisik saja. Bukan sekedar anggota badan. Hati juga dapat bersujud. Bagaimana kalau hati telah bersujud? Beliau katakan dalam Majmu’ Fatawa: “Demi Allah, ia yakni sebentuk sujud yang tidak akan pernah berhenti dan mengangkat kepalanya sampai ia bertemu dg Allah ta’ala.”

Allahumma a’innaa ‘ala dzikrika wasyukrika, wahusni ‘ibaadatika.

Semoga uraian sederhana perihal diam-diam kenikmatan di balik sujud ini ada manfa'atnya demi menggapai rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin...

Related

Siraman Rohani 4871618672243141647

Hot in week

Recent

TOP

Adab dalam Islam Adzan Ajian Semar Mesem Ajian Semar Mesem Jarak Jauh Ajian Semar Mesem Jaran Gorang Ajian Semar Mesem Tanpa Puasa Akhir Zaman Akhlak Tasawuf Amalan AMALAN DAN AJIAN Aplikasi Islami Aqiqah AZIMAT Bahasa Indonesia Bisnis Online BULU PERINDU Cara Menggunakan Semar Mesem CARA MUDAH Doa Doa Anak Sholeh Doa Bahasa Arab DOA DAN AMALAN Doa Enteng Rezeki Doa Kehamilan Doa Para Nabi DOA PEMIKAT HATI WANITA Doa Sehari-hari Doa Selamat Doa Sholat Doa Suami Istri Doa Tolak Bala Doa-Doa Doa-doa Khusus Fatwa MUI Fiqih Hadis Pendidikan Hadits Haji Hukum Islam Ibadah Muslim Ilmu Pendidikan Informasi Islam Iqomah Kajian Islam Kata Bijak KEJAWEN Keris Semar Mesem Kesehatan Islami Kewajiban Muslim Kisah Nabi Kisah Para Nabi Kumpulan Do'a Kumpulan Do'a Manajemen Pendidikan Manajemen SDM Pendidikan Islam (Pasca Sarjana) Mantra Semar Mesem Masail Fiqhiyah Masjid Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pasca Sarjana) Metodologi Studi Islam (MSI) Motivasi Muslimah Naishaihul Ibad NEW TOP Niat Nuansa Islam PAGAR NUSA Pascasarjana (Metodologi Studi Islam) Pascasarjana (Studi Materi PAI ) pelet PELET AMPUH PENAGKAL PENCAK SILAT Pendidikan Islam Pendidikan Kewarganegaraan PENGASIHAN Pengembangan Kurikulum pengertian PENGLARIS Perbandingan Madzab Pernikahan Islam Psikologi Perkembangan Psikologi Umum Puasa Puisi Qunut RAJAH Ramadhan Renungan Sejarah Islam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Sejarah Peradaban Islam Semar Mesem Shalat Shalat Sunat Sholat Sholat Ashar Sholat Dzuhur Sholat Isya Sholat Magrib Sholat Subuh Siraman Rohani Slider Sosial Studi Fiqih Study Materi Aqidah Akhlak Subhanallah Sunat Sunnah Surat Al-Qur'an Tafsir Al Quran Tafsir Al-Qur’an dan Hadits Tarbawi (Pasca Sarjana) Tahukah Kamu? Tanya-Jawab Tasbih Thaharah ULAMA KITA Ulumul Hadits Ulumul Qur'an Umat Muslim Ushul Fiqh Wajib Zakat Zakat - Amal - Sedekah
item